Habitat Terganggu Buat Harimau di Riau Berkeliaran di Pemukiman dan Makan Warga
Merdeka.com - Sebulan terakhir, warga di Provinsi Riau dibuat khawatir dengan kemunculan binatang buas di perkebunan sawitnya. Satu orang petani di Bengkalis tewas usai diserang harimau pada awal April 2022 lalu.
Tak sampai di situ, harimau juga kembali muncul Kabupaten Bengkalis beberapa hari kemudian. Si belang bertaring tajam itu mendatangi sebuah rumah semi permanen yang berada di perkebunan sawit. Video kemunculannya bahkan direkam oleh penghuni rumah tersebut dan viral.
Sedangkan di Kabupaten Indragiri Hulu, para petani dibikin khawatir dengan kedatangan dua ekor gajah. Bahkan kedua gajah yang diketahui berjenis kelamin jantan itu merusak tanaman sawit milik warga.
-
Siapa yang mengancam kelangsungan hidup harimau? Permintaan tulang, kulit, dan bagian tubuh harimau lainnya menyebabkan meningkatnya kasus perburuan dan perdagangan manusia.
-
Hewan apa yang menyerang hewan ternak? Kelelawar ini tidak menyerang manusia, melainkan hewan ternak. Paling umum terdapat di Amerika Selatan dan Tengah.
-
Kenapa Harimau Jawa diburu? Sayangnya, harimau menjadi perlambangan roh-roh jahat sehingga harus dibasmi dan diusir lewat pembantaian.
-
Hewan apa yang ditemukan di perangkap petani? Seorang petani di Beachport, Australia Selatan, melakukan penemuan luar biasa ketika memasang perangkap untuk menangkap predator yang berpotensi memangsa ternaknya. Pao Ling Tsai tadinya berharap menangkap musang atau rubah, tetapi justru dia dikejutkan dengan seekor hewan yang terakhir kali terlihat di Australia Selatan lebih dari 130 tahun yang lalu.
-
Kenapa serangan harimau terjadi? Hewan besar itu langsung menerkam, mencabik dan mengigit seseorang yang kebetulan bersinggungan.
-
Apa ancaman utama bagi Harimau Sumatera? Rusaknya ekosistem hutan membuat konflik antara harimau dengan manusia tidak pernah berhenti. "Kerusakan ini karena pembalakan liar serta pembukaan hutan untuk lahan perkebunan," kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Aceh Kamarudzaman di Banda Aceh, Senin (27/3).
Kemunculan satwa-satwa dilindungi itu ke perkebunan sawit itu ditanggapi oleh Wakil Ketua Umum Asosiasi Sawitku Masa Depanku (Samade), Abdul Aziz. Menurutnya, kemunculan harimau dan gajah ke perkebunan warga di Riau merupakan hal yang biasa.
"Kalau di Riau, sebenarnya sudah tidak heran lagi kalau satwa-satwa itu masuk ke perkebunan. Dan yang paling ganas itu memang di Inhil, Bengkalis, Rohil, sebagian Rohul dan Kampar," kata Aziz kepada merdeka.com Kamis (21/4).
Menurutnya, ada beberapa hal yang menyebabkan satwa dilindungi itu masuk ke perkebunan warga. Salah satunya adalah karena habitat asli satwa tersebut sudah hilang. Hal itu disebabkan oleh izin berlebihan yang diberikan pemerintah kepada korporasi, baik perizinan perkebunan maupun kehutanan.
"Ditambah lagi eksodus besar-besaran masyarakat untuk berkebun, ini kan membuat persoalan yang rumit," kata dia.
Dengan kondisi ini, sambungnya, perlu pemantauan kembali apakah kantong-kantong yang disebut menjadi habitat asli satwa-satwa dilindungi itu masih berupa hutan atau bahkan sudah beralih fungsi menjadi perkebunan.
"Kalau memang lahan itu masih hutan, otomatis mereka akan bisa hidup di sana. Tapi kan keadaannya sekarang, satwa-satwa itu sampai masuk ke kebun rakyat," ujarnya.
Dia juga menyoroti, penyebab lain yang membuat satwa-satwa dilindungi itu masuk ke kebun rakyat bukan kebun korporasi.
"Kenapa sasarannya selalu kebun rakyat? Bisa jadi karena kalau kebun korporasi sekuritinya ada, ada parit gajah, ada juga yang di kanal. Sedangkan kebun rakyat kan tidak ada yang menjaga, tidak ada pembatas yang menghalangi satwa masuk ke sana. Makannya selalu kebun rakyat yang menjadi sasaran," ungkap dia.
Saat ini, kata Aziz, petani harus waspada. Karena berada di level paling bawah dengan keterbatasan sistem pengamanan, petani harus bisa menjaga diri sendiri.
"Sebenarnya ini solusi pasrah saja. Karena kalau petani bawa bedil, kemudian bertemu satwa itu dan dibedil, nanti petani yang kena pidana. Sementara kalau tidak dibedil kita yang dimangsa," ujarnya.
"Jadi solusinya ya itu, pertama kita lihat cuaca. Kalau cuaca misalnya agak sejuk, sebisanya jangan berkeliaran di kebun. Karena biasanya kalau cuaca dingin, makhluk hidup itu gampang lapar dan mencari mangsa. Kedua kalau ke kebun jangan sendiri, sehingga bisa saling memantau," imbaunya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masuknya dua ekor gajah jantan itu telah dipantau petugas BKSDA. Saat ini kawanan gajah liar masuk permukiman di SP 6.
Baca SelengkapnyaKemunculan gajah di Muratara pertama kali dilaporkan warga Kelurahan Karya Makmur.
Baca SelengkapnyaSebelum gajah menyerang, seorang warga melakukan pengusiran terhadap gajah tersebut.
Baca SelengkapnyaKejadian harimau masuk permukiman di Desa Sodong, Kabupaten Batang membuat resah warga.
Baca SelengkapnyaSemua anggota BKSDA dan FZS Jambi sudah dievakuasi ke kantor polisi terdekat.
Baca SelengkapnyaGajah liar berlalu-lalang di jalanan merupakan pemandangan yang kerap terlihat di Sri Lanka. Kondisi ini sering kali memicu konflik antara manusia dan gajah.
Baca SelengkapnyaBiasanya warga yang menjadi korban harimau akan diterkam tiba-iba, diseret ke hutan dan keesokan hari jasadnya sudah dalam bentuk tulang belulang.
Baca SelengkapnyaKejadian penyerangan harimau sumatera terhadap warga di Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung ini bukan yang pertama kalinya.
Baca SelengkapnyaMenurut Atep, turunnya ratusan monyet dari bukit Tawilis diduga tidak ada makanan di habitatnya sehingga kemudian turun menyerang dan menjarah lahan warga.
Baca SelengkapnyaTaman Nasional Tesso Nilo ini termasuk dalam kategori hutan hujan tropis yang menjadi kawasan perlindungan ratusan jenis flora dan fauna.
Baca SelengkapnyaDiduga mereka kekurangan makanan di tempat asalnya.
Baca SelengkapnyaKorban tak sempat lagi menyelamatkan diri lantaran keburu diserang gajah-gajah tersebut.
Baca Selengkapnya