Gangguan jiwa, pemuda di Bekasi pukul ayahnya pakai balok hingga kritis
Merdeka.com - Diduga mengalami gangguan jiwa, seorang anak di Perumahan Duta Kranji, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi menganiaya orang tuanya hingga kritis, Sabtu (7/4) petang. Pelaku, Dede Solihin (36) kini sudah ditangkap polisi.
Menurut keterangan keluarga, Rahman, awalnya Dede meminta uang kepada korban yakni Djohar (72). Namun tidak diberikan. Dede sempat mengamuk lalu memukul orang tuanya menggunakan balok dan sempat membekapnya menggunakan bantal.
"Dia (pelaku) sudah beberapa bulan tidak mengonsumsi obat penenang," kata Rahman kepada wartawan, Minggu (8/4).
-
Kenapa pelaku meminta uang dari korban? Kesaksian Korban Belum lama ini, terungkap modus kejahatan baru yang menyasar para pencari kerja. Diungkap sejumlah korban yang baru saja melakukan interview di salah satu lokasi berkedok perusahaan di Duren Sawit, pelaku membujuk agar sejumlah uang diserahkan. Bukan tanpa alasan, para korban turut dijanjikan segera mendapat pekerjaan impian. Sontak, uang tersebut diminta pelaku.
-
Siapa yang meminta uang ke korban begal? Aiptu US dijebloskan ke rutan karena meminta uang kepada korban begal yang viral di media sosial.
-
Kenapa pelaku mengambil harta benda nenek? Kesempatan inilah yang dimanfaatkan pelaku untuk mengambil barang-barang berharga yang sebenarnya sudah disembunyikan di belakang rumah.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
-
Apa yang dilakukan pelaku pada korban? 'Korban meninggal akibat kekerasan. Ini peristiwa pembunuhan dengan tindak kekerasan, ditali, dicekik. Kami penyidik melakukan penyidikan pembunuhan, tidak soal lain,' kata Endriadi.
-
Apa yang dilakukan pelaku terhadap korban? Pelaku mengancam akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
Dia mengatakan, keluarga dan warga yang mengetahui kejadian itu segera mengamankan pelaku. Sedangkan, korban yang merupakan pensiunan polisi langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis, karena luka parah di bagian kepala akibat pukulan benda tumpul.
Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Indarto mengatakan, polisi masih menggali keterangan pelaku dan sejumlah saksi. Untuk sementara, ada motif tertentu yaitu meminta uang tidak diberi.
"Ada keterangan juga bahwa pelaku ini sudah lama mengidap gangguan jiwa, tiga bulan terakhir tidak mengonsumsi obat," kata Indarto.
Karena itu, kata dia, penyidik akan memeriksakan kondisi kejiwaan pelaku ke dokter, serta memeriksa riwayat penyakit yang diderita di rumah sakit pelaku berobat.
"Korban belum bisa dimintai keterangan, karena luka di wajah akibat pukulan balok," kata dia.
Dari lokasi kejadian, polisi menyita kasur, bantal, dan balok yang berlumur darah. Sedangkan pelaku sudah dibawa ke Markas Polres Metro Bekasi Kota untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada saat ditinggal ibunya, korban sedang tertidur sembari tersangka bermain judol.
Baca SelengkapnyaKorban SP tewas di tempat dengan banyak luka dan SL turut mengalami luka yang kini dirawat di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaHingga kini, kepolisian masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut kaitan dengan kejadian itu.
Baca SelengkapnyaKapolsek mengatakan korban meninggal dunia akibat luka parah pada bagian kepala akibat hantaman batu.
Baca SelengkapnyaKepala Satuan Reserse Kriminal Polres Garut AKP Ari Rinaldo mengatakan bahwa aksi tersebut terjadi di jalan Gagak Lumayung, Kelurahan Kota Wetan.
Baca SelengkapnyaPelaku belum diberi uang karena tanah warisan ayahnya belum terjual.
Baca SelengkapnyaSebelum terjadi pemukulan, korban dan pelaku diketahui sempat terlibat cekcok mulut
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap pelaku pembunuhan pengusaha roti di Maros.
Baca SelengkapnyaSi Pria yang merupakan anak korban mengaku tega memukul sang Ayah yang sudah pikun karena kesal meninggalkan rumah.
Baca SelengkapnyaTersangka FO sempat membantah dan mengaku jika dirinya tidak melakukan penikaman terhadap korban CR.
Baca Selengkapnya"Perkataan kasar korban memicu emosi tersangka sehingga tersangka membunuh korban,” kata Ruslan
Baca Selengkapnyakorban minta polisi segera menindaklanjuti laporan dengan menangkap dan memenjarakan anaknya.
Baca Selengkapnya