Empat nelayan Bontang selamat setelah dua hari terombang ambing di laut
Merdeka.com - Tim SAR gabungan sore ini, Senin (6/8) berhasil menemukan Yusup (65), nelayan asal Bontang, Kalimantan Timur, yang dilaporkan hilang Minggu (5/8) kemarin, akibat kapal yang digunakan mati mesin. Tidak hanya Yusuf, tim SAR juga menemukan 3 nelayan lainnya, yang terombang ambing 2 hari di laut.
"Jam 4 sore ini waktu Indonesia tengah, kapal itu kita temukan terombang ambing di sekitar pulau Miang di Sangkulirang, Kutai Timur," kata Kasi Operasi Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kaltim-Kaltara Octavianto, Senin (6/8) sore.
-
Siapa yang menemukan bangkai kapal? Para penyelam angkatan laut tak sengaja temukan kapal karam berusia 2.200 tahun yang berada di sepanjang pantai Kroasia.
-
Bagaimana tim SAR menemukan korban? Seorang pendaki belum ditemukan. pencariannya akan dilanjutkan hari ini dengan menurunkan 50 tim gabungan untuk menyisir lokasi yang belum ditelusuri kemarin.
-
Siapa yang menemukan kapal tersebut? Dilansir Arkeonews, kapal ini ditemukan pada Oktober 2023 oleh tim peneliti Institut Ilmu Laut Dalam dan Teknik Akademi Sains China.
-
Di mana penyelam menemukan bangkai kapal? Di lepas pantai Pejabat setempat menyisir pesisir pantai dan memilih sejumlah lokasi yang memiliki struktur bangunan bawah laut yang tidak lazim untuk dijelajahi penyelam.
-
Di mana kapal tenggelam itu ditemukan? Pada 2018, Departemen Penelitian Bawah Air Universitas Antalya menemukan bangkai kapal yang diperkirakan berasal dari tahun 1600 SM tersebut di lepas pantai barat Provinsi Antalya.
-
Siapa yang menemukan korban? Penemuan berawal saat dua saksi hendak mengantar cabe ke pasar dengan mengendarai mobil.
Octavianto menerangkan, meski sasaran yang hendak dicari hanya 1 orang, namun saat kapal nelayan itu ditemukan, belakangan diketahui jumlah nelayan di atas kapal itu ada 4 orang.
"Jumlah POB (Persons On Board) di lokasi ternyata berjumlah 4 orang. Kesemuanya dalam kondisi selamat ya," ujar Octavianto.
"Sekarang kapal nelayan itu sedang ditarik menggunakan kapal lainnya, didampingi Basarnas dan unsur SAR lainnya," tambah Octavianto.
Sebelumnya, Yusup berangkat mencari ikan di laut sejak Sabtu (4/8) pagi lalu, sekira pukul 08.00 WITA, menuju ke perairan Teluk Lombok, Kutai Timur. Diperkirakan saat itu, korban bersama satu orang temannya.
"Dari anak korban yang kita tanya, korban (Yusup) berangkat berdua dengan temannya. Sampai dengan malam, tidak kembali," terang Octavianto.
Sehari kemudian, Minggu (5/8) siang kemarin, diperoleh kabar, bahwa kapal yang digunakan Yusup, mengalami mati mesin. "Tapi dicari sampai dengan jam 5 sore hari, tidak ditemukan," jelasnya.
Keluarga korban melapor ke BPBD Kota Bontang, hingga diteruskan ke kantor SAR Basarnas di Sangatta, Kutai Timur, untuk melakukan pencarian bersama Polair Kutai Timur dan TNI AL serta nelayan. Akhirnya, Yusup pun ditemukan sore ini.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapal nelayan pencari teripang asal Sulawesi Tenggara, terombang-ambing dua hari akibat patah kemudi di dekat perbatasan Indonesia-Australia.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan menemukan seorang penumpang KM Yuiee Jaya II yang tenggelam di Perairan Kabupaten Kepulauan Selayar dalam keadaan selamat.
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaKM Lebanon tenggelam akibat dihantam ombak besar. Sebanyak 19 penumpang dilaporkan selamat setelah ditolong nelayan setempat.
Baca SelengkapnyaKasat Polairud AKP Anang Sonjaya menjelaskan bahwa nelayan asal Indramayu yang dievakuasi oleh pihaknya bernama Carwidi (24).
Baca SelengkapnyaKapal tersebut berangkat dari Pelabuhan Brondong, Lamongan, Jawa Timur.
Baca Selengkapnya12 survivor tersebut ditemukan dan kemudian diselamatkan Tugboat Kharisma Bahari 168 yang melintas dari rute pelayaran dari Saumlaki Maluku menuju Gresik.
Baca SelengkapnyaKapal yang memuat 40 ton beras dan 30 tabung elpiji tenggelam usai dihantam ombak saat berada di Perairan Selayar.
Baca SelengkapnyaKedua jenazah ditemukan tak jauh dari bendungan PT Wampu Electric Power (WEP)di Desa Rih Tengah, Kecamatan Kutabuluh, Karo.
Baca SelengkapnyaTim masih mencari korban lain yang diperkirakan tersisa satu orang
Baca SelengkapnyaProses evakuasi nelayan dari dermaga yang berada di Kecamatan Tegalbuleud ini membutuhkan waktu yang cukup lama yakni dari pagi dan baru selesai sore.
Baca SelengkapnyaPenumpang perahu penyeberangan adalah warga yang akan menyeberang dari Lanto menuju ke desa mereka usai menghadiri HUT Kabupaten Buton Tengah.
Baca Selengkapnya