Fahri Hamzah kenang AM Fatwa saat Soeharto lengser tahun 1998
Merdeka.com - Andi Mappetahang Fatwa atau AM Fatwa, anggota Dewan Perwakilan Daerah dari Provinsi DKI Jakarta tutup usia pada pukul 06.25 di Rumah Sakit MMC, Jakarta Selatan. AM Fatwa meninggal di usia 78 tahun.
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah merasa kehilangan atas kepergian AM Fatwa. Fahri mengaku telah mengenal AM Fatwa sejak lama. AM Fatwa disebut sebagai politisi senior yang melegenda karena terlibat dalam berbagai peristiwa politik sejak orde baru hingga reformasi.
"Waktu saya tiba di Jakarta saya sudah mengenal beliau sebagai tokoh yang melegenda, beliau terlibat dalam peristiwa-peristiwa politik pada masa lalu baik orde lama maupun orde baru," kata Fahri saat dihubungi, Kamis (14/2).
-
Dimana peristiwa itu terjadi? Peristiwa itu diketahui terjadi di Jalan Wirasaba, Adiarsa Timur, Karawang Timur, Karawang, Jawa Barat, Minggu (21/7).
-
Apa yang terjadi pada 29 Februari 1996? 29 Februari 1996 Pengepungan Sarajevo Resmi Berakhir, Ini Sejarahnya
-
Kapan pengepungan Masjidil Haram terjadi? Pengepungan Masjidil Haram pada 1979 terjadi sebagai bagian dari serangkaian peristiwa yang dikenal sebagai Pemberontakan Makkah.
-
Dimana peristiwa ini terjadi? Warga Kota Purwokerto, Banyumas, dan sekitarnya diresahkan dengan kemunculan aksi koboi jalanan yang dilakukan seorang pengemudi mobil CRV di Jalan Ringin Tirto, Kelurahan Bancarkembar, Kecamatan Purwokerto Utara, Kabupaten Banyumas.
-
Di mana pengepungan Masjidil Haram terjadi? Peristiwa ini terjadi di Kota Makkah, Arab Saudi, dan memiliki dampak yang signifikan terhadap negara tersebut.
-
Kapan kejadian ini terjadi? Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @lantaspolrestuban memperlihatkan prajurit TNI dari KODIM 0811 Tuban menggeruduk kantor Polisi sambil membawa banner ucapan HUT Bhayangkara ke-78 dan kue ulang tahun raksasa.
Sepengetahuan Fahri, sejak dulu AM Fatwa sangat aktif diberbagai organisasi Islam. Di matanya, AM adalah politisi Islam yang memiliki observasi luas pada persoalan sejarah, keislaman dan ke-Indonesian.
Bahkan, AM Fatwa kritis pada pemerintah dulu berujung pada tuduhan-tuduhan politik yang membuatnya di penjara.
"Beliau termasuk yang dipenjara lama karena tuduhan-tuduhan politik di masa lalu, lebih dari 12 tahun menjalani penjara yang vonis-nya seumur hidup," ujarnya.
Fahri mengingat pengalamannya saat bekerja sama dengan AM Fatwa bersama Adi Sasono dan Amien Rais di ICMI untuk mendorong adanya reformasi atas pemerintahan Soeharto.
"Saya ingat, malam itu 20 Mei 1998 berangkat dari rumah Prof Malik Fadjar di kawasan Menteng kami meninjau kawasan Monas yang kabarnya sudah dikepung tentara," tutur Fahri.
Dia mengingat cerita bersama AM Fatwa saat akan melakukan aksi damai untuk melengserkan Soeharto pada 20 Mei 1998.
"Kami bertiga dengan pak Amien Rais naik mobil pak Fatwa, kijang (berwarna merah hati). Setelah melihat Monas yang dipenuhi alat persenjataan berat kami kembali ke Menteng dan memutuskan untuk membatalkan aksi damai keesokan harinya yang ternyata malah pak Harto mengundurkan diri 21 Mei 1998," ungkap Fahri.
Lebih lanjut, Fahri berharap semua pihak bisa mengambil pelajaran dari pengalaman dan pemikiran AM Fatwa.
"Mudah-mudahan kita banyak mengambil banyak contoh dri pak Fatwa karena sesungguhnya dia merupakan politisi yang sangat senior dan meninggalkan bekas yang sangat mendalam," tukasnya.
Seperti diketahui, AM Fatwa sempat bersitegang dengan Fahri Hamzah saat menjadi narasumber di Indonesia Lawyers Club (ILC) TVOne. Fatwa sempat terpancing ketika Fahri melontarkan pendapat soal putusan BK DPD soal Irman Gusman dalam program yang dipandu oleh Karni Ilyas.
"Mulutmu harimaumu. Jokowi dibilang sinting, KPK dibilang sinting, coba saudara berani bilang sinting sama saya!" kata Fatwa kesal.
Emosi Fatwa makin tak terbendung ketika Fahri mencoba memotong penjelasannya. Melihat Fatwa semakin emosi Karni Ilyas mencoba menenangkan situasi. Terlebih Fatwa sudah mengancam melempar mic ke arah Fahri.
Namun AM Fatwa akhirnya meminta maaf telah menegur Fahri terlalu keras. Dengan bijak dia kemudian meminta maaf pada kepada publik lewat akun twitter miliknya.
"Sebagai Pejabat Negara/Pejabat Publik saya mohon maaf kepada publik atas terjadinya silang pendapat dengan kalimat-kalimat yang tidak pantas saya ucapkan di muka publik dalam forum Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa 20 September 2016.
Saya terpancing emosi karena sudah terlalu lama terpendam ingin menasihati Saudara Fahri Hamzah khususnya dengan kalimat-kalimat dia yang suka bilang sinting, mulai dari Jokowi dan KPK malam itu.
Sekali lagi mohon maaf dan terima kasih atas dukungan dan nasihat yang saya terima dari berbagai pihak. Salam takzim saya hamba Allah yang lemah. AM Fatwa.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jenderal (Purn) Wiranto merupakan saksi sejarah lengsernya Presiden Soeharto setelah 32 tahun berkuasa.
Baca SelengkapnyaSebelum mengumumkan pengunduran diri, Soeharto ingin bertemu tokoh-tokoh masyarakat.
Baca SelengkapnyaBuya Hamka merupakan seorang ulama, aktivis politik, dan sastrawan.
Baca SelengkapnyaMunarman pernah melakukan berbagai kontroversi yang tak kalah menghebohkan publik,
Baca SelengkapnyaPada 25 Januari 1978, operasi kilat berhasil membungkam sementara gerakan mahasiswa Bandung.
Baca SelengkapnyaMomen Soeharto saat akan tinggalkan Istana Merdeka usai diminta lengser dari jabatannya.
Baca SelengkapnyaPeninggalan rumah Fatmawati di Bengkulu ini dulunya menjadi saksi bisu pertemuan dirinya dengan Presiden Soekarno saat pengasingan.
Baca SelengkapnyaTercatat dalam peristiwa itu, sebanyak kurang lebih 65 orang terbunuh.
Baca Selengkapnya