Epidemiolog UI Sarankan PPKM Darurat Diperpanjang
Merdeka.com - Laju penularan kasus positif Covid-19 semakin tidak terkontrol seiring dengan ambruknya fasilitas kesehatan. Epidemiolog menyarankan agar pembatasan mobilitas yang dikemas dalam kebijakan PPKM Darurat diteruskan atau diperpanjang.
"Saya tidak setuju kalau PPKM dihentikan," ucap Epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI) Tri Yunis Miko Wahyono, kepada merdeka.com, Jumat (16/7).
Selama laju penularan virus belum terkendali, selama itu pula Yunis mendorong kebijakan membatasi mobilitas warga. Dia mengingatkan kembali dasar kebijakan PPKM Darurat saat ini adalah kewalahannya tenaga di fasilitas kesehatan dalam menangani kasus.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Kapan gelombang puncak Covid-19 di Indonesia? Data Satgas Penanganan Covid-19 mencatat ada dua kali gelombang puncak yang menghantam Indonesia selama kurun 3 tahun terakhir ini.Gelombang pertama pada 15 Juli 2021 akibat varian Delta dengan rata-rata laporan positif harian 16.041 kasus, dan 16 Februari 2022 oleh varian Omicron sebanyak 18.138 kasus.
-
Apa saja penyakit kritis yang meningkat? Berdasarkan data Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), kasus penyakit katastropik (jantung, kanker, stroke, gagal ginjal, dan lainnya) di Indonesia mengalami peningkatan sebanyak 23,3 juta kasus di tahun 2022.
Meski tidak pernah disampaikan berapa persentase keterpakaian rumah sakit saat ini, Yunis meyakini rumah sakit di seluruh Indonesia tidak lagi dapat menampung pasien.
"Balik lagi indikatornya, sampai pada berapa persen kapasitas rumah sakit untuk berhenti PPKM? 60? 70? 80? sekarang mungkin sudah 100, tapi pemerintah tidak pernah mengatakan itu," ujarnya.
Ada tiga indikator yang disebut Yunis patut menjadi bahan evaluasi perpanjangan PPKM Darurat. Pertama, pemerintah harus melihat persentase positivity rate, bukan berkaca dengan kenaikan jumlah kasus. Dengan positivity rate, kata Yunis, pemerintah sepatutnya bisa membandingkan kondisi lapangan sebenarnya.
"Sementara jumlah kasus tidak bisa dibandingkan. Menurut saya salah kalau jumlah kasus yang dilihat," ujarnya.
Indikator kedua, proses penanggulangan pandemi, yang dalamnya mencakup proses testing, tracing, dan treatment. Dan indikator ketiga adalah kedisiplinan masyarakat terhadap protokol kesehatan.
"Indikator ini harus dipantau," tegasnya.
"Kalau hanya melihat mobilitas saja, itu relatif, di dalam kota tetap saja terjadi, kecuali kita lockdown, kalau keluar akan ditanya," sambungnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan bahwa pemerintah masih terus mengkaji kemungkinan diperpanjangnya masa PPKM Darurat selama 6 pekan.
Menurut dia, pemerintah tidak bisa gegabah memutuskan untuk memperpanjang PPKM Darurat, melainkan harus mencermati data-data yang ada agar penerapannya tidak membuat situasi semakin anjlok.
"Ini tentu kami amati dengan cermat. Kami punya tim juga yang amati sampai berapa jauh ini kami pergi, istilah saya itu kalau bengkok sesuatu mesti ada batasnya, kalau bengkok terus ya patah," ujar Luhut dalam sesi telekonferensi, Kamis (15/7).
Wakil Ketua KPCPEN ini juga turut mencermati kondisi ekonomi jika PPKM Darurat diperpanjang. Luhut tidak mau kebijakan itu malah membuat ekonomi semakin terpuruk.
"Kami amati betul masalah ekonomi ini, jangan sampai kelamaan, juga malah buat mati. Saya juga nanti akan bertemu dengan asosiasi guru besar dari Universitas Indonesia, dan saya juga akan minta pendapat mereka," ungkapnya. (mdk/yan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaBerbagai fasilitas umum telah mengeluarkan imbauan untuk memakai masker.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta lakukan pola hidup bersih dan sehat
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Singapura melonjak drastis. Indonesia mulai waspada.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca Selengkapnya