Habitat 2 harimau Sumatera mati banyak dijadikan perkebunan sawit
Merdeka.com - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sumatera Utara prihatin atas temuan dua ekor harimau Sumatera (Phantera tigris sumatrae) mati di Desa Sihaporas, Sosopan, Kabupaten Padang Lawas, Sumut. Direktur Eksekutif Walhi Sumut Dana Tarigan menyatakan, penemuan satwa langka yang dalam keadaan tidak bernyawa itu harus menjadi perhatian serius dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumut dan aparat kepolisian.
Dia mengemukakan perlunya penyelidikan tentang dua harimau yang mati itu, apakah menjadi korban jeratan yang dilakukan warga atau karena kehabisan bahan makanan di hutan. Menurutnya habitat hewan dilindungi tersebut sudah banyak dijadikan areal perkebunan sawit oleh pengusaha.
"Sebab, daerah Padang Lawas itu, sebagai kabupaten yang baru saja dimekarkan tentu saja banyak membuka areal kawasan hutan untuk dijadikan perkebunan sawit cukup luas oleh pihak swasta," katanya dilansir Antara, Selasa (18/7).
-
Kenapa keberadaan satwa langka di hutan lereng Gunung Slamet terancam? Beberapa satwa langka itu masih dapat dijumpai walau keberadaan mereka terancam oleh para ulah pemburu liar.
-
Mengapa Harimau Sumatera diburu? Diburu karena Mitos Kucing besar ini sangat dihormati masyarakat sejumlah daerah di Sumatera. Penghormatan terhadap si belang bagai pisau bermata dua. Ada yang melindungi, tapi banyak pula yang memburunya karena mitos ingin mendapatkan kekuatan mistis dari hampir semua bagian tubuhnya, mulai dahi, kumis, taring, kuku, kulit, dan lainnya.
-
Bagaimana cara melindungi Harimau Sumatera? Keberadaan harimau sumatera dilindungi berdasarkan UU Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Meski dilindungi, jika hutan terus berubah menjadi kebun, bukan tidak mungkin si raja hutan ini akan punah.
-
Siapa yang mengancam kelangsungan hidup harimau? Permintaan tulang, kulit, dan bagian tubuh harimau lainnya menyebabkan meningkatnya kasus perburuan dan perdagangan manusia.
-
Hewan apa yang ditemukan? Penelitian ini menyoroti pentingnya pelestarian fosil dan penelitian paleontologi dalam mengungkap misteri masa lalu dan memberikan wawasan baru tentang keragaman hayati di planet kita.
-
Kenapa Harimau Jawa diburu? Sayangnya, harimau menjadi perlambangan roh-roh jahat sehingga harus dibasmi dan diusir lewat pembantaian.
Saat ditemukan warga, katanya, harimau yang berusia dua hingga empat tahun itu dalam keadaan lemas. Hal itu membuktikan bahwa kondisi hewan yang dilindungi negara tersebut, bisa saja akibat kurang makan.
Selain itu, harimau tersebut sakit dan kemudian mati karena tidak lagi memiliki tenaga untuk mencari makanan di hutan. "Kasus kematian harimau yang masih berusia muda itu, sudah sering terjadi dan hal tersebut merupakan tanggung jawab petugas BKSDA Sumut dan institusi terkait lainnya," ucap dia.
Dana mengatakan saat ditemukan seekor harimau sudah mati, beberapa organ tubuh hewan tersebut, yakni sepasang taring dan kumis, dalam keadaan hilang dan tidak diketahui siapa yang mengambilnya. Pencurian organ di bagian kepala harimau yang penting itu, katanya, harus diusut hingga tuntas, dan harus diketahui oknum pelaku yang harus bertanggung jawab dalam kasus tersebut.
"BBKSDA Sumut dan pihak kepolisian harus menemukan taring dan kumis harimau itu, karena tidak diperbolehkan diperjualbelikan di masyarakat, karena dilindungi oleh negara," kata pemerhati lingkungan hidup itu.
Kepala Bidang KSDA Wilayah III BBKSDA Sumut di Padang Sidempuan Gunawan Alza, Jumat (14/7), mengatakan saat ditemukan, seekor harimau sudah mati, sedangkan seekor lainnya dalam keadaan lemas dan akhirnya juga mati.
Harimau pertama ditemukan pada Senin (10/7) dalam kondisi lemas di depan kantor Koramil Sosopan, sedangkan harimau yang kedua ditemukan dalam kondisi tak bernyawa dua hari kemudian.
"Harimau pertama ditemukan berdasarkan informasi dari petugas Koramil 07/Sosopan. Tim Seksi Konservasi Wilayah VI Kotapinang bersama Barumun Nagary Wildlife Sanctuary (BNWS) lalu mengevakuasi harimau tersebut," ujarnya.
Tim medis menyimpulkan penyebab kematian harimau tersebut karena sakit sejak sekitar satu hingga dua pekan.
Faktor lain penyebab kematian harimau tersebut, katanya, masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium.
"Namun, ada bagian tubuh harimau yang hilang, yakni sepasang taring sebelah kiri dan kumis harimau," kata Gunawan. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kehidupan harimau Sumatera di Medan Zoo menjadi sorotan setelah tiga ekor satwa asli Indonesia itu mati dalam waktu dua bulan pada akhir 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaSemakin kesini hewan endemik Indonesia sudah banyak yang hampir punah bahkan banyak juga yang sudah punah, seperti komodo dan harimau bali.
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini seekor Harimau Sumatera bernama Nurhaliza dikabarkan mati di Kebun Binatang Medan atau Medan Zoo.
Baca SelengkapnyaSerangan hewan buas yang berada di kawasan TNBBS itu menyebabkan satu orang terluka dan dua meninggal.
Baca SelengkapnyaGajah Sumatera Mati di Aceh Utara, Gadingnya Hilang
Baca SelengkapnyaDua akor siamang dievakuasi dari rumah pemeliharanya dengan kondisi memprihatinkan
Baca SelengkapnyaDua harimau betina ini diberi nama Ambar Goldsmith dan Beru Situtung.
Baca SelengkapnyaMomen itu terekam CCTV terjadi pada 30 Mei 2024 pukul 02.00 dini hari
Baca SelengkapnyaHutan lereng Gunung Slamet merupakan rumah bagi banyak jenis satwa langka.
Baca SelengkapnyaKejadian penyerangan harimau sumatera terhadap warga di Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung ini bukan yang pertama kalinya.
Baca SelengkapnyaPetugas sampai ke Sungai Pua sekitar pukul 18.30 WIB dan langsung ke lokasi.
Baca Selengkapnya