FX Rudy Tanggapi Tingginya Kematian Covid-19 d Solo: Semua Komorbid

Merdeka.com - Akumulasi jumlah pasien Covid-19 di Kota Solo dalam sebulan terakhir cukup tinggi. Menurut data Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Solo, angka pasien Covid-19 pada 1 Desember 2.452 orang. Dari jumlah tersebut pasien yang meninggal dunia 110 orang.

Namun pada 15 Desember hari ini angka kasus melesat 3.509 orang yang positif Covid-19. Sementara angka meninggal dunia juga meningkat signifikan menjadi komulatif 176 orang. Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo (Rudy) menyebut semua pasien yang meninggal tersebut mempunyai penyakit bawaan atau komorbid.

"Yang meninggal ini komorbid semua, jadi ada penyakit bawaan. Bukan mayoritas, semua komorbid," ujar Rudy, Selasa (15/12).

Rudy menjelaskan, saat ini ventilator di seluruh rumah sakit milik Pemkot Solo sudah terpakai. Termasuk yang ada di RSUD Bung Karno, Semanggi.

"Solo kan ventilatornya sudah dipakai. Yang kemarin itu bukan bantuan, itu titipan, bukan untuk RSUD Bung Karno saja," katanya.

Rudy menambahkan, penambahan kasus positif Corona di kota Solo yang semakin melonjak, diakibatkan banyaknya tracing dan swab test yang dilakukan. Dalam sepekan, bisa mencapai 500 hingga 800 orang.

Ia juga menyayangkan hingga saat ini jumlah masyarakat yang positif corona OTG (orang tanpa gejala) terus bertambah. Bahkan jumlahnya sudahi lebih dari 1000 orang.

"Sekarang kalo OTG ini nanti di Karantina semua, kurang tempatnya. Ada ribuan sekarang yang OTG di Solo," tandasnya.

Sementara itu berdasarkan data terakhir Satgas Covid-19 Kota Solo, hingga Selasa (15/12) sore, akumulasi jumlah pasien terkonfirmasi mencapai 3.509 kasus. Dari jumlah tersebut 1.039 diantaranya menjalani isolasi mandiri, 169 orang dirawat di rumah sakit dan 176 lainnya meninggal dunia.