Evakuasi korban AirAsia, tim SAR temukan KTP Kevin Alexander
Merdeka.com - Tim evakuasi SAR gabungan hari ini berhasil menemukan beberapa jenazah penumpang pesawat AirAsia QZ8501. Salah satu korban diketahui berulang tahun tepat pada 1 Januari.
Dari data dihimpun merdeka.com, Rabu (31/12), dia adalah penumpang bernama Kevin Alexander Sucipto. Jasadnya ditemukan oleh kapal Angkatan Laut Malaysia, Kapal Diraja Lekir, pada pukul 07.55 WIB. Identitasnya diketahui karena ditemukan Kartu Tanda Penduduk pada jasadnya. KTP itu bernomor 3575040101940009. Dia diketahui lahir pada 1 Januari 1994, dan membeli tiket pesawat itu pada 4 Mei 2014.
Sementara itu, KRI Yos Sudarso turut dalam proses evakuasi korban berhasil menemukan dua jasad pukul 06.00 WIB. Yakni seorang anak berkelamin laki-laki mengenakan jaket merah, dan seorang wanita. Wanita itu dipastikan salah satu awak kabin pesawat bernama Khairunnisa Haidar. Jasad Khairunnisa dikenali dari tanda nama (nametag) dia kenakan. Beberapa benda ditemukan melekat padanya adalah sebuah jam tangan Alexander Christie dan sebuah cincin di jari manis kiri.
-
Kapan pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Di mana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pesawat AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Apa yang terjadi pada AirAsia QZ8501? AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
-
Kenapa pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kapan pesawat jet itu hilang? Pesawat menghilang tak lama setelah berangkat dari Burlington pada 27 Januari 1971, dalam perjalanan menuju Providence, Rhode Island.
-
Kapan kecelakaan pesawat terjadi? De Havilland Comet merupakan desain jet komersial awal yang memiliki jendela persegi. Namun, dalam waktu lima tahun setelah diperkenalkan, tiga Komet mengalami serangkaian kecelakaan tragis dan menewaskan semua penumpang di dalamnya. Melansir IFLScience & Daily Mail, Senin (13/5), setelah kecelakaan ketiga di 1954, penyelidikan menemukan bahwa retaknya kusen jendela menjadi penyebabnya.
Satu jasad laki-laki juga berhasil dievakuasi oleh KRI Hasanuddin pada pukul 06.40 WIB. Tetapi belum diketahui pasti identitasnya.
Sementara itu, dua jenazah di KRI Bung Tomo sudah dibawa ke Pangkalanbun sekitar pukul 14.00 WIB. Pemindahan jasad dilakukan menggunakan helikopter Basarnas ukuran kecil. Menurut tim pencari, penemuan jenazah tersebar di lokasi agak berjauhan, yakni sekitar 5 mil. Diduga mereka menjauh lantaran terbawa ombak.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polda Metro Jaya menemukan fakta baru kasus petugas imigrasi jatuh dari apartemen di kawasan Parung Jaya.
Baca SelengkapnyaPolisi masih selidiki penyebab tewasnya pegawai imigrasi Jakarta Barat.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan polisi menunjukan keduanya sudah setahun saling kenal.
Baca Selengkapnya"Sempat keluar bersama-sama kemudian pada pukul 02.00 WIB kurang lebih kembali ke apartemen,"
Baca SelengkapnyaPilot Susi Air Philip Mehrtens mendarat di Lanud Halim Perdanakusuma setelah diterbangkan dari Papua menggunakan pesawat TNI AU.
Baca SelengkapnyaTersangka diduga memalsukan dokumen ART yang masih di bawah umur tersebut.
Baca SelengkapnyaKepolisian mencium indikasi tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dan pemalsuan dokumen terkait kasus ART lompat dari rumah majikan tersebut.
Baca SelengkapnyaSebelum ditemukan tewas, korban pergi dari rumah sejak 6 Juni 2024.
Baca SelengkapnyaHelikopter itu membawa empat penumpang dan semuanya dipastikan selamat.
Baca SelengkapnyaPencarian seorang WN Taiwan yang hilang akibat kapal speedboat terbalik dan tenggelam di Kepulauan Seribu membuahkan hasil. Korban dilaporkan telah ditemukan.
Baca SelengkapnyaKetika mendarat dekat helikopter korban, saksi melihat Glen terkulai bersimbah darah di kursi pilot. Dia pun memilih kembali lepas landas.
Baca Selengkapnya