Film 'Senyap: The Look of Silence' dilarang diputar di Malang
Merdeka.com - Film 'Senyap: The Look of Silence' rencananya akan diputar dan didiskusikan di tujuh lokasi di Malang Raya dalam rangka memperingati Hari Hak Asasi Manusia (HAM) 10 Desember. Film garapan Joshua Oppenheimer yang sebelumnya sukses dengan Killing of Act itu akan diputar secara bergiliran di tempat yang berbeda.
Pemutaran di Malang yang rencananya dimulai malam ini mendapat peringatan untuk tidak dilanjutkan dari pihak berwajib. Beberapa petugas telah melakukan peninjauan di lokasi, salah satunya di Warung Kelir dan menanyakan soal perizinan.
Film 'Senyap: The Look of Silence' menceritakan tentang para pelaku pelanggaran HAM di Indonesia, khususnya mengenai aktivitas penghilangan orang yang dianggap berbeda aliran politik. Seperti film Killing of Act film ini bersetting tentang peristiwa pembantai bersetting peristiwa G/30/PKI tahun 1965.
-
Bagaimana Komandan Kodim memerintahkan pengecekan HP? Ia bahkan mengecek HP para perwira Intel ini sebagai salah satu upaya.
-
Apa yang digali Komnas HAM? Usman ditanya seputar peran Pollycarpus dan peran orang lain di tempat kejadian perkara kematian Munir. Komnas HAM juga bertanya sosok yang terlibat dalam perencanaan pembunuhan Munir.
-
Apa fokus utama Kemenkumham dalam Hari HAM? Keberagaman yang dimilik Indonesia, dalam segala bentuknya, adalah sebuah kekuatan yang harus dirangkul. Keberagaman yang dimiliki Negara Kesatuan Republik Indonesia, dalam segala bentuknya, adalah sebuah kekuatan yang harus dirangkul.
-
Siapa yang memimpin refleksi Kemenkumham? Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Yasonna H. Laoly menyebut refleksi merupakan momentum yang tepat untuk belajar menghargai dan bersyukur.
-
Siapa yang diperiksa Komnas HAM? Komnas HAM memeriksa mantan anggota Tim Pencari Fakta (TPF) Munir, Usman Hamid untuk menyelidiki kasus pembunuhan Munir yang terjadi 20 tahun lalu.
-
Dimana Brigadir Helmi bertugas? Brigadir Helmi merupakan pelatih bela diri di lingkungan Polresta Magelang
Letkol Gunawan Wijaya, Komandan Kodim 0833 Malang saat dikonfirmasi mengaku akan melihat perkembangan di lapangan. Saat pemutaran akan kita lihat isinya, kalau memang provokatif akan diambil tindakan.
"Nanti akan kita pantau kalau nanti provokatif mengajak orang ya akan kita larang. Apalagi katanya diputar di seluruh Indonesia. Kalau akan menimbulkan instabilitas kita akan larang. Ini sesuatu yang perlu kita waspadai," katanya di kantornya, Kodim 0833, Rabu (10/12)
Gunawan menegaskan bahwa dirinya tidak pernah benci dengan anak-anak atau para keturunan gerakan terlarang apapun. Namun yang dilarang adalah ideologinya.
"Ada tahapan-tahapan yang kita lakukan, persuasif, kalau diimbau dengan cara baik-baik tidak bisa ya nanti kita lihat saja," katanya.
Film dokumenter ini mengungkap fakta-fakta yang digali dari keluarga korban dan termasuk juga pengakuan pelaku. Film ini menjadi film rekonsiliasi kultural yang melibatkan banyak sisi, seperti kalangan sastra dan seni.
Rencanaya dalam acara nonton bersama itu akan menghadirkan pembicara Harris El-Mahdi (Sosiolog UB), Hasan Abadi (Intelektual Muda NU) dan keluarga korban peristiwa HAM 1965.
Sementara itu dua pemutaran di dua tempat, yakni di Universitas Brawijaya dan Warung Unyil batal. Tidak diperoleh keterangan pasti tentang pembatalan tersebut.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kabarhakam memastikan apa yang dilakukan pihaknya sesuai dengan ketentuan dan aturan.
Baca SelengkapnyaKesaksian Tim Ganjar soal Larangan Pasang Bendera PDIP saat Kunjungan Jokowi, Kader Sampai Digeledah
Baca Selengkapnya"Pasti kita blokir karena pornografi merusak. Situsnya lagi diverifikasi nanti pasti dicek apa sudah diblokir," ucap Budi.
Baca SelengkapnyaPencopotan banner dengan foto Ganjar sempat viral di media sosial. Narasi dalam video itu menyebut pencopotan itu dilakukan sepihak oknum TNI Muara Teweh.
Baca SelengkapnyaAgus menegaskan tak ada satu kata pun yang dirinya sampaikan mengarah untuk menekan perguruan tinggi,
Baca SelengkapnyaKapuspen TNI Laksda TNI Julius Widjojono menyatakan lokasi penurunan banner Ganjar Pranowo di lahan Makodim 1013/Mtw pada Sabtu 15 Juli 2023.
Baca SelengkapnyaWu Shangyuan menilai rencana pemerintah tersebut bakal mendorong publik beralih ke situs streaming ilegal.
Baca SelengkapnyaRektor Unika menceritakan dihubungi orang mengaku polisi untuk membuat video mengapresiasi kinerja Presiden Joko
Baca SelengkapnyaBanner itu disebut terpampang di wilayah Bendosari, Sukoharjo, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaOleh karena itu, keputusan apakah kasie tersebut akan dicopot dari jabatannya masih menunggu hasil pemeriksaan Inspektorat.
Baca SelengkapnyaTindakan intimidasi tentunya sangat disayangkan, untuk membuat video yang intinya mendukung pemerintah.
Baca SelengkapnyaRektor Unika mengaku diminta polisi untuk membuat video testimoni apresiasi kinerja Jokowi.
Baca Selengkapnya