Gergaji buat memutilasi NA diambil dari rumah makan Padang
Merdeka.com - Sehari setelah memutilasi NA alias Nuri (34), diduga pelaku Kusmayadi alias Agus memerintahkan anak buahnya, Eri (20), mengambil kantong plastik sampah dan gergaji di Rumah Makan Padang Gumarang. Itu adalah tempat mereka bekerja.
"Hari Senin pagi Eri ke sini (restoran), katanya disuruh ngambil plastik sampah polybag warna hitam dan gergaji," kata seorang pegawai RM Padang Gumarang yang enggan disebutkan identitasnya, Senin (18/4).
Awalnya, lanjut dia, Eri diperintahkan mencari koper, tapi dia tidak menemukannya. Lalu dia diperintahkan mengambil kantong plastik sampah berwarna hitam saja dari dapur, beserta gergaji.
-
Siapa korban mutilasi? Identitas Korban Mutilasi Dirreskrimum Polda DIY Kombes Pol FX Endriadi mengatakan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan, korban mutilasi adalah seorang mahasiswa berinisial R.
-
Siapa yang menjadi pelaku mutilasi? Korban berinisial R yang merupakan warga Pangkalpinang, Bangka Belitung, dibunuh dan dimutilasi dua terduga pelaku di rumah indekos tersebut.
-
Siapa yang menemukan sisa tulang perempuan? Meskipun tulang-tulang itu ditemukan pada 1985, sebuah studi yang diterbitkan minggu lalu di jurnal Science Advances mengungkapkan posisi jasad yang 'tidak lazim'.
-
Dimana ditemukannya sisa tulang perempuan? Sisa-sisa tulang dua perempuan yang diduga disiksa dan dibunuh seperti aksi mafia Italia itu ditemukan di 'lubang 69' di sebuah situs yang terletak di Kota Saint-Paul-Trois-Châteaux di Lembah Rhône, Prancis.
-
Siapa pelaku mutilasi di Ciamis? Tarsum (41) dengan memutilasi tubuh istrinya Yanti (40).
-
Siapa yang melakukan mutilasi? Tarsum (50) suami yang bunuh dan mutilasi istrinya, Yanti (41) sempat bergelagat aneh sebelum peristiwa berdarah itu.
"Dia nyari sendiri ke dapur, katanya disuruh langsung sama Agus," ujar pegawai itu.
Setelah mendapat barang diminta Agus, Eri langsung meninggalkan rumah makan mengendarai sepeda motor salah satu pegawai lain.
Diduga, karena Eri merupakan pegawai baru di rumah makan itu, sehingga mau saja diperintahkan apapun oleh Agus. Apalagi Agus dikenal sebagai atasan yang mudah marah.
"Saya rasa karena itu makanya Eri mau saja disuruh-suruh," ujar karyawan itu.
Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Irman Sugema mengatakan, berdasarkan keterangan Eri, dia mengakui diperintah Agus membuang kantong plastik yang awalnya tidak diketahui isinya. Padahal, di dalamnya terdapat potongan tubuh korban berupa sepasang tangan dan kaki.
"Eri baru tahu saat proses membuang kantong plastik itu," kata Irman.
Potongan tubuh korban diduga dibuang pada Minggu (10/4) malam, dan Senin (11/4) malam. Potongan kedua tangan dibuang di kawasan Kadu Agung, Kecamatan Tiga Raksa, Kabupaten Tangerang, dan ditemukan Rabu (13/4), sekitar pukul 23.00 WIB.
Sedangkan potongan kaki korban diduga dibuang di sebuah sungai di Jalan Pemda, dekat Kawasan Industri Milenium Tigaraksa. "Saat ini, kakinya masih dalam pencarian oleh tim di lapangan, karena kedalaman sungai mencapai empat meter dan arusnya cukup deras," imbuh Irman.
Saat ini Eri masih diperiksa secara intensif di Polresta Tangerang buat mengetahui perannya dalam kasus ini. "Sementara dia masih saksi kunci kita," tutup Irman. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi mengungkap kronologi terungkapnya kasus pembunuhan dan mutilasi di Garut, Minggu (30/1). Aksi pelaku E (22) ternyata disaksikan warga sekitar.
Baca SelengkapnyaKepala Satuan Reserse Kriminal Polres Garut, AKP Ari Rinaldo mengatakan, aksi E dilakukan terhadap korban di sebuah rumah kosong.
Baca SelengkapnyaJasad korban pembunuhan dan mutilasi, saat ini masih berada di RSUD dr Slamet Garut.
Baca SelengkapnyaSaat ditangkap di kantor polisi, wajah E tampak seperti orang linglung.
Baca SelengkapnyaTemuan itu dibawa ke RS Bhayangkara Polda DIY untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaPolisi juga sudah memeriksa tiga orang saksi terkait mutilasi tersebut. Saksi-saksi yang diperiksa ini di antaranya adalah seorang pemancing yang menemukan awal
Baca SelengkapnyaKasus pembunuhan sadis seorang pria berinisial AS (30) di Desa Pranti, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik, Selasa (28/11), masih diselidiki polisi.
Baca Selengkapnya