Foto Si Mbah penjual kacang rebus di Stasiun Tugu Yogya tuai simpati
Merdeka.com - Seorang nenek penjual kacang rebus di stasiun Tugu Yogyakarta mendapat simpati dari warga dunia maya. Nenek tersebut terlihat letih dan sangat lemas menjajakan kacang rebusnya dalam tampah di tempat parkir motor.
Dalam foto yang beredar, mbah-mbah yang belum diketahui identitasnya itu terlihat menjajakan kacang rebus dengan posisi bersandar karena kelelahan. Foto mbah tersebut segera mencuri perhatian dan simpati dari netizen.
Awalnya foto tersebut diunggah oleh akun Twitter @_kemas_. Akun tersebut mengunggahnya ke Fanpage @Jogja_Uncover.
-
Apa yang membuat emak-emak di motor kocak? Emak-emak yang melakukan aksi nyeleneh di motor ini berhasil membuat orang-orang tertawa!
-
Bagaimana manusia gerobak mencari nafkah? Mereka berkamuflase menjadi manusia silver, manusia kostum atau badut Tak jarang membawa keluarga dengan gerobak atau manusia gerobak, pengemis, pengamen hingga pak ogah
-
Kenapa Ibu Persit itu kesulitan menyalakan kompor minyak tanah? Ibu Persit yang tidak diketahui namanya itu sempat kesulitan menyalakan kompor minyak tanah yang sedikit rumit dibandingkan dengan kompor gas. Beberapa kali api yang sudah dinyalakan harus mati, sehingga ia harus menyalakan api berkali-kali.
-
Apa yang diambil pelaku dari rumah nenek? Akibatnya banyak harta benda yang raib antara lain lima sertifikat tanah, emas perhiasan, dan uang senilai dua puluh juta rupiah raib diambil pelaku.
-
Dimana nenek Niah berjualan? Ia berjualan rujak yang berlokasi di Jalan KH. Mansyur Nomor 70 Surabaya, sekitar wisata religi Sunan Ampel.
-
Dimana harta benda nenek disimpan? Wagiyanti mengatakan, seluruh harta benda tersebut disimpan di belakang rumah dan hanya ditutup dengan terpal.
"Mari yang lagi di Stasiun Tugu Yogyakarta beli kacang rebus di si mbah ini. Biasanya ada di pintu Selatan," tulis akun @_kemas_ yang dikutip merdeka.com, Jumat (15/5).
Akun @Jogja_Uncover segera membalas dan membuat foto yang menggugah hati tersebut segera tersebar secara viral di dunia maya.
"Tak semua orang seberuntung kamu, monggo dilarisi. Biasanya ada di pintu selatan Stasiun Tugu Jogja," tulis akun @Jogja_Uncover.
Tak lama beredar di Twitter, foto serupa juga menyebar di Facebook. Pemilik akun Facebook Ihwanul Hakim menunggah foto tersebut dalam Fanpage info cegatan Jogja.
"Perbanyak bersyukur dengan sedekah, karena sebagian hartamu milik mereka. Monggo poro sedulur dilarisi. Simbah ini biasa berada di pintu masuk selatan stasiun tugu. Info ini repost dari tweet jogja_uncover," tulis akun Facebook Ihwanul Hakim.
Postingan Ihwanul Hakim tersebut segera mengundang komentar para anggota grup info cegatan Jogja. Bahkan gambar itu langsung disukai oleh 1.348 orang.
"Semoga diberikan kemudahan dan kelancaran dalam bertahan hidup buat nenek ini... Amin ya Allah," tulis akun Santoso Wahyu.
"Mugo2 simbahe diparingi sehat panjang umure jembar rejekine," tulis ÝÛdëx Tïmßôël Juventini. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut cerita kakek tua yang rela menjadi tukang becak dayung demi sesuap nasi namun tidak ada yang mau naik.
Baca SelengkapnyaSebuah akun TikTok membagikan potongan video seorang penjual bakso tertidur di dekat panci panas berisi bakso dagangannya.
Baca SelengkapnyaKakek ini diketahui berjualan di sekitar GBLA, Bandung.
Baca SelengkapnyaDatang dari Lamongan ke Surabaya untuk menjual satu tikar, nyatanya dagangannya tak kunjung laku.
Baca SelengkapnyaBerikut sosok kakek penjual mangga keliling dengan sepeda di Aceh yang ternyata keturunan Nabi Muhammad SAW.
Baca SelengkapnyaMomen haru kakek penjual jagung yang sepi pembeli. Bahagia saat dagangannya dibeli.
Baca SelengkapnyaBegini kisah pilu seorang kakek pemulung yang hanya mampu beli makan nasi dan air putih sehari.
Baca SelengkapnyaKasihan beliau ini sering ditipu pembeli. Kadang dapat uang palsu dan kadang minta kembalian lebih.
Baca SelengkapnyaIa hendak menukar beberapa sendok dagangannya dengan sepiring nasi.
Baca SelengkapnyaNenek ini memunguti gabah yang jatuh di jalan raya. Aksinya pun membuat haru warganet.
Baca SelengkapnyaSejak istrinya meninggal, Abah Ucup merawat sang ibu yang sudah berusia 103 tahun seorang diri.
Baca SelengkapnyaKarena tenda tak cukup besar dan hujan disertai angin, nenek pun terkena cipratan air hujan.
Baca Selengkapnya