Gelombang di lokasi penemuan ekor pesawat AirAsia 1,5 meter
Merdeka.com - Ketua stasiun BMKG Pangkalanbun, Kalimantan Tengah, Lukman Sholeh menyatakan, cuaca di lokasi yang diduga terdapat ekor Pesawat AirAsia QZ8501 cenderung baik. Lokasi itu pun hanya diguyur hujan ringan dari siang hingga sore hari.
"Prakiraan cuaca sekitar lokasi penemuan ekor pesawat pada jam 13.00 Wib sampai 16.00 Wib kondisi cuaca berawan dan potensi hujan ringan," kata Lukman Sholeh di Lanud Iskandar Pangakalanbun, Rabu (7/1).
Menurut dia, kecepatan angin pada hari kesebelas proses evakuasi ini tak sekencang kemarin. Tinggi ombak pun tak sampai dua meter.
-
Di mana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pesawat AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kapan pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kenapa pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Apa yang terjadi pada AirAsia QZ8501? AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
-
Di mana pesawat jet itu hilang? Pesawat itu hilang di daerah danau 50 tahun lalu.
-
Apa yang terjadi pada pesawat Air China? Mengenai pesawat, seorang penumpang di China yang terbang untuk pertama kalinya telah menimbulkan kepanikan dan kekacauan setelah ia membuka pintu darurat yang dia kira sebagai pintu toilet.
"Angin dari Barat sampai Barat Laut dengan kecepatan 5 knot sampai 15 knot. Ketinggian gelombang laut dari 0,5 meter sampai 1,5 meter. Sementara arus laut dari arah Barat kecepatan 10 cm/s sampai 25 cm/s," terang dia.
Diketahui, ekor pesawat AirAsia QZ8501 telah ditemukan. Lokasinya berada cukup jauh dari titik hilang kontak pesawat terakhir kalinya.
"Ada di sektor III. Cukup jauh, sekitar 30 Kilometer dari lokasi lost contact," kata Direktur Operasi Basarnas Marsekal Pertama SB Supriadi di Lanud Iskandar Pangkalanbun Kalimantan Tengah, Rabu (7/1).
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terutama bagi nelayan yang beraktivitas di laut pada malam hari.
Baca SelengkapnyaSementara terkait apakah ada korban jiwa atau tidak, belum mengetahui secara pasti karena masih dalam upaya proses penyelamatan.
Baca SelengkapnyaTingginya gelombang laut sangat berbahaya bagi nelayan yang sedang melaut.
Baca SelengkapnyaTidak menutup kemungkinan tinggi gelombang saat puncak musim angin timuran bisa mencapai kisaran 4-6 meter.
Baca SelengkapnyaGempa Kabupaten Malaka NTT tidak berpotensi Tsunami
Baca SelengkapnyaHasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,1.
Baca SelengkapnyaPada Selasa 10 September 2024 pukul 12.11.07 WIB wilayah Pantai Selatan Alor, Nusa Tenggara Timur diguncang gempa tektonik.
Baca SelengkapnyaMenurut BMKG, mencatat gempa bumi itu berpusat di laut, tepatnya di koordinat 7,37 lintang selatan dan 121,97 bujur timur atau 141 km barat laut Maumere.
Baca SelengkapnyaKapal KM Parikudus yang membawa sekitar 30 penumpang terbalik di Perairan Pulau Rambut, Kelurahan Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu
Baca SelengkapnyaSebuah kapal Speedboat KM. Pari Kudus terbalik di Kepulauan Seribu hari ini, Senin (11/3) sekitar pukul 15.30 WIB.
Baca SelengkapnyaOleh sebab itu, masyarakat diminta waspada terhadap dampak cuaca saat ini.
Baca SelengkapnyaPencarian seorang WN Taiwan yang hilang akibat kapal speedboat terbalik dan tenggelam di Kepulauan Seribu membuahkan hasil. Korban dilaporkan telah ditemukan.
Baca Selengkapnya