Gerakan kontra terorisme harus dimulai dari sekolah
Merdeka.com - Untuk membasmi gerakan radikal seperti terorisme, intelektual muda Nahdlatul Ulama (NU) Ubaidillah Amin Moch meminta kepada pemerintah tidak hanya menggunakan pendekatan hukum dalam membasmi aksi terorisme. Pendekatan hukum yang dimaksudkan ialah dengan Densus 88 Anti teror Polri, BNPT, dan lembaga dibawah kementerian koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Polhukam).
Ubaidillah melihat, tindakan radikalisme harus dicari akar persebarannya. Menurutnya, pemerintah perlu memaksimalkan peran Kemendikbud dan Kemenristek Dikti untuk melakukan upaya deradikalisasi sejak dini.
Sejauh ini, Ia menganalisa, tempat pendidikan yang steril dari ideologi radikal adalah lembaga pendidikan dan pondok pesantren yang dimiliki oleh NU, Muhammadiyah, Persis, Al wasliyah dan ormas Islam moderat lainnya. Sedangkan benih-benih radikalisme akan sangat mudah masuk ke anak-anak muda yang ada di sekolah-sekolah umum maupun perguruan tinggi.
-
Bagaimana Brimob Polri mengatasi terorisme? Intensitas perlibatan kekuatan Brimob Polri dalam penanggulangan terorisme di Indonesia meningkat usai serangan teror Bom Bali I. Selain dilibatkan dalam operasi-operasi kepolisian lain, khususnya dalam menghadapi kejahatan berintensitas tinggi seperti keberhasilan Polri mengungkap kasus terorisme di wilayah Poso Sulawesi Tengah tidak terlepas dari adanya peran Korps Brimob Polri yang tergabung dalam operasi Tinombala bersama dengan TNI.
-
Siapa yang berperan penting dalam mencegah terorisme di Indonesia? Ary mengatakan tantangan tersebut semakin kompleks dengan adanya bonus demografi 2045. Hal itu, ucapnya, menjadi salah satu tugas utama BNPT.
-
Bagaimana cara mencegah terorisme di Indonesia? Di Hari Peringatan dan Penghargaan Korban terorisme ini, Anda bisa membagikan cara mencegah radikalisme di media sosial. Hal ini penting dilakukan agar tindakan terorisme bisa diminimalisir atau dihilangkan.
-
Apa yang dilakukan BNPT untuk tanggulangi terorisme? “Penurunan ini sangat tajam sampai dengan 89 persen lebih, indeks potensi radikalisme dan indeks risiko terorisme juga terus menurun,“ rinci Kepala BNPT.
-
Siapa saja yang harus terlibat dalam menjaga kerukunan di pemilu? Cara ini perlu dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat. Masing-masing harus saling mendukung untuk menciptakan demokrasi yang sesuai dengan asas luber jurdil.
-
Siapa yang diimbau TNI-Polri untuk menjaga keamanan? Mereka mengimbau agar warga berpartisipasi aktif dalam kegiatan siskamling.
"Soal terorisme pemerintah harus fokus di lembaga pendidikan umum, Mendikbud dan Menristekdikti harus membuat strategi gerakan deradikalisasi secara konkret, tak cukup dengan pendekatan hukum seperti saat ini. Benih-benih radikalisme itu dijejalkan dari usia muda," kata Ubadillah, Kamis (10/5).
Selain itu, terkait dengan kejadian kerusuhan di Rutan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok Jawa Barat, Ubaidillah menyebut bahwa ancaman terorisme di Indonesia sangatlah nyata. Narapidana teroris di Mako Brimob menurutnya merupakan sebagian kecil dari para pelaku teror yang belum tertangkap.
Menyikapi hal ini semua pihak baik dari unsur pemerintah dan masyarakat sipil harus bergotong royong membumikan gerakan anti terorisme. "Persoalan terorisme harus diperangi bersama, semua unsur negara harus memberikan perhatian serius. Masyarakat harus sadar bahwa aksi kekerasan dalam bentuk apapun tidak dibenarkan, apalagi menghilangkan nyawa manusia," tegasnya.
Terkait gugurnya 5 anggota Densus 88 mabes Polri akibat kerusuhan itu, dirinya menyatakan turut berbela sungkawa. Ia berharap kejadian serupa tidak terulang kembali.
Sebagaimana diketahui, selama 36 jam 156 narapidana teroris melakukan penyanderaan dalam kerusuhan di Mako Brimob. Mereka menyandera 10 orang anggota Polri. 5 anggota dinyatakan telah gugur karena luka bacok dan sayatan di sekujur tubuhnya. 5 anggota Polri gugur, sedangkan 5 orang lainnya berhasil keluar dalam kondisi luka-luka.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemendagri sepakat bersama KPK untuk mencegah budaya korupsi dalam bidang pendidikan.
Baca SelengkapnyaBustan menegaskan perlu adanya kolaborasi dan sinergisitas semua pihak, untuk memberantas paham radikalisme dan terorisme.
Baca SelengkapnyaUntuk membentuk ketahanan ideologi masyarakat, salah satunya dengan mendekati dan memberi arahan kepada para takmir masjid.
Baca SelengkapnyaPancasila menjadi penting dibumikan khususnya bagi para generasi muda guna mencegah intoleransi
Baca SelengkapnyaAyo Rukun merupakan akronim dari Aksi Gotong Royong Berantas untuk Kekerasan dan Perundungan.
Baca SelengkapnyaSelain kasus kekerasan, kasus-kasus intoleransi di institusi pendidikan harus menjadi perhatian semua pihak.
Baca SelengkapnyaSumpah Pemuda telah menegaskan prinsip keutuhan dalam Perbedaan
Baca SelengkapnyaMereka yang agresif akan menganggap bahwa sifat toleransi itu menunjukkan kelemahan.
Baca Selengkapnya“Ya agar sekolah berkoordinasi dan kooperatif. Yang terpenting itu kok, kalau cepat kooperatifnya, itu cepat selesai,” kata Komisioner KPAI Dyah
Baca SelengkapnyaPemkot Madiun disarankan memiliki penguatan pencegahan paham radikal dan terorisme demi keamanan kota tersebut
Baca SelengkapnyaRomo Benny menyampaikan harapannya agar Indonesia tidak mudah dipecah belah oleh perbedaan kebudayaan atau keagamaan.
Baca SelengkapnyaSatpol PP DKI Jakarta menggaet pelajar untuk mencegah terjadinya tawuran dan tindakan melanggar aturan lainnya di DKI.
Baca Selengkapnya