Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Film 'Senyap: The Look of Silence' dilarang diputar di Malang

Film 'Senyap: The Look of Silence' dilarang diputar di Malang Pemutaran Film Senyap. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Film 'Senyap: The Look of Silence' rencananya akan diputar dan didiskusikan di tujuh lokasi di Malang Raya dalam rangka memperingati Hari Hak Asasi Manusia (HAM) 10 Desember. Film garapan Joshua Oppenheimer yang sebelumnya sukses dengan Killing of Act itu akan diputar secara bergiliran di tempat yang berbeda.

Pemutaran di Malang yang rencananya dimulai malam ini mendapat peringatan untuk tidak dilanjutkan dari pihak berwajib. Beberapa petugas telah melakukan peninjauan di lokasi, salah satunya di Warung Kelir dan menanyakan soal perizinan.

Film 'Senyap: The Look of Silence' menceritakan tentang para pelaku pelanggaran HAM di Indonesia, khususnya mengenai aktivitas penghilangan orang yang dianggap berbeda aliran politik. Seperti film Killing of Act film ini bersetting tentang peristiwa pembantai bersetting peristiwa G/30/PKI tahun 1965.

Letkol Gunawan Wijaya, Komandan Kodim 0833 Malang saat dikonfirmasi mengaku akan melihat perkembangan di lapangan. Saat pemutaran akan kita lihat isinya, kalau memang provokatif akan diambil tindakan.

"Nanti akan kita pantau kalau nanti provokatif mengajak orang ya akan kita larang. Apalagi katanya diputar di seluruh Indonesia. Kalau akan menimbulkan instabilitas kita akan larang. Ini sesuatu yang perlu kita waspadai," katanya di kantornya, Kodim 0833, Rabu (10/12)

Gunawan menegaskan bahwa dirinya tidak pernah benci dengan anak-anak atau para keturunan gerakan terlarang apapun. Namun yang dilarang adalah ideologinya.

"Ada tahapan-tahapan yang kita lakukan, persuasif, kalau diimbau dengan cara baik-baik tidak bisa ya nanti kita lihat saja," katanya.

Film dokumenter ini mengungkap fakta-fakta yang digali dari keluarga korban dan termasuk juga pengakuan pelaku. Film ini menjadi film rekonsiliasi kultural yang melibatkan banyak sisi, seperti kalangan sastra dan seni.

Rencanaya dalam acara nonton bersama itu akan menghadirkan pembicara Harris El-Mahdi (Sosiolog UB), Hasan Abadi (Intelektual Muda NU) dan keluarga korban peristiwa HAM 1965.

Sementara itu dua pemutaran di dua tempat, yakni di Universitas Brawijaya dan Warung Unyil batal. Tidak diperoleh keterangan pasti tentang pembatalan tersebut.

(mdk/hhw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Rektor Unika Mengaku Ditekan Polisi, Komjen Fadil Imran Angkat Bicara
Rektor Unika Mengaku Ditekan Polisi, Komjen Fadil Imran Angkat Bicara

Kabarhakam memastikan apa yang dilakukan pihaknya sesuai dengan ketentuan dan aturan.

Baca Selengkapnya
Kesaksian Tim Ganjar soal Larangan Pasang Bendera PDIP saat Kunjungan Jokowi, Kader Sampai Digeledah
Kesaksian Tim Ganjar soal Larangan Pasang Bendera PDIP saat Kunjungan Jokowi, Kader Sampai Digeledah

Kesaksian Tim Ganjar soal Larangan Pasang Bendera PDIP saat Kunjungan Jokowi, Kader Sampai Digeledah

Baca Selengkapnya
Menkominfo Soal Situs Rumah Produksi Film Porno di Jaksel: Kita Blokir
Menkominfo Soal Situs Rumah Produksi Film Porno di Jaksel: Kita Blokir

"Pasti kita blokir karena pornografi merusak. Situsnya lagi diverifikasi nanti pasti dicek apa sudah diblokir," ucap Budi.

Baca Selengkapnya
Perintah Panglima Jaga Netralitas, TNI Copot Banner Ganjar di Lahan Kodim
Perintah Panglima Jaga Netralitas, TNI Copot Banner Ganjar di Lahan Kodim

Pencopotan banner dengan foto Ganjar sempat viral di media sosial. Narasi dalam video itu menyebut pencopotan itu dilakukan sepihak oknum TNI Muara Teweh.

Baca Selengkapnya
Kabar Polisi Minta Rektor untuk Bikin Video Apresiasi Jokowi, Ini Kata Wakapolri
Kabar Polisi Minta Rektor untuk Bikin Video Apresiasi Jokowi, Ini Kata Wakapolri

Agus menegaskan tak ada satu kata pun yang dirinya sampaikan mengarah untuk menekan perguruan tinggi,

Baca Selengkapnya
Blak-blakan Panglima TNI soal Banner Ganjar Dipasang di Lapangan Kodim Hingga Akhirnya Dicopot
Blak-blakan Panglima TNI soal Banner Ganjar Dipasang di Lapangan Kodim Hingga Akhirnya Dicopot

Kapuspen TNI Laksda TNI Julius Widjojono menyatakan lokasi penurunan banner Ganjar Pranowo di lahan Makodim 1013/Mtw pada Sabtu 15 Juli 2023.

Baca Selengkapnya
Situs Film Ilegal Jadi Alternatif jika Tayangan di Netflix hingga Disney+ Kena Sensor
Situs Film Ilegal Jadi Alternatif jika Tayangan di Netflix hingga Disney+ Kena Sensor

Wu Shangyuan menilai rencana pemerintah tersebut bakal mendorong publik beralih ke situs streaming ilegal.

Baca Selengkapnya
Cerita Rektor Unika Dihubungi Orang Mengaku Polisi untuk Buat Video Prestasi Jokowi: Saya Tolak
Cerita Rektor Unika Dihubungi Orang Mengaku Polisi untuk Buat Video Prestasi Jokowi: Saya Tolak

Rektor Unika menceritakan dihubungi orang mengaku polisi untuk membuat video mengapresiasi kinerja Presiden Joko

Baca Selengkapnya
Viral Banner Foto Dandim Sukoharjo Bareng Prabowo-Gibran, Begini Faktanya
Viral Banner Foto Dandim Sukoharjo Bareng Prabowo-Gibran, Begini Faktanya

Banner itu disebut terpampang di wilayah Bendosari, Sukoharjo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya
Wali Kota Jakut Tolak Komentar soal PPSU Dipasak Utang pinjol, Begini Alasannya
Wali Kota Jakut Tolak Komentar soal PPSU Dipasak Utang pinjol, Begini Alasannya

Oleh karena itu, keputusan apakah kasie tersebut akan dicopot dari jabatannya masih menunggu hasil pemeriksaan Inspektorat.

Baca Selengkapnya
Polri Diduga Intimidasi Rektor Unika, Ganjar: Sebagai Anak Polisi, Saya Tidak Terima
Polri Diduga Intimidasi Rektor Unika, Ganjar: Sebagai Anak Polisi, Saya Tidak Terima

Tindakan intimidasi tentunya sangat disayangkan, untuk membuat video yang intinya mendukung pemerintah.

Baca Selengkapnya
Mabes Polri Buka Suara Soal Personel Minta Rektor Unika Bikin Video Testimoni Kinerja Jokowi
Mabes Polri Buka Suara Soal Personel Minta Rektor Unika Bikin Video Testimoni Kinerja Jokowi

Rektor Unika mengaku diminta polisi untuk membuat video testimoni apresiasi kinerja Jokowi.

Baca Selengkapnya