Gelar kekuatan TNI amankan hukuman mati dari ancaman negara asing
Merdeka.com - Sejumlah negara bereaksi keras atas keputusan pemerintah Indonesia mengeksekusi mati terpidana kasus narkoba. Yang paling keras memprotes adalah Australia dan Brasil.
Perdana Menteri Australia Tony Abbott berkali-kali menggertak Indonesia supaya membatalkan eksekusi mati dua warganya. Andrew Chan dan Myurn Sukumaran adalah pengedar narkoba yang disebut Bali Nine. Salah satu langkah tak terpuji Abbott adalah mengungkit-ungkit Australia pernah membantu Indonesia saat tsunami 2004.
Belakangan Sekjen Perserikatan Bangsa Bangsa Ban Ki Moon ikut-ikutan meminta Indonesia membatalkan hukuman mati.
-
Bagaimana hukuman diberikan pada anggota TNI? 'Kalau dia melanggar kita hukum. Ada aturannya,' imbuh Agus.
-
Hukuman apa yang diberikan pada anggota TNI? 'Kalau dia ada salah, ada punishment ada hukumnya. Hukum disiplin militer.
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Gimana cara Australia lawan tekanan suporter Indonesia? Timnas Australia tentunya perlu mempersiapkan diri dengan lebih baik untuk menghadapi tekanan yang signifikan dari para pendukung tuan rumah.
-
Bagaimana Timnas Australia mempersiapkan diri menghadapi Indonesia? 'Kami akan fokus pada diri sendiri dan langkah-langkah yang perlu diambil. Sebagai sebuah tim, kami yakin dapat bangkit setelah hasil kurang memuaskan sebelumnya,' tutupnya.
-
Bagaimana Timnas Indonesia mengantisipasi pergerakan Australia? Para pemain harus tetap menjaga kekompakan di lini tengah dan tidak mudah terpengaruh oleh pergerakan lawan yang melebar.
Sementara Presiden Brasil, Dilma Rousseff menolak surat kepercayaan duta besar Indonesia Toto Riyanto. Indonesia pun bereaksi keras, mereka memanggil pulang duta besar dari negara samba tersebut.
Pemerintah Indonesia tak gentar menghadapi kecaman dari dunia internasional. Kejahatan narkoba adalah kejahatan luar biasa yang harus dihukum mati. Toh Singapura dan Malaysia juga melakukan hal sama.
Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko menegaskan bahwa Tentara Nasional Indonesia (TNI) akan mendukung langkah-langkah hukum Presiden RI Joko Widodo terkait eksekusi hukuman mati. Mabes TNI ikut bereaksi atas penolakan Pemerintah Australia terkait rencana eksekusi hukuman mati terhadap dua warganya, Andrew Chan dan Myurn Sukumaran.
Berikut langkah TNI mengamankan hukuman mati dari kemungkinan ancaman negara lain:
Siapkan Pasukan Khusus
Panglima TNI Jenderal Moeldoko menegaskan, soal pelaksanaan hukuman mati atas pelaku narkoba, TNI mendukung sepenuhnya. TNI tidak terpengaruh oleh apapun dan siapapun atas hal itu.Menurut Jenderal Moeldoko, untuk memperkuat dukungan TNI, Panglima TNI dan para Komandan pasukan khusus akan membuat perencanaan yang detail bersama-sama Kejaksaan dan Kementerian Hukum dan HAM. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi apabila ada gangguan-gangguan yang bersifat fisik maupun non fisik.Unsur intelijen dan alat tempur akan disiagakan yang setiap saat dapat digerakkan. Para komandan satuan khusus juga harus bersiap-siap. Kesiapan pasukan khusus TNI ini tentu tidak melihat atau mendefinisikan dari salah satu negara. "Tetapi sekali lagi, TNI sangat memahami kemungkinan-kemungkinan ancaman tersebut. Setelah saya perintahkan hari ini para komandan satuan khusus sudah menyiapkan dirinya dengan baik," tegas Jenderal TNI Moeldoko di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur."Kami sangat memahami resiko atas kemungkinan terjadinya lost generation akibat narkoba. Kita mendukung sepenuhnya kebijakan Presiden RI Joko Widodo dalam bentuk apapun, termasuk pemberian hukuman mati bagi terpidana kasus narkoba," ujar Panglima TNI.
Kirim Sukhoi ke Bali
TNI AU mengirim tiga pesawat tempur Sukhoi dari Lanud Hasanudin, Makassar ke Lanud Ngurah Rai, Bali. Sebuah pesawat Hercules juga ikut didatangkan untuk kebutuhan pengamanan dan mengangkut kru pesawat Sukhoi.Danlanud Ngurah Rai, Kolonel Sugiarto PW, menjelaskan ketiga pesawat tempur Sukhoi yang tiba Minggu pagi (22/2) atas instruksi dari pucuk pimpinan tertinggi di TNI."Ini instruksi pimpinan, untuk pengamanan wilayah. Tidak hanya menyangkut persoalan pengamanan dua terpidana mati Bali Nine," kata Kolonel Sugiarto.Dirinya belum berani memastikan bahwa tiga pesawat tempur jenis TS ini didatangkan khusus untuk pengawasan perbatasan terkait akan diberangkatkannya Andrew Chan dan Myuran. Namun dia juga tidak menampik kalau pengamanan terpidana mati dua warga Australia ini mendapat perhatian khusus."Ini tidak serta merta khusus untuk pengawalan atau menjaga dua terpidana asing yang akan dieksekusi hukuman mati. Tetapi lebih fokus pada pengawasan perbatasan wilayah Indonesia di Bali," jelasnya.
TNI sudah siaga di kawasan terluar
Panglima TNI, Jenderal Moeldoko mengaku sudah menyiapkan pasukannya di kawasan terluar kepulauan Indonesia. Langkah tersebut dilakukan sebagai antisipasi ancaman dari luar atas eksekusi mati WNA terpidana kasus narkoba."Karena itu peredaran narkoba di Tanah Air berjalan massif dan perkembangan sangat cepat. Sehingga, memerangi narkoba menjadi bagian dari perang kebudayaan, satu dari 10 tren perang asimetris (non militer) yang berlaku saat ini. Bisa kita lihat, setiap hari ada 50 orang meninggal karena narkoba," jelasnya.Memerangi narkoba merupakan bagian dari upaya menguatkan nilai kebangsaan, oleh sebab itu Moeldoko menegaskan, TNI secara keseluruhan akan ikut berperan aktif memerangi narkoba.Sementara itu, terkait adanya ancaman Australia yang secara intensif berupaya melakukan intervensi agar Indonesia tidak melaksanakan eksekusi mati terhadap dua warganya, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, Moeldoko meminta pemerintah Indonesia tidak gentar."Segera eksekusi, jangan ragu-ragu. TNI sudah memberikan pernyataan dan mendukung itu. Kami juga sudah siapkan pengamanan di kawasan terluar untuk mengantisipasi ancaman keamanan dari luar," tegas Moeldoko.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tactical Floor Game digelar di GOR Yudomo Denpasar
Baca SelengkapnyaPrajurit TNI berhasil lumpuhkan 5 anggota KSTP hingga tewas. Sulitnya medan tempur di hutan dan pegunungan tak mempan bagi para anggota Satgas Yonif 7 Marinir.
Baca SelengkapnyaKapuspen TNI, Mayjen TNI Nugraha Gumilar mengakui penyiksaan terhadap anggota KKB itu adalah sebuah pelanggaran.
Baca SelengkapnyaDalam operasi preventif yang dilakukan oleh aparat TNI-Polri, mereka menemukan senjata yang akan diselundupkan untuk teroris KKB Papua yang terbaru dan canggih.
Baca SelengkapnyaMerangkum sejumlah tindak tak terpuji oknum TNI yang terjadi sejak Bulan Agustus hingga kini
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Bicara Penanganan di Papua: Hard Power Jalan Terakhir
Baca SelengkapnyaTak disangka satuan khusus dari Pasukan elite 3 Matra TNI & Polri tergabung dalam Badan ini.
Baca SelengkapnyaTNI ingin tanah Papua damai dan warganya sejahtera
Baca SelengkapnyaMenurut Panglima TNI, aksi teror pihak separatis di Papua harus segera diberantas.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengaku merasakan duka mendalam atas gugurnya prajurit-prajurit terbaik bangsa tersebut.
Baca SelengkapnyaImparsial: Pengamanan Oleh TNI Dapat Mengubah Proses Hukum
Baca SelengkapnyaPernyataan Pangdam XVII/Cendrawasih Mayjen Izak Pangemanan.
Baca Selengkapnya