Fakta dan kelakuan aneh orangtua tega terlantarkan 5 anak
Merdeka.com - Dani dan empat adiknya yang tinggal di perumahan Cibubur ditelantarkan dan tak diizinkan masuk ke dalam rumah oleh orangtuanya. Akibatnya, tiap malam Dani terpaksa tidur di pos jaga, sedangkan di siang hari kegiatannya hanya berkeliling kompleks dengan sepedanya.
"Jadi sebenarnya kasus ini sudah lama terjadi beberapa bulan yang lalu, namun sempat hilang. Mungkin dia (Dani) mencoba untuk kembali ke rumahnya. Namun sekarang sekitar sebulan yang lalu kasus ini muncul lagi," jelas Ketua RT 03/11 Kelurahan Jati Karya, Kecamatan Jati Sampurna, Bekasi Sugeng Pribadi ketika dihubungi.
Lebih lanjut Sugeng menjelaskan selain ditelantarkan oleh kedua orangtuanya, Dani juga sudah tidak bersekolah lagi. Selain itu, beberapa tetangga juga kerap mendengar jeritan Dani di malam hari, seolah tengah disiksa.
-
Apa yang membuat anak terluka? 'Sayangku, ibu minta maaf jika ucapan dan tindakan ibu sebelumnya membuat hatimu terluka. Ibu ingin kamu tahu bahwa ibu selalu mencintaimu tanpa syarat, dan ibu berjanji akan berusaha lebih baik lagi untuk memahami perasaanmu.'
-
Kenapa anak itu trauma? Tak hanya luka bakar yang tak kunjung sembuh, kini korban mengalami trauma atas kejadian yang menimpanya “Aku kan biasanya buka jendela kalau pagi-pagi. Terus dia takut, 'jangan dibuka, aku takut kalau dibakar. Itu ada orangnya.' Jadi dia kayak trauma gitu“
-
Kapan anak yang dimanjakan jadi kurang disiplin? Mereka merasa bebas melakukan apa pun tanpa konsekuensi, yang membuat mereka sering kali melanggar aturan baik di rumah maupun di lingkungan sekolah. Kurangnya disiplin ini bisa berdampak buruk pada prestasi akademik, perilaku sosial, dan kedewasaan emosional mereka di masa depan.
-
Dimana Dita dilecehkan? 'Aku sering datang ke stadion mepet (waktu pertandingan), di lokasi cek tiket pasti sedang ramai dan desak-desakan. Itu dimanfaatkan (pelaku) untuk grepe-grepe (memegang area sensitif korban), terus mereka bilang enggak sengaja,' ungkap Dita saat dihubungi Merdeka melalui panggilan WhatsApp, Kamis (31/8/2023) malam.
-
Kenapa pelajar dibacok di Bogor? Dikutip dari Antara.Sudar menceritakan, kejadian itu terjadi saat kedua korban berboncengan tiga menggunakan satu sepeda motor bersama satu orang temannya lagi. Ketiganya berencana pergi ke tempat tongkrongan. Ketika tiba di wilayah Pintu Ledeng Ciomas, Kabupaten Bogor, dari arah berlawanan ada pelajar dari SMA lain mengejar ketiganya. Karena jalanan macet, motor yang dikendarai A, I dan P menabrak motor di depannya.
-
Dimana siswi SMP disekap? Dari 10 tersangka pelaku pemerkosaan, empat orang masih belum tertangkap. Polisi mendatangi rumah empat buronan penyekap dan pemerkosa secara bergilir siswi SMP selama tiga hari di Lampung Utara, Lampung, inisial NA.
Banyak muncul fakta dan kelakuan yang sulit dinalar dari kejadian ini. Berikut rangkuman merdeka.com, Jumat (15/5):
Warga tolong Dani bakal dituduh menculik oleh orangtuanya
Sebelum mengevakuasi Dani dan saudaranya, KPAI mengakui adanya keterlambatan informasi. Warga sekitar sudah terlebih dahulu memberikan bantuan kepada Dani walaupun di satu sisi mendapat intimidasi dan tuduhan dari Utomo."Kami dapat info cukup telat. Namun warga memberikan perlindungan tapi ditolak. Ketika warga lakukan pengamanan, mereka dituduh melakukan penculikan," ujar Sekretaris Jenderal KPAI Erlinda Iswanto.Sekalipun demikian, Erlida tetap bersyukur dapat mengevakuasi anak-anak tersebut berkat dukungan Polda Metro Jaya dan Kemenos."Namun kami tetap bersyukur berkat dukungan Polda dan Kemensos kami dapat mengevakuasi anak-anak ini," tutup Erlinda.
Anak-anakya sering minta tolong dari dalam rumah
Sekretaris Jenderal KPAI, Erlinda Iswanto mengatakan ibu dari Dani, korban penelantaran di perumahan Cibubur juga terlibat melakukan penelantaran terhadap anak-anaknya yang lain. Tindakan tak layak itu telah terjadi selama dua bulan."Dari investigasi, warga katakan kedua orangtua melakukan tindakan yang salah. Mereka menelantarkan anaknya sudah dua bulan. Namun, secara kasat mata, mereka melakukan tindakan kekerasan yang tidak sepatutnya," katanya di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (14/5).Selain itu, dijelaskan Erlinda, bukti keterlibatan sang ibu juga dilihat warga oleh adanya tindakan tak wajar di dalam rumah. Di tengah dentuman musik yang sangat keras, warga juga mendengar teriakan minta tolong dari anak-anak."Menurut warga, dari rumah itu terdengar musik DJ cukup keras dan ada teriakan minta tolong dari anak-anak," terang Erlinda.
Orangtua mengaku jadi intelijen
Satpam di Perumahan Citra Gran Cibubur, membenarkan jika Dhani tidak diurus oleh orangtuanya. Bahkan, dia sempat memandikan Dhani karena bau badan."Anak-anaknya tuh kurus, bau, keliatan kayak enggak keurus, kayak enggak di kasih makan. Saya pernah mandiin malah tuh si Dhani itu," kata Satpam yang enggan disebut namanya, Kamis (14/5).Menurutnya, pekerjaan orangtua Dhani juga tidak jelas. Ayah Dhani mengaku berprofesi sebagai intelijen."Ngakunya sih dosen, intel, punya kenalan polisi banyak," terang dia.
Bapak jebolan S2 dan dosen sekolah teknik
Kanit I Jatanras Polda Metro Jaya, Kompol Buddy Towoliu menyatakan bakal menyelidiki kasus anak ditelantarkan orangtua tersebut. Dia heran, orangtua yang berpendidikan dapat berbuat tak layak kepada anak-anaknya."Kami masih terus kembangkan pemeriksaan keduanya. Dilihat dari latar belakang sih mereka cukup pendidikan. Ayah Dani itu S2 dan pengajar di salah satu sekolah teknologi Muhamadiyah. Sedangkan istrinya seorang sarjana ekonomi," kata Buddy di Mapolda Metro Jaya, Kamis (14/5).Seperti diketahui, Dani ditelantarkan dan tak diizinkan masuk ke dalam rumah oleh orangtuanya. Akibatnya, tiap malam Dani terpaksa tidur di pos jaga, sedangkan di siang hari kegiatannya hanya berkeliling kompleks dengan sepedanya."Jadi sebenarnya kasus ini sudah lama terjadi beberapa bulan yang lalu, namun sempat hilang. Mungkin dia (Dani) mencoba untuk kembali ke rumahnya. Namun sekarang sekitar sebulan yang lalu kasus ini muncul lagi," jelas Sugeng Pribadi, Ketua RT 03/11 Kelurahan Jati Karya, Kecamatan Jati Sampurna, Bekasi ketika dihubungi.
(mdk/efd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ayah 4 Bocah Jagakarsa Tewas Sempat Dipanggil Polisi Kasus KDRT Tapi Mangkir Alasan Jaga Anak
Baca SelengkapnyaSeorang ayah di Jagakarsa, Jakarta Selatan tega membunuh 4 anaknya sendiri.
Baca SelengkapnyaPelaku sengaja memang mengincar anak-anak karena dianggap tidak akan bercerita ke mana-mana.
Baca SelengkapnyaPanca Darmansyah mengaku menyesali perbuatan kejinya yang dengan tega membunuh keempat anak kandung.
Baca SelengkapnyaPanca Darmansyah mengaku menyesali perbuatan sadisnya membunuh keempat anak kandungnya.
Baca SelengkapnyaPenganiayaan terhadap RML (5) dilakukan berbulan-bulan. Akibatnya, korban luka-luka di sekujur tubuh.
Baca SelengkapnyaSampai saat ini Panca belum ditahan oleh penyidik.
Baca SelengkapnyaCemburu kepada Istrinya yang membuat Panca melakukan semua aksi kejinya tersebut.
Baca SelengkapnyaPetugas Damkar Jaktim Pelaku Pencabulan Anak Kandung Ditahan, Polisi: Khawatir Melarikan Diri
Baca SelengkapnyaPelaku terindikasi mengalami skizofrenia, sekitar dua bulan lalu
Baca SelengkapnyaSementara diketahui balita MFW dan RC sudah dititipkan ke pelaku ADT dan TAS sejak sebulan terakhir.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkapkan orang tua korban inisial ZP (5) mengaku sempat tidak menaruh rasa curiga terhadap IJ (54) sebelum melakukan penyanderaan
Baca Selengkapnya