Fakta-Fakta Mbah Grandong si Pemakan Kucing
Merdeka.com - Beberapa hari lalu beredar video seorang pria makan kucing hidup-hidup di wilayah Kemayoran, Jakarta Pusat. Video itu menjadi viral di media sosial, yang kemudian ditelusuri polisi.
Setelah ditelusuri, terungkap bahwa pemakan kucing itu biasa dipanggil Abah Grandong. Dia berasal dari Banten. Lalu apa motif Abah Grandong dengan buasnya makan kucing hidup-hidup? Berikut ulasannya:
Agar Warga Takut
-
Dimana pedagang kelontong berjualan? Awalnya mereka menjajakan dagangannya dari rumah ke rumah, atau menawarkan barang dagangannya untuk dijual di hotel.
-
Dimana jajanan kekinian dijual? Jajan-jajan itu dijual mulai di pinggir jalan sampai di sebuah restoran yang mewah.
-
Dimana Nasi Kucing dimakan? Nasi kucing adalah nasi putih yang disajikan dengan sambal dan ikan bandeng atau ikan teri. Nasi ini memiliki porsi yang sangat sedikit
-
Apa itu jajanan pasar? Baik itu anak-anak, remaja hingga orang tua sekali pun. Hal ini lantaran jajanan pasar memiliki beragam jenisnya. Mulai dari jajanan bercita rasa manis, gurih, asam hingga pedas. Tak hanya itu, jajanan pasar juga memiliki kelezatan yang mamanjakan lidah.
-
Bagaimana kucing mendapatkan makanan? Kucing tahu cara mendapatkan makanan tanpa tenaga, tempat berlindung tanpa kurungan, dan cinta tanpa hukuman.
-
Dimana warga Jakarta mencari singkong? Seperti terlihat di Pasar Kopro, Kota Jakarta Barat, sejumlah pembeli mengaku memilih alternatif sumber karbohidrat lainnya lantaran harganya lebih murah.
Warga Jalan H Jiung, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Sabtu (27/7) malam seketika terkejut menyaksikan aksi Abah Gerandong dengan buas makan kucing hidup-hidup. Hingga saat ini belum diketahui pasti motif Abah Gerandong makan kucing hidup-hidup.
Namun menurut perbincangan antar pedagang di sekitar kejadian, Abah Gerandong makan kucing guna bikin geger para pedagang yang masih bertahan di kompleks eks pusat jajanan wilayah tersebut.
"Di sini jejer dulu mas banyak jual makan, terkenal sop duren sekarang sudah pada pindah. Kurang tahu kenapa, tapi katanya masalah lahan jadi enggak pada bisa dagang di sini lagi, udah ada yang jaga," kata penjual gorengan Muhyidin di sekitar lokasi kejadian, Selasa (30/7).
"Jadi katanya teman-teman sih, itu orang makan kucing itu orang yang jaga, dia spontan saja makan buat nakutin," sambungnya.
Diduga Geram Kepada Pedagang
Pihak kepolisian Sektor Kemayoran tengah melakukan pengejaran Abah Gerandong ke Rangkasbitung, Banten. Karena berdasarkan keterangan saksi Abah Gerandong lari ke daerah tersebut.
Terkait motif aksi makan kucing hidup-hidup, dugaan sementara kepolisian, menurut keterangan saksi, lantaran kegeraman Abah Grandong kepada pedagang yang masih bertahan di lokasi kejadian.
"Menurut saksi, mungkin dia coba memberi peringatan kepada pedagang yang enggak mau nurut suruh matiin lampu, karena matiin lampu itu arahan dari pengelola tanah yang tidak lagi berkenan tempatnya dibuat dagang. Makanya dipagar, di tembok, dan dikasih penjaga," kata Kompol Syaiful, di kantornya Selasa (30/7).
Penjaga Lahan
Abah Grandong, pria pemakan kucing hidup-hidup diketahui seorang penjaga lahan yang menjadi sengketa di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat. Dia bisa menjadi penjaga lahan di sana berdasarkan rekomendasi dua rekannya yang telah dijadikan saksi oleh polisi. Dua saksi itu karena memang berasal dari daerah yang sama.
"Ya jadi bapak itu kan kerja di sini, kerja sebagai keamanan, jaga lahan di sana," kata Syaiful di Polda Metro Jaya, Selasa (30/7).
Diancam 9 Bulan Penjara
Aksi Abah Gerandong makan kucing hidup-hidup dapat menjebloskannya ke penjara. Aksinya itu telah melanggar pasal 490 dan 302 KUHP tentang penganiayaan terhadap hewan. Abah Gerandong juga mendapat kecaman dari komunitas pecinta hewan. Tindakan Abah Gerandong membuat mereka murka sehingga mendesak agar polisi segera menangkapnya.
"Pasalnya(490) berbunyi, barang siapa melakukan penganiayaan mengakibatkan kematian pada hewan pidana penjara sembilan bulan," kata Kompol Syaiful, di kantornya Selasa (30/7).
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gibran telah menyerukan agar masyarakat untuk tidak lagi mengonsumsi daging anjing.
Baca SelengkapnyaN nekat mengonsumsi daging kucing, karena rendah kalori. Selain itu, pelaku mengaku tidak sanggup membeli daging sapi.
Baca SelengkapnyaWarga sekitar sebenarnya sudah mencoba menangkap kucing tersebut, namun gagal.
Baca SelengkapnyaPria yang juga terduga pelaku dengan inisial NY (63) langsung diamankan ke Polrestabes Semarang
Baca SelengkapnyaBapak kos di Semarang mengaku mengonsumsi daging kucing bisa menurunkan kadar gula darah, apa benar?
Baca SelengkapnyaSelain identik dengan kuliner Gayamnya, ternyata Gegesik juga dikenal sebagai pelestari budaya lokal, salah satunya berburu tikus.
Baca SelengkapnyaMbah Slamet sudah puluhan tahun tinggal di hutan itu. Berbagai macam gangguan pernah ia rasakan selama tinggal di sana
Baca SelengkapnyaAksi Vendor Relokasi Kucing dengan Cara Dibungkus Plastik Disorot, Ini Penjelasan Pengelola GBK
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap motif Nuryanto (63) pelaku pemakan daging kucing lantaran kandungan kalorinya rendah.
Baca SelengkapnyaBeredar kabar puluhan kucing tersebut mati diracun.
Baca SelengkapnyaPelaku sering mondar-mandir bawa alat pukul diduga untuk membunuh kucing.
Baca SelengkapnyaBegini sisi lain gunung sampah Bantar Gebang yang mampu membuat terkejut dan heran.
Baca Selengkapnya