Gejala Terinfeksi Virus Langya: Demam, Batuk, hingga Nyeri Otot
Merdeka.com - Virus Langya kini jadi sorotan. Virus yang pertama kali ditemukan di wilayah timur China ini bersifat zoonotik, menular dari hewan ke manusia.
Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI Tjandra Yoga Aditama mengatakan, karakteristik virus Langya seperti Covid-19. Menyerang paru dan saluran napas atau dikenal 'respiratory diseases'.
"Gejala penyakit akibat virus Langya meliputi demam, lemah, batuk, hilang nafsu makan, dan nyeri otot," kata Tjandra kepada merdeka.com, Jumat (12/8).
-
Siapa yang terinfeksi virus Nipah? Dilansir dari Kemenkes, dijelaskan bahwa virus Nipah ini bisa menjadi penyebab munculnya penyakit emerging zoonotik.
-
Bagaimana virus Nipah bisa menular ke manusia? Virus Nipah dapat menyebar melalui udara saat seseorang batuk atau bersin.
-
Kenapa virus Nipah bisa menular ke manusia? Virus Nipah adalah jenis virus yang ditularkan dari hewan ke manusia (zoonosis).
-
Virus itu apa? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Bagaimana virus Nipah bisa menyebar? Penyakit ini dapat ditularkan dari hewan, baik hewan liar atau domestik, dengan kelelawar buah sebagai host alamiahnya.
-
Bagaimana cara virus Nipah menular dari hewan? Virus nipah menular melalui beberapa cara, yaitu: Kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi, seperti kelelawar buah atau babi, atau cairan tubuh mereka (seperti darah, air seni, atau air liur). Mengonsumsi produk makanan yang terkontaminasi cairan tubuh hewan yang terinfeksi (seperti nira kelapa sawit atau buah yang terkontaminasi oleh kelelawar yang terinfeksi).
Virus Langya dikenal dengan sebutan Langya henipavirus (LayV). Virus yang masih satu kelompok dengan dengan virus Hendra dan Nipah ini sudah menginfeksi 35 orang di timur China.
Virus Nipah pertama kali ditemukan pada tahun 1999 di Malaysia dan Singapura. Angka kematian Virus Nipah berkisar antara 40 sampai 70 persen.
Sementara itu, penyakit akibat virus Hendra pertama kali dilaporkan di Australia. Saat itu, kasus Hendra ditemukan pada kuda dan manusia, dengan angka kematian yang cukup tinggi.
"Sejauh ini belum ada bukti tentang adanya penularan antar manusia pada penyakit akibat virus Langya, sementara pada yang akibat virus Nipah misalnya ada dugaan penularan antara manusia," kata Tjandra.
Menurut Tjandra, penyakit akibat virus Langya dilaporkan dalam jurnal ilmiah New England Journal of Medicine pada Kamis (4/8) lalu. Laporan itu menyebutkan, kasus Langya bermula dari bulan Desember 2018.
"Di mana seorang wanita 53 tahun masuk rumah sakit di Tiongkok, dan kemudian dilaporkan lagi 34 kasus Langya ini di dua Propinsi di bagian timur Tiongkok. Semua kasus ini sembuh dengan baik dan tidak ada hubungan penularan satu dengan lainnya, tidak interlinked," jelas Tjandra.
Penelitian di New England Journal of Medicine juga menunjukkan bahwa penyakit ini tidak ditularkan ke kontak dekat atau erat dan tidak ada riwayat sumber penularan yang sama di antara pasien-pasien.
"Sebagian besar pasien jelas ada kontak erat dengan hewan sebelum mereka jatuh sakit. Jadi sejauh ini disimpulkan bahwa penyakit akibat virus Langya ada dalam bentuk infeksi sporadik, tidak sering dan terjadi akibat penularan dari hewan ke manusia," tutupnya.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menanggapi temuan virus Langya di China. Dia mengatakan, pemerintah sedang mempelajari virus tersebut.
"Kita sedang pelajari karena baru keluar ya," kata dia, Kamis (12/8).
Mantan Wakil Menteri BUMN ini menyebut, virus Langya belum masuk kategori Variant Under Monitoring Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO. Dia menjelaskan, virus yang diawasi serius oleh WHO umumnya melewati tiga tahapan. Pertama, Variant Under Monitoring. Kedua, Variant of Interest. Ketiga, Variant of Concern.
"Nah sekarang ini belum masuk Variant Under Monitoring, jadi masih sangat dini," ucapnya.
(mdk/tin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Virus nipah (NiV) adalah virus yang dapat menular dari hewan ke manusia atau dari manusia ke manusia. Virus ini dapat menyebabkan gejala yang beragam.
Baca SelengkapnyaVirus Oropouche mirip seperti penyakit DBD. Ketahui penyebab virus Oropouche selengkapnya.
Baca SelengkapnyaVirus Nipah adalah jenis virus yang ditularkan dari hewan ke manusia (zoonosis).
Baca SelengkapnyaInfeksi virus Nipah dapat dicegah dengan menghindari paparan terhadap babi dan kelelawar serta menerapkan kebiasaan bersih.
Baca SelengkapnyaDBD dapat mengakibatkan gejala yang parah hingga mengancam nyawa, sehingga edukasinya penting dipahami.
Baca SelengkapnyaAda beberapa tanda-tanda demam berdarah pada anak yang perlu diwaspadai para orang tua.
Baca SelengkapnyaKenali apa itu virus oropouche, gejala, dampak, serta cara pencegahan dan penanganan.
Baca SelengkapnyaFlu tulang, atau dikenal juga sebagai flu muskuloskeletal, merupakan suatu kondisi di mana seseorang mengalami gejala seperti nyeri otot, sendi, dan tulang.
Baca SelengkapnyaGejala cacar monyet biasanya muncul 5–21 hari setelah terinfeksi. Gejala awalnya mirip dengan flu, seperti demam, menggigil, sakit kepala, dan nyeri otot.
Baca SelengkapnyaAdenovirus merupakan virus yang mempengaruhi sistem pernapasan dan menunjukkan gejala mirip pilek atau flu.
Baca SelengkapnyaPenyakit ini disebabkan oleh virus zoonosis dan dapat ditularkan kepada manusia melalui hewan.
Baca SelengkapnyaKepada peternak, apabila ada ternak yang muncul gejala LSD, diimbau untuk segera dilakukan vaksinasi.
Baca Selengkapnya