Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Fahri Hamzah kenang AM Fatwa saat Soeharto lengser tahun 1998

Fahri Hamzah kenang AM Fatwa saat Soeharto lengser tahun 1998 Fahri Hamzah dipecat PKS. ©2016 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Andi Mappetahang Fatwa atau AM Fatwa, anggota Dewan Perwakilan Daerah dari Provinsi DKI Jakarta tutup usia pada pukul 06.25 di Rumah Sakit MMC, Jakarta Selatan. AM Fatwa meninggal di usia 78 tahun.

Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah merasa kehilangan atas kepergian AM Fatwa. Fahri mengaku telah mengenal AM Fatwa sejak lama. AM Fatwa disebut sebagai politisi senior yang melegenda karena terlibat dalam berbagai peristiwa politik sejak orde baru hingga reformasi.

"Waktu saya tiba di Jakarta saya sudah mengenal beliau sebagai tokoh yang melegenda, beliau terlibat dalam peristiwa-peristiwa politik pada masa lalu baik orde lama maupun orde baru," kata Fahri saat dihubungi, Kamis (14/2).

Sepengetahuan Fahri, sejak dulu AM Fatwa sangat aktif diberbagai organisasi Islam. Di matanya, AM adalah politisi Islam yang memiliki observasi luas pada persoalan sejarah, keislaman dan ke-Indonesian.

Bahkan, AM Fatwa kritis pada pemerintah dulu berujung pada tuduhan-tuduhan politik yang membuatnya di penjara.

"Beliau termasuk yang dipenjara lama karena tuduhan-tuduhan politik di masa lalu, lebih dari 12 tahun menjalani penjara yang vonis-nya seumur hidup," ujarnya.

Fahri mengingat pengalamannya saat bekerja sama dengan AM Fatwa bersama Adi Sasono dan Amien Rais di ICMI untuk mendorong adanya reformasi atas pemerintahan Soeharto.

"Saya ingat, malam itu 20 Mei 1998 berangkat dari rumah Prof Malik Fadjar di kawasan Menteng kami meninjau kawasan Monas yang kabarnya sudah dikepung tentara," tutur Fahri.

Dia mengingat cerita bersama AM Fatwa saat akan melakukan aksi damai untuk melengserkan Soeharto pada 20 Mei 1998.

"Kami bertiga dengan pak Amien Rais naik mobil pak Fatwa, kijang (berwarna merah hati). Setelah melihat Monas yang dipenuhi alat persenjataan berat kami kembali ke Menteng dan memutuskan untuk membatalkan aksi damai keesokan harinya yang ternyata malah pak Harto mengundurkan diri 21 Mei 1998," ungkap Fahri.

Lebih lanjut, Fahri berharap semua pihak bisa mengambil pelajaran dari pengalaman dan pemikiran AM Fatwa.

"Mudah-mudahan kita banyak mengambil banyak contoh dri pak Fatwa karena sesungguhnya dia merupakan politisi yang sangat senior dan meninggalkan bekas yang sangat mendalam," tukasnya.

Seperti diketahui, AM Fatwa sempat bersitegang dengan Fahri Hamzah saat menjadi narasumber di Indonesia Lawyers Club (ILC) TVOne. Fatwa sempat terpancing ketika Fahri melontarkan pendapat soal putusan BK DPD soal Irman Gusman dalam program yang dipandu oleh Karni Ilyas.

"Mulutmu harimaumu. Jokowi dibilang sinting, KPK dibilang sinting, coba saudara berani bilang sinting sama saya!" kata Fatwa kesal.

Emosi Fatwa makin tak terbendung ketika Fahri mencoba memotong penjelasannya. Melihat Fatwa semakin emosi Karni Ilyas mencoba menenangkan situasi. Terlebih Fatwa sudah mengancam melempar mic ke arah Fahri.

Namun AM Fatwa akhirnya meminta maaf telah menegur Fahri terlalu keras. Dengan bijak dia kemudian meminta maaf pada kepada publik lewat akun twitter miliknya.

"Sebagai Pejabat Negara/Pejabat Publik saya mohon maaf kepada publik atas terjadinya silang pendapat dengan kalimat-kalimat yang tidak pantas saya ucapkan di muka publik dalam forum Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa 20 September 2016.

Saya terpancing emosi karena sudah terlalu lama terpendam ingin menasihati Saudara Fahri Hamzah khususnya dengan kalimat-kalimat dia yang suka bilang sinting, mulai dari Jokowi dan KPK malam itu.

Sekali lagi mohon maaf dan terima kasih atas dukungan dan nasihat yang saya terima dari berbagai pihak. Salam takzim saya hamba Allah yang lemah. AM Fatwa.

(mdk/ded)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Kesaksian Wiranto Diperintah Presiden Soeharto saat Kondisi Mencekam Mei 1998
VIDEO: Kesaksian Wiranto Diperintah Presiden Soeharto saat Kondisi Mencekam Mei 1998

Jenderal (Purn) Wiranto merupakan saksi sejarah lengsernya Presiden Soeharto setelah 32 tahun berkuasa.

Baca Selengkapnya
Pertemuan Penting di Jalan Cendana Sebelum Soeharto Mundur
Pertemuan Penting di Jalan Cendana Sebelum Soeharto Mundur

Sebelum mengumumkan pengunduran diri, Soeharto ingin bertemu tokoh-tokoh masyarakat.

Baca Selengkapnya
Cerita Buya Hamka di Penjara pada Masa Sukarno
Cerita Buya Hamka di Penjara pada Masa Sukarno

Buya Hamka merupakan seorang ulama, aktivis politik, dan sastrawan.

Baca Selengkapnya
Deretan Kontroversi Munarman Eks Jubir FPI yang Bebas Murni Hari Ini
Deretan Kontroversi Munarman Eks Jubir FPI yang Bebas Murni Hari Ini

Munarman pernah melakukan berbagai kontroversi yang tak kalah menghebohkan publik,

Baca Selengkapnya
Mahasiswa Demo Soeharto, Kampus ITB ‘Diserang’ Tentara Misterius
Mahasiswa Demo Soeharto, Kampus ITB ‘Diserang’ Tentara Misterius

Pada 25 Januari 1978, operasi kilat berhasil membungkam sementara gerakan mahasiswa Bandung.

Baca Selengkapnya
Rekaman Video Detik-detik Soeharto Meninggalkan Istana Usai Mundur dari Presiden RI, Paspampres Berbaris Beri Hormat
Rekaman Video Detik-detik Soeharto Meninggalkan Istana Usai Mundur dari Presiden RI, Paspampres Berbaris Beri Hormat

Momen Soeharto saat akan tinggalkan Istana Merdeka usai diminta lengser dari jabatannya.

Baca Selengkapnya
Menilik Rumah Fatmawati di Bengkulu, Jadi Saksi Bisu Kisah Percintaan Bersama Presiden Soekarno
Menilik Rumah Fatmawati di Bengkulu, Jadi Saksi Bisu Kisah Percintaan Bersama Presiden Soekarno

Peninggalan rumah Fatmawati di Bengkulu ini dulunya menjadi saksi bisu pertemuan dirinya dengan Presiden Soekarno saat pengasingan.

Baca Selengkapnya
Monumen Ini Jadi Saksi Bisu Kejamnya Pembantaian PKI di Wonogiri, Begini Kisah di Baliknya
Monumen Ini Jadi Saksi Bisu Kejamnya Pembantaian PKI di Wonogiri, Begini Kisah di Baliknya

Tercatat dalam peristiwa itu, sebanyak kurang lebih 65 orang terbunuh.

Baca Selengkapnya