Gelar Sidak, Wakil Wali Kota Malang Temukan 26 Titik Genangan
Merdeka.com - Musim hujan menyebabkan banjir dan genangan di sejumlah titik di Kota Malang. Hasil pemetaan, sebanyak 26 titik lokasi genangan air tengah dalam penanganan Pemerintah Kota Malang.
Ke-26 lokasi tersebut yaitu Jalan Pulosari, Jalan Rajekwesi, Jalan Galunggung, Jalan Jombang, Jalan Japri, Jalan Bandulan, Jalan Simpang Sulfat, Jalan Bukit Barisan, Jalan Borobudur, Jalan Pisang Kipas, Jalan Sukarno-Hatta, Jalan MT Haryono dan Jalan Simpang Bogor.
Selanjutnya Jalan S. Parman sekitar Carefour, Jalan A. Yani sekitaran flyover Arjosari, Jalan Cengkeh, Jalan Bendungan Siguragura, Jalan Simpang LA Sucipto, Jalan Kalpataru, Jalan Vinolia, Jalan Bendungan Wonogiri, Jalan Raya Candi, Jalan Raden Intan, Jalan S. Supriyadi, Jalan Coklat dan Jalan Simpang Gajayana.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
-
Mengapa banjir terjadi di Pekalongan? Dilansir dari akun Instagram @pekalonganinfo, sepanjang hari Minggu (3/3), Desa Sidomulo, Kecamatan Lebakbarang, Pekalongan terus diguyur hujan deras. Akibatnya, banjir dan tanah longsor terjadi di beberapa titik.
-
Di mana saja Jakarta banjir? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. 'Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta,' kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).Adapun data wilayah terdampak diantaranya Jakarta Selatan.
Wakil Walikota Malang, Sofyan Edi Jarwoko melakukan pemantauan guna menelusuri sumber banjir di sejumlah titik. Penelusuran salah satunya dilakukan di kawasan Jalan Galunggung yang dilakukan saat hujan deras. Alasannya agar mengetahui secara persis kondisi genangan.
"Sebelumnya dikomando Walikota, kita melakukan peninjauan lokasi dan sekaligus komunikasi dengan warga setempat. Menguatkan langkah mencari solusi, dan bertepatan saat hujan sehingga tahu secara langsung situasi di lapangan," kata Sofyan Edi Jarwoko di lokasi, Jumat (30/11).
Selama sidak, Edi menemukan sejumlah masalah. Di antaranya adanya pendangkalan sungai, penyempitan saluran air, crossing arus air yang tidak terdistribusi hingga bongkahan pondasi reklame dan pembatasan bibir saluran air yang justru menghambat jalannya air hujan.
Edi yang didampingi Sekkota Wasto, Asisten Administrasi Pembangunan Diah Ayu K dan Kepala DPUPR, Hadi Santoso meminta jajarannya untuk mengambil tindakan pembongkaran.
"Ini (banjir) masalah tahunan. Dari tahun ke tahun terjadi dan saya percaya tentu selalu dicarikan solusi. Hari ini bagian untuk mencari solusi dan semoga bisa kita tuntaskan," tegasnya.
Masih Buang Sampah Sembarangan
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PURR) Hadi Soni Santoso mengatakan pihaknya masih menemukan tumpukan sampah di aliran pembuangan. Sampah itu akibat kebiasaan masyarakat membuang sampah sembarangan.
Soni mengungkapkan Unit Reaksi Cepat Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) kerap menemukan banyak sampah setiap kali melakukan normalisasi sungai.
"Hampir setiap hari dilakukan teman-teman tim dan selalu saja menemukan buah perilaku tidak bertanggung jawab dari oknum warga yang seenaknya membuang sampah ke saluran air," ungkapnya di kawasan Jalan Raya Langsep, Kamis (29/11).
Tumpukan sampah ditemukan di drainase sehingga menghambat arus air. Soni menilai perilaku tersebut tentu merugikan banyak pihak, tidak hanya lingkungan karena menimbulkan banjir tetapi juga petugas.
"Tentu wajar apabila muncul emosi geram melihat kondisi seperti itu," ujarnya.
Soni meminta masyarakat dapat bekerjasama dan saling menghormati, terutama kepada petugas yang berjibaku menormalkan saluran.
"Mereka tidak menghiraukan resistensi dan keselamatan, yang ada tekad dan komitmen mewujudkan lingkungan kota yang baik. Di musim penghujan seperti ini, teman-teman makin gencar melakukan operasi normalisasi dan itu wujud konkret dari sekian banyak langkah penanganan," tuturnya.
Sementara itu Walikota Malang, Sutiaji menegaskan perlunya sanksi tegas bagi masyarakat yang membuang sampah ke sungai maupun saluran air.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BPBD DKI mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan.
Baca SelengkapnyaMbak Ita membawa sejumlah logistik bantuan berupa air bersih, sembako, selimut yang akan dibagikan kepada warga terdampak.
Baca SelengkapnyaHujan yang melanda wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya pada Rabu (17/04) menyebabkan kenaikan status Pos Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) pada pukul 19.00 WIB.
Baca SelengkapnyaWilayah di DKI Jakarta tergenang karena hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang terjadi dari Rabu (29/11) malam hingga Kamis (30/11).
Baca SelengkapnyaNana menegaskan bahwa pihaknya terus berupaya melakukan perbaikan tanggul yang jebol di sejumlah titik.
Baca SelengkapnyaGenangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat
Baca SelengkapnyaUpaya penanggulangan banjir juga telah dilakukan dengan bekerja sama dengan pihak terkait.
Baca SelengkapnyaBanjir yang mengepung Kota Semarang, Jawa Tengah disebabkan karena cuaca ekstrem
Baca SelengkapnyaBanjir ini membuat status Pos Angke Hulu Siaga 3 (Waspada).
Baca SelengkapnyaBanjir yang menggenangi Stasiun Semarang Tawang membuat perjalanan kereta api terganggu
Baca Selengkapnya18 wilayah di Jakarta masih tergenang dengan ketinggin air beragam.
Baca SelengkapnyaBanjir yang terjadi sejak Kamis (14/3) dini hari masih merendam sejumlah titik di Ibu Kota Jawa Tengah tersebut.
Baca Selengkapnya