Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Epidemiolog UI Sarankan PPKM Darurat Diperpanjang

Epidemiolog UI Sarankan PPKM Darurat Diperpanjang Penyekatan di Jalan Basuki Rahmat pada penerapan PPKM Darurat. ©2021 Merdeka.com/Iqbal Nugroho

Merdeka.com - Laju penularan kasus positif Covid-19 semakin tidak terkontrol seiring dengan ambruknya fasilitas kesehatan. Epidemiolog menyarankan agar pembatasan mobilitas yang dikemas dalam kebijakan PPKM Darurat diteruskan atau diperpanjang.

"Saya tidak setuju kalau PPKM dihentikan," ucap Epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI) Tri Yunis Miko Wahyono, kepada merdeka.com, Jumat (16/7).

Selama laju penularan virus belum terkendali, selama itu pula Yunis mendorong kebijakan membatasi mobilitas warga. Dia mengingatkan kembali dasar kebijakan PPKM Darurat saat ini adalah kewalahannya tenaga di fasilitas kesehatan dalam menangani kasus.

Orang lain juga bertanya?

Meski tidak pernah disampaikan berapa persentase keterpakaian rumah sakit saat ini, Yunis meyakini rumah sakit di seluruh Indonesia tidak lagi dapat menampung pasien.

"Balik lagi indikatornya, sampai pada berapa persen kapasitas rumah sakit untuk berhenti PPKM? 60? 70? 80? sekarang mungkin sudah 100, tapi pemerintah tidak pernah mengatakan itu," ujarnya.

Ada tiga indikator yang disebut Yunis patut menjadi bahan evaluasi perpanjangan PPKM Darurat. Pertama, pemerintah harus melihat persentase positivity rate, bukan berkaca dengan kenaikan jumlah kasus. Dengan positivity rate, kata Yunis, pemerintah sepatutnya bisa membandingkan kondisi lapangan sebenarnya.

"Sementara jumlah kasus tidak bisa dibandingkan. Menurut saya salah kalau jumlah kasus yang dilihat," ujarnya.

Indikator kedua, proses penanggulangan pandemi, yang dalamnya mencakup proses testing, tracing, dan treatment. Dan indikator ketiga adalah kedisiplinan masyarakat terhadap protokol kesehatan.

"Indikator ini harus dipantau," tegasnya.

"Kalau hanya melihat mobilitas saja, itu relatif, di dalam kota tetap saja terjadi, kecuali kita lockdown, kalau keluar akan ditanya," sambungnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan bahwa pemerintah masih terus mengkaji kemungkinan diperpanjangnya masa PPKM Darurat selama 6 pekan.

Menurut dia, pemerintah tidak bisa gegabah memutuskan untuk memperpanjang PPKM Darurat, melainkan harus mencermati data-data yang ada agar penerapannya tidak membuat situasi semakin anjlok.

"Ini tentu kami amati dengan cermat. Kami punya tim juga yang amati sampai berapa jauh ini kami pergi, istilah saya itu kalau bengkok sesuatu mesti ada batasnya, kalau bengkok terus ya patah," ujar Luhut dalam sesi telekonferensi, Kamis (15/7).

Wakil Ketua KPCPEN ini juga turut mencermati kondisi ekonomi jika PPKM Darurat diperpanjang. Luhut tidak mau kebijakan itu malah membuat ekonomi semakin terpuruk.

"Kami amati betul masalah ekonomi ini, jangan sampai kelamaan, juga malah buat mati. Saya juga nanti akan bertemu dengan asosiasi guru besar dari Universitas Indonesia, dan saya juga akan minta pendapat mereka," ungkapnya. (mdk/yan)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.

Baca Selengkapnya
Alarm Covid-19 Kembali Berdering, Penumpang KRL Diimbau Pakai Masker Lagi
Alarm Covid-19 Kembali Berdering, Penumpang KRL Diimbau Pakai Masker Lagi

Berbagai fasilitas umum telah mengeluarkan imbauan untuk memakai masker.

Baca Selengkapnya
Waspadai Potensi Peningkatan Covid-19 di Indonesia
Waspadai Potensi Peningkatan Covid-19 di Indonesia

Masyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.

Baca Selengkapnya
Antisipasi Lonjakan Covid-19 Jelang Libur Akhir Tahun, Kemenkes Minta Masyarakat Lengkapi Vaksinasi
Antisipasi Lonjakan Covid-19 Jelang Libur Akhir Tahun, Kemenkes Minta Masyarakat Lengkapi Vaksinasi

Imbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Indonesia Kembali Meningkat
Kasus Covid-19 di Indonesia Kembali Meningkat

mengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.

Baca Selengkapnya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Waspada Covid Lagi, Begini Imbauan dari Kemenkes dan Ahli
Waspada Covid Lagi, Begini Imbauan dari Kemenkes dan Ahli

Masyarakat diminta lakukan pola hidup bersih dan sehat

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Jakarta Naik Jelang Nataru, Dinkes: Masih Aman & Sangat Terkendali
Kasus Covid-19 di Jakarta Naik Jelang Nataru, Dinkes: Masih Aman & Sangat Terkendali

Sejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Naik Usai Libur Nataru, Kemenkes: Masih Level Aman
Kasus Covid-19 Naik Usai Libur Nataru, Kemenkes: Masih Level Aman

Peningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.

Baca Selengkapnya
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Kemenkes Minta WNI Tunda Perjalanan ke Luar Negeri
Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Kemenkes Minta WNI Tunda Perjalanan ke Luar Negeri

Kasus Covid-19 di Singapura melonjak drastis. Indonesia mulai waspada.

Baca Selengkapnya
Menkes Ungkap Asal Usul Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di RI
Menkes Ungkap Asal Usul Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di RI

Saat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya