Geger Kemunculan Geng Motor 'Cari Gara-Gara' di Bandung
Merdeka.com - Warga Bandung harap waspada. Ada geng motor 'Cari Gara-Gara' yang berkeliaran di malam hari. Hal itu diungkap Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung Ema Sumarna yang mengatakan geng motor itu disingkat menjadi Cagar.
Keberadaan Cagar terendus saat Sekda rapat koordinasi dengan berbagai unsur masyarakat sehingga menjadi aspek kerawanan bagi ketertiban Kota Bandung.
"Sekarang ini ada kelompok Cagar, katanya istilahnya cari gara-gara kan agak aneh," kata Ema di Polrestabes Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (20/1) seperti dikutip Antara.
-
Apa yang unik dari gang di Bandung? Walaupun berukuran hanya selebar badan, kondisi gang padat penduduk di Kota Bandung ini amat bersih dan rapi
-
Bagaimana Polres Garut menindak geng motor? Setelah diterapkannya aturan tersebut, sejumlah aksi kriminalitas telah berhasil ditindak seperti balap liar di Jalan Sawah Lega, Sukawening yang selama ini dijadikan trek tak resmi dan menggu kenyamanan masyarakat.
-
Di mana lokasi gang sempit di Bandung? Lokasinya berada di kawasan Babakan Ciamis, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung.
-
Dimana lokasi gang roti legendaris Bandung? Gang unik ini kemudian disebut sebagai gang roti legendaris yang terletak di kawasan RW06, Babakan Rahayu, Kelurahan Kopo, Kecamatan Bojongloa Kaler.
-
Bagaimana kondisi gang di Bandung? Jalanannya sudah diaspal dan dicor semen. Terlihat rumah-rumah warga juga bersih dan jauh dari kata kumuh. Banyak di antara pemilik rumah menanam tanaman hias di depan tempat tinggalnya, sehingga tampak hijau.
-
Apa aktivitas geng motor yang meresahkan? Awalnya, geng motor terbentuk karena beberapa orang atau kelompok memiliki minat hobi yang sama. Namun seiring berjalannya waktu, aktivitas geng motor telah semakin mengganggu kehidupan masyarakat.
Ema mengungkap geng motor itu kerap tersenyum di atas penderitaan orang lain.
Untuk itu, ia mengaku bakal mengumpulkan seluruh camat di Kota Bandung guna membahas hal yang berkaitan dengan ketertiban masyarakat itu, khususnya mengantisipasi anak-anak agar tak terjerumus ke kelompok yang serupa.
Dia pun mengaku belum mengetahui angka persis jumlah pelajar di Kota Bandung yang terlibat dengan geng motor. Kewenangan pengelolaan sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA) itu berbeda.
"Di kita itu baru sampai di SMP dan sederajat, kalau SMA itu kan kewenangannya Disdik Provinsi," katanya.
Sementara itu, Ketua Umum Forum RW Kota Bandung Lili Maulana mengatakan keberadaan geng itu berasal dari kawasan Padasuka, Kota Bandung.
Menurutnya keberadaan anggota geng Cagar itu menjamur di setiap RW sejak beberapa tahun terakhir.
Menurut Lili, mayoritas anak-anak yang ikut geng itu merupakan pelajar SMP dan diketuai oleh seorang perempuan.
Bahkan, kata dia, ada anak SD yang ikut-ikutan ke geng tersebut.
Selain meresahkan, menurutnya mereka kerap berlaku tidak sopan dan tidak beretika kepada masyarakat setempat.
Jika dibiarkan, dia khawatir keberadaan geng itu bakal berujung ke tindakan kriminalitas.
"Jadi kalau ada ketua RW yang membubarkan mereka, malah mereka melawan. Pernah ada Ketua RW nya itu didatangi oleh geng yang anggotanya itu lebih dewasa. Mungkin geng Cagar itu dibekingi geng lainnya," kata Lili.
Mirisnya, kata dia, mayoritas orang tua dari anak-anak geng itu seolah-olah membiarkan anaknya keluyuran di malam hari.
"Ini mirisnya kelompok itu beradu gengsi, kalau ada anak bukan kelompoknya itu dipukuli, atau mereka dicegat di sekolahnya," katanya.
Untuk itu, Lili pun meminta Pemerintah Kota Bandung untuk memasang kamera pengawas atau CCTV di setiap RW guna mengawasi pergerakan geng-geng pemuda yang berpotensi menjamur di Kota Bandung.
"Kalau setiap RW ada CCTV kan kedeteksi, kalau mereka melakukan tindakan kriminal larinya ke RW lain kan itu terdeteksi. Saya minta CCTV bukan untuk RW saya saja, tapi seluruh Kota Bandung," kata Lili.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perjalanan sejarah geng motor di Indonesia dari awal kemunculannya sampai tindakan anarkis. Yuk simak!
Baca Selengkapnya12 Anggota geng motor itu ditangkap saat hendak melakukan tawuran.
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengatakan permasalahan geng motor menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan Polri
Baca SelengkapnyaSaat diamankan anggota TNI itu ditemukan mereka membawa senjata tajam, minuman alkohol, dan atribut geng motor.
Baca SelengkapnyaMomen sekelompok orang diduga geng motor masuk ke markas TNI AU.
Baca SelengkapnyaPara remaja anggota gangster tersebut berusaha melarikan diri dengan sepeda motornya masing-masing.
Baca SelengkapnyaPara pelaku kemudian diamankan ke Polres Metro Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaPolisi belum bisa mengungkapkan motif dan identitas dua terduga pelaku penyerangan.
Baca SelengkapnyaPelaku berasal dari geng remaja bernama Geng Bhirues atau Biang Rusuh dan Kampung Sumur Bersatu
Baca SelengkapnyaDua ormas yang terlibat adalah Sunda Wani dan Manggala
Baca SelengkapnyaTawuran tersebut melibatkan dua kelompok, yakni Geng Biang Rusuh (Birus) dan Geng Anak Lapak Klender.
Baca SelengkapnyaTim Jatanras Polda Jawa Tengah menindaklanjuti viralnya Desa Sukolilo, Pati yang disebut sebagai kampung penadah kendaraan bermotor.
Baca Selengkapnya