Kabar Polisi Minta Rektor untuk Bikin Video Apresiasi Jokowi, Ini Kata Wakapolri
Rektor Unika Soegijapranata Semarang, Ferdinandus Hindarto mengaku mendapatkan perintah dari polisi untuk membuat video apresiasi kinerja Presiden Jokowi.
Rektor Unika Soegijapranata Semarang, Ferdinandus Hindarto mengaku mendapatkan perintah dari polisi untuk membuat video apresiasi kinerja Presiden Jokowi.
Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri) Komisaris Jenderal Agus Andriyanto membantah adanya tekanan kepada rektor perguruan tinggi, termasuk Rektor Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata Semarang, Ferdinandus Hindarto.
Agus menegaskan Polri tidak melakukan tekanan kepada perguruan tinggi untuk membuat video apresiasi kinerja kepemimpinan Presiden Jokowi.
Saat mengunjungi Universitas Hasanuddin, Agus menegaskan tak ada satu kata pun yang dirinya sampaikan mengarah untuk menekan perguruan tinggi.
"Apa ada (tekanan dan intimidasi) di sini? Enggak ada, kita engga ada. Tadi sambutan saya juga biasa. Silakan, tadi saya kegiatan baksos juga saya tidak ada menyangkut apa-apa," ujarnya usai menghadiri pemberian bantuan beasiswa kepada 120 mahasiswa Unhas dan Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar di Hotel Unhas Makassar, Rabu (7/2).
Ia menjelaskan di Polri tidak ada program kerja untuk menekan perguruan tinggi.
Ia menyebut Polri hanya punya program terkait Cooling System.
"Jadi saya rasa kalau untuk cooling system memang ada program Kapolri. Dalam rangka Cooling System, tapi kegiatannya adalah bakti kesehatan, bakti sosial yang bisa membantu masyarakat," tuturnya.
"Jadi kalau untuk yang itu (tekanan terhadap Rektor Unika) meminta itu, ini tidak instruksi," imbuhnya.
Agus kembali menegaskan tidak ada arahan dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk mengarahkan kepada para rektor untuk membuat video apresiasi kepada Presiden Jokowi. Ia menyebut ada pemahaman yang salah sehingga muncul isu tekanan terhadap perguruan tinggi.
"Untuk mengarahkan, itu tentunya pak kapolda juga tidak ada tugas seperti itu. Jadi mungkin pengembangan yang pemahaman yang salah dari pelakunya sehingga mereka melakukan. Ini baik-baik aja. Enggak ada (tekanan kepada rektor)," pungkasnya.
Sebelumnya, Rektor Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata Semarang, Ferdinandus Hindarto mengaku mendapatkan perintah dari oknum polisi untuk membuat video apresiasi kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Polisi berdalih permintaan tersebut sebagai cooling sistem atau Pemilu damai
Baca SelengkapnyaPolda Jawa Tengah memberikan klarifikasi terkait ramainya kabar polisi meminta rektor di Semarang membuat video testimoni apresiasi kinerja Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaArsjad Rasjid menanggapi soal rektor Unika yang mengaku dihubungi polisi untuk membuat video apresiasi kinerja Jokowi
Baca SelengkapnyaRektor Unika mengaku diminta polisi untuk membuat video testimoni apresiasi kinerja Jokowi.
Baca SelengkapnyaRektor Unika menceritakan dihubungi orang mengaku polisi untuk membuat video mengapresiasi kinerja Presiden Joko
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menilai suara Guru Besar yang berisi kritik merupakan hak berdemokrasi masyarakat.
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Listyo Sigit akan menindaklanjuti instruksi serta pengarahan Presiden Jokowi dalam Rapim TNI-Polri 2024
Baca SelengkapnyaSelama ini Jokowi melihat kendala terbesar sulitnya kota menjadi maju pemimpinnya.
Baca SelengkapnyaRAPBN 2025 harus memperhatikan program presiden terpilih 2024-2029.
Baca Selengkapnya