Hadapi Potensi Cuaca Ekstrem, Tasikmalaya Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi
Merdeka.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya menetapkan status siaga siaga darurat bencana hidrometeorologi sejak 21 November 2022. Langkah itu diambil untuk menghadapi potensi terjadinya cuaca ekstrem hingga Februari 2023.
Penjabat (Pj) Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah mengatakan bahwa ancaman bencana harus diantisipasi. Apalagi saat ini telah memasuki musim hujan.
"Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), terdapat potensi terjadinya cuaca ekstrem selama November tahun 2022 hingga Februari 2023. Cuaca ekstrem itu antara lain adalah hujan lebat disertai petir dan angin kencang," kata Cheka.
-
Mengapa status siaga darurat bencana kekeringan dikeluarkan? Status siaga darurat ini dikeluarkan usai tiga wilayah kabupaten, yaitu Kulon Progo, Gunungkidul, dan Sleman, telah bertatus siaga darurat hidrometeorologi.
-
Kapan cuaca ekstrem diperkirakan terjadi di Jateng? Pada Minggu (7/4), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau pemudik khususnya yang mengendarai sepeda motor agar mewadahi potensi cuaca ekstrem dengan intensitas sedang-lebat yang disertai petir dan angin kencang di sejumlah wilayag Jateng.
-
Kapan cuaca ekstrem berpotensi melanda Jakarta? BPBD DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Siapa yang mengumumkan potensi cuaca ekstrem di Jakarta? BPBD DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Siapa yang menetapkan status siaga darurat? “Untuk antisipasi dampak dari kekeringan yang semakin meluas, BPBD telah menetapkan status siaga darurat kekeringan.
-
Mengapa cuaca ekstrem berpotensi terjadi di Jakarta? Cuaca ekstrem ini dipengaruhi oleh adanya aktivitas Madden Jullian Oscillation (MJO) atau fenomena perambatan awan yang memasuki wilayah Indonesia.
Berdasarkan informasi itu, periode potensi bencana hidrometeorologi dapat berupa banjir, tanah longsor dan angin kencang. Bencana-bencana itu menurutnya berpotensi terjadi di Kota Tasikmalaya dan wilayah sekitarnya.
Di Kota Tasikmalaya, berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya, sejak 1 Januari 2022 sampai 12 November 2022 telah terjadi 507 kejadian. "Mayoritas bencana yang terjadi itu disebabkan oleh parameter hidrometeorologi seperti curah hujan, kelembaban, temperatur dan angin," ungkapnya.
Selama 2022, bencana yang paling sering terjadi di Kota Tasikmalaya adalah longsor dengan jumlah kejadian mencapai 83 kali. Selain itu, ada juga 11 bencana banjir dan 40 kejadian angin puting beliung.
Adanya peningkatan potensi cuaca ekstrem, menurutnya diperlukan kesiapsiagaan yang lebih dari Pemerintah Kota Tasikmalaya. Hal itu bentuk tanggung jawab dalam memberikan rasa aman dan upaya mengurangi risiko bencana pada masyarakat, khususnya mereka yang tinggal di daerah rawan.
Pemerintah Kota Tasikmalaya, diketahui sudah melakukan apel kesiapsiagaan bencana pada Senin, 28 November 2022. Diakui Cheka, hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan kesadaran dan gotong-royong semua pihak untuk menghadapi potensi bencana.
"Kegiatan itu juga dilakukan untuk sekaligus mengukur kekuatan daerah dalam menghadapi ancaman bencana dengan mengerahkan semua potensi yang dimiliki daerah. Apel diharapkan dapat dijadikan sebagai momentum untuk membangun kolaborasi antara pemerintah daerah, TNI/Polri, dunia usaha, para relawan, dan seluruh elemen masyarakat, dalam upaya mempersiapkan diri dalam menghadapi potensi bencana yang sewaktu-waktu dapat terjadi. Dengan demikian, dampak korban jiwa, korban luka maupun bentuk kerugian lain dapat kita minimalisir," jelasnya.
Daerah Rawan Bencana
Kepala Pelaksana BPBD Kota Tasikmalaya Ucu Anwar menyebut bahwa Pemkot Tasikmalaya telah menetapkan status siaga darurat bencana hidrometeorologi sejak 21 November 2022 hingga 30 Mei 2023. "Ada tiga hal penting dalam kesiapsiagaan bencana. Tiga hal itu adalah komunikasi, informasi, dan edukasi. Itu yang sedang digalakkan kepada masyarakat," sebutnya.
Saat ini, dijelaskan Ucu, BPBD Kota Tasikmalaya terus melakukan komunikasi dengan dinas teknis untuk melakukan pendataan potensi bencana yang ada. Data-data tersebut nantinya diinformasikan kepada masyarakat, khususnya yang tinggal di daerah rawan bencana.
"Terakhir, dilakukan edukasi kepada masyarakat. Dalam hal ini, BPBD Kota Tasikmalaya memberi pelatihan kepada masyarakat untuk siap menghadapi potensi bencana. Dengan begitu, risiko korban jiwa dan material bisa diminimalisir ketika kejadian bencana," jelasnya.
Menurutnya, bencana yang berpotensi terjadi di Kota Tasikmalaya adalah angin puting beliung, longsor, pohon tumbang, banjir, dan sambaran petir. "Seluruh bencana itu berpotensi terjadi di seluruh wilayah Kota Tasikmalaya," ungkapnya.
Namun bisa dipetakan lebih jauh, daerah yang paling berpotensi longsor di Tamansari, Purbaratu, Kawalu, Bungursari, dan Mangkubumi. Sementara Cipedes, Cihideung, dan Tawang adalah daerah rawan bencana banjir.
"Bencana sambaran petir berpotensi terjadi di seluruh wilayah Kota Tasikmalaya, serta pohon tumbang berpotensi di wilayah perkotaan dan Kawalu," pungkasnya.
(mdk/yan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Waspada cuaca ekstrem pada 29 Januari - 1 Februari 2024," imbau BPBD DKI.
Baca SelengkapnyaPemerintah daerah dan kementerian serta lembaga terkait diminta mengantisipasi serta mengedukasi masyarakat.
Baca SelengkapnyaMenko Polhukam Hadi Tjahjanto blak-blakan soal ancaman el nino atau kekeringan masih terjadi.
Baca SelengkapnyaBMKG menetapkan 12 daerah berstatus siaga hingga waspada cuaca ekstrem
Baca SelengkapnyaBadan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca ekstrem berupa hujan disertai petir akan terjadi selama sepekan ke depan di Jabodetabek.
Baca Selengkapnyatatus siaga tersebut terhitung sejak 19 Oktober 2023 sampai dengan 1 November 2023 dan dapat diperpanjang atau diperpendek sesuai dengan kondisi.
Baca SelengkapnyaJakarta diprediksi diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat dan angin kencang
Baca SelengkapnyaBMKG memprediksi selama periode 31 Desember 2023 hinggga 2 Januari 2024, hujan sedang hingga lebat berpotensi melanda sejumlah wilayah.
Baca SelengkapnyaPotensi terjadinya cuaca ekstrem akibat adanya intervensi tiga bibit siklon tropis secara sekaligus.
Baca SelengkapnyaAncaman cuaca ekstrem ini diprediksi terjadi hingga 18 Maret 2024 mendatang
Baca SelengkapnyaPemerintah daerah diminta menyiapkan langkah menghadapi musim penghujan atau potensi bencana hidrometeorologi berpotensi di akhir tahun 2024.
Baca SelengkapnyaPemerintah daerah bekerja sama dengan BPBD sedang menyiapkan beberapa solusi, termasuk distribusi air bersih
Baca Selengkapnya