Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Guru di Jembrana diduga peras eksodus asal Timor Timur

Guru di Jembrana diduga peras eksodus asal Timor Timur Ilustrasi Uang. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Niat baik pemerintah pusat untuk membantu para eksodus Timor Timur berupa bantuan dana kompensasi kepada korban politik ternyata tersandung oleh ulah sejumlah pihak tidak bertanggung jawab.

Seperti yang terjadi terhadap para eksodus asal Timor Timur di Kabupaten Jembrana. Dari rencana dana yang akan diterima sebesar Rp 10 juta per orang, mereka harus rela kehilangan 60 persen dari jumlah tersebut, karena diduga dipotong oleh petugas berinisial SB, warga Kelurahan BB Agung yang mengurus administrasi.

Celakanya lagi, yang menjadi korban pemotongan tersebut kebanyakan dari anggota Polri, TNI dan PNS yang pernah bertugas di Timor Timur. Meskipun dana kompensasi tersebut belum dicairkan oleh pemerintah pusat, tetapi para eksodus tersebut malah diminta menyetorkan sejumlah uang terlebih dahulu kepada SB, yang notabennya seorang guru di SMPN 6 Negara.

Orang lain juga bertanya?

"Memang kami diminta menyetorkan uang terlebih dahulu sebelum bantuan tersebut cair. Kalau tidak mau mambayar dulu, blangko atau formulir kelengkapan tidak diberikan," ujar salah seorang eksodus dari Timor Timur yang juga anggota polisi dari jajaran Polres Jembrana, Minggu (16/10).

Menurutnya, jumlah dana yang harus disetorkan lebih dulu kepada SB sebesar Rp 6 juta dengan perincian Rp 2 juta untuk kas, sementara Rp 4 juta untuk jasa pengurusan administrasi.

Dengan potongan ini, masing-masing orang hanya berhak menerima Rp 4 juta. Padahal bantuan dari pemerintah pusat per orang Rp 10 juta.

"Saya sendiri tidak mau bayar, banyak juga yang tidak mau membayar, tapi ada banyak yang sudah membayar. Takutnya nanti bantuan itu tidak cair kan hilang uang kami," imbuhnya.

Menurutnya, banyak teman-temannya mengeluh karena jumlah potongan melebihi 50 persen. Di samping itu potongan tersebut juga tidak jelas terutama untuk kas serta terlalu memberatkan.

"Kami minta ini ditelusuri dan diusut, agar jangan sampai menguntungkan pribadi oknum itu karena jumlah eksodus sekitar 150 orang lebih. Kalau begini percuma saja kami diberi bantuan oleh pemerintah," tutupnya.

Sementara itu Kadis Sosial Pemkab Jembrana I Wayan Gorin dikonfirmasi membenarkan ada bantuan untuk para eksodus Timor Timur, baik itu untuk TNI, Polri, PNS dan masyarakat umum. Bantuan tersebut dari pemerintah pusat.

Jumlah bantuan tersebut besar Rp 10 juta bagi setiap orang. Namun pelaksanaan pencairannya belum bisa dipastikan menunggu dari BNI karena nantinya pencairan melalui bank pelat merah tersebut.

"Bantuan itu tidak boleh dipotong sepeser pun. Artinya masing-masing orang mendapatkan sepuluh juta rupiah. Juga tidak ada biaya administrasi," tutup Gorin. (mdk/cob)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kasus Dugaan Pemotongan Upah hingga Sisa Rp300 Ribu, Inspektorat DKI Kumpulkan Data Jumlah Guru Honorer
Kasus Dugaan Pemotongan Upah hingga Sisa Rp300 Ribu, Inspektorat DKI Kumpulkan Data Jumlah Guru Honorer

Pendataan ulang guru honorer tersebut untuk bisa memastikan jumlah tenaga pendidik mulai dari guru honorer, PNS dan P3K yang masih aktif.

Baca Selengkapnya
Dugaan Permintaan Uang Damai Rp50 Juta Kasus Guru Supriyani, Enam Polisi Diperiksa Propam Polda Sultra
Dugaan Permintaan Uang Damai Rp50 Juta Kasus Guru Supriyani, Enam Polisi Diperiksa Propam Polda Sultra

Enam personel diperiksa tersebut berasal dari Polsek Baito dan Polres Konawe Selatan.

Baca Selengkapnya
Disdik Ungkap Alasan Guru Honorer di SDN Malaka Jaya Duren Sawit Terima Gaji Rp300 Ribu Per Bulan
Disdik Ungkap Alasan Guru Honorer di SDN Malaka Jaya Duren Sawit Terima Gaji Rp300 Ribu Per Bulan

Guru tersebut ingin mengajar sebagai bentuk pengabdian dan pelayanan

Baca Selengkapnya
Guru Supriyani Buka-bukaan Soal Uang Damai Rp50 Juta, Suami Diminta Kapolsek Baito Rp2 Juta
Guru Supriyani Buka-bukaan Soal Uang Damai Rp50 Juta, Suami Diminta Kapolsek Baito Rp2 Juta

Pengakuan itu disampaikan Supriyani saat diperiksa Propam Polda Sultra.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Tega Eks Kapolsek Terbukti Peras Rp2 Juta Guru Supriyani, Duit 'Dimakan' Bikin Bangunan
VIDEO: Tega Eks Kapolsek Terbukti Peras Rp2 Juta Guru Supriyani, Duit 'Dimakan' Bikin Bangunan

Bidang Profesi dan Pengamanan Polda Sulawesi Tenggara mengungkap fakta persidangan terbaru.

Baca Selengkapnya
Eks Kapolsek Baito Disanksi Demosi dan Patsus Buntut Peras Guru Honorer Supriyani
Eks Kapolsek Baito Disanksi Demosi dan Patsus Buntut Peras Guru Honorer Supriyani

Uang hasil pemerasan Supriyani dipakai untuk membangun gedung Unit Reskrim Polsek Baito.

Baca Selengkapnya
DPRD Ungkap Gaji Guru Honoror di SDN Malaka Jaya 10 Jaktim Dipotong dari Rp9 Juta Jadi Rp300 Ribu
DPRD Ungkap Gaji Guru Honoror di SDN Malaka Jaya 10 Jaktim Dipotong dari Rp9 Juta Jadi Rp300 Ribu

Ia meminta agar Pemprov DKI menindaklanjuti temuan tersebut dan memecat kepala sekolah di sana.

Baca Selengkapnya
Disdik Jabar Buka Suara Respons Viral di Tiktok Wali Murid Ngeluh Pungli di SMA Cirebon
Disdik Jabar Buka Suara Respons Viral di Tiktok Wali Murid Ngeluh Pungli di SMA Cirebon

Hal itu diungkap Ketua DPD PDI Perjuangan Ono Surono.

Baca Selengkapnya
Kejaksaan Negeri Depok Endus Ada Aliran Dana di Balik Kasus Katrol Nilai Rapor, Capai Jutaan Rupiah
Kejaksaan Negeri Depok Endus Ada Aliran Dana di Balik Kasus Katrol Nilai Rapor, Capai Jutaan Rupiah

Aliran dana diduga tertuju pada oknum guru di sekolah tersebut.

Baca Selengkapnya
Ayah Korban Pemerkosaan Ngaku Diminta Ongkos oleh Polisi untuk Menangkap Pelaku
Ayah Korban Pemerkosaan Ngaku Diminta Ongkos oleh Polisi untuk Menangkap Pelaku

Menurut dia, polisi tidak memaksa. Namun, Kanit PPA Polres Tebo mengatakan pada LM akan mencari pinjaman dana untuk penanganan kasus.

Baca Selengkapnya
OB Dinas Pendidikan Surabaya Jadi Calo PPDB Tipu Korban Capai Rp20 Juta, Diringkus Polisi
OB Dinas Pendidikan Surabaya Jadi Calo PPDB Tipu Korban Capai Rp20 Juta, Diringkus Polisi

Pelaku telah menipu dua orang dan total kerugian sekitar Rp20 juta.

Baca Selengkapnya
Sepak Terjang Pejabat Disdik Sumsel Diduga Korupsi Anggaran Bangun Sekolah Berujung di Bui
Sepak Terjang Pejabat Disdik Sumsel Diduga Korupsi Anggaran Bangun Sekolah Berujung di Bui

Penahanan JP menyusul dua rekannya yang pada awal Mei 2024 ditetapkan tersangka.

Baca Selengkapnya