Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Elite disebut terima duit e-KTP, Golkar klaim berantas korupsi

Elite disebut terima duit e-KTP, Golkar klaim berantas korupsi Yorrys Raweyai di DPP Golkar. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Partai Golkar menyatakan tidak akan mengintervensi penegak hukum dalam mengusut kadernya yang diduga terseret kasus korupsi e-KTP. Ketua koordinator bidang politik, hukum dan keamanan Yorrys Raweyai menyadari permasalahan di Pilkada Serentak 15 Februari lalu berkaitan dengan korupsi e-KTP.

Salah satunya, masih banyaknya warga yang tidak bisa menggunakan hak pilihnya karena tidak memiliki e-KTP. "Tidak boleh. Kita pasti secara kelembagaan tidak boleh mendukung ini. Karena Anda bisa lihat dalam proses Pilkada ini masih ada masalah tentang e-KTP ini," kata Yorrys di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Jumat (10/3).

Apalagi, kata dia, sejak reformasi Partai Golkar telah berkomitmen membantu pemerintah untuk memberantas korupsi. Termasuk tidak menyediakan tempat bagi para kader yang terseret kasus korupsi.

Orang lain juga bertanya?

"Saya pikir Golkar punya komitmen pasca reformasi musuh utama bangsa korupsi. Dulu zaman orba ideologi tetapi reformasi itu dari pertama Golkar jadi parpol dari ketum ke ketum komitmen pertama dalam sambutan kita haus berdiri terdepan bersama-sama dengan Pemerintah untuk pemberantasan korupsi," klaim Yorrys.

Yorrys mengakui proyek e-KTP menjadi bahan bancakan dari oknum politisi dan pejabat publik untuk memperkaya diri dan kelompoknya. Akibatnya, masyarakat yang dirugikan.

"Ini kan implikasi dari masalah perencanaan, pembuatan. Tujuan membuat e-KTP itu bagus tetapi karena ada ya istilah bancaan yang menggelembungkan konspirasi kepentingan-kepentingan pribadi atau kelompok sehingga masyarakat yang rugi," tegasnya.

Nama-nama kader yang diduga menerima dana e-KTP diwajibkan untuk hadir memberikan keterangan kepada KPK. Partai Golkar akan mengawal dan mendorong pengusutan kasus dengan kerugian negara Rp 2,3 triliun ini agar lebih terbuka dan transparan.

"Itu wajib kalau enggak ada aturan hukum jemput paksa katanya. Kalau saya objektif saja mudah-mudahan itu tidak terjadi tapi kami mendorong proses transparansi terbuka dan siapapun yang bersalah karena ini menyangkut harkat dan martabat negara," pungkasnya.

Mereka yang disebut dalam dakwaan kasus e-KTP menerima uang adalah Ketua Komisi XI Melcias Marchus Mekeng, Anggota Dewan Kehormatan Agun Gunandjar, Wakil Ketua Dewan Pembina Ade Komarudin hingga Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto. (mdk/eko)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
KPK Ajak 24 Kepala Daerah 'Tur' ke Rutan: Harapannya, Kunjungan Ini Jadi yang Pertama dan Terakhir
KPK Ajak 24 Kepala Daerah 'Tur' ke Rutan: Harapannya, Kunjungan Ini Jadi yang Pertama dan Terakhir

Perbandingan orang jujur dan koruptor yang sama-sama ingin bahagia namun memiliki perbedaan pada cara meraih kebahagiaan itu.

Baca Selengkapnya
Begini Ganjar Perlakukan KPK jika Terpilih jadi Presiden
Begini Ganjar Perlakukan KPK jika Terpilih jadi Presiden

Ganjar turut mengutarakan keingiannya untuk melakukan revisi regulasi terkait KPK.

Baca Selengkapnya
Laporkan Dugaan Korupsi Dana Pesiun, Erick Thohir: Tak Hanya Penjarakan Oknum Tapi Perbaikan Sistem
Laporkan Dugaan Korupsi Dana Pesiun, Erick Thohir: Tak Hanya Penjarakan Oknum Tapi Perbaikan Sistem

Erick mengaku sangat kecewa dengan yang terjadi di empat perusahaan BUMN terkait pengelola dana pensiun.

Baca Selengkapnya
Perbaiki IPK Indonesia, Tom Lembong Sebut AMIN Bakal Kembalikan Independen KPK
Perbaiki IPK Indonesia, Tom Lembong Sebut AMIN Bakal Kembalikan Independen KPK

“Sehingga kita kembali ke Undang- undang 2002. Dengan konsekuensinya KPK kembali ke lembaga independen," kata Tom Lembong

Baca Selengkapnya
Jurus Anies Berantas Korupsi: Alokasikan Dana Parpol Rp3 Triliun hingga Sahkan UU Perampasan Aset
Jurus Anies Berantas Korupsi: Alokasikan Dana Parpol Rp3 Triliun hingga Sahkan UU Perampasan Aset

Pasangan Anies Baswedan dan Cak Imin bakan menaikkan anggaran dana parpol untuk cegah korupsi

Baca Selengkapnya
Kemendagri: Orang Berkata Korupsi Sudah Jadi Budaya
Kemendagri: Orang Berkata Korupsi Sudah Jadi Budaya

Kemendagri sepakat bersama KPK untuk mencegah budaya korupsi dalam bidang pendidikan.

Baca Selengkapnya
Ganjar: Digitalisasi dan Pembatasan Uang Kartal Tutup Celah Korupsi
Ganjar: Digitalisasi dan Pembatasan Uang Kartal Tutup Celah Korupsi

Ganjar menerangkan digitalisasi tersebut bisa diterapkan dalam bentuk e-budgeting dan e-planning.

Baca Selengkapnya