Harimau Berkeliaran di Kebun Sawit, Warga di Aceh Selatan Malah Mendekat
Merdeka.com - Seekor harimau Sumatera berkeliaran di dalam kebun sawit hutan produksi di Desa Simpang, Kecamatan Bakongan Timur, Aceh Selatan. Bukannya menghindar, beberapa warga di sana tampak mendekati lalu merekam satwa liar tersebut.
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, Agus Arianto mengatakan, aksi berbahaya yang dilakukan warga itu diketahui terjadi kemarin sore, Rabu (20/10). Jarak kemunculan harimau dengan permukiman warga disebut sekitar 2 kilometer.
Petugas BKSDA Aceh, kata Agus, telah diturunkan ke lokasi untuk menghalau harimau kembali ke habitatnya. Warga pun diminta untuk tidak mendekati lokasi kemunculan 'raja hutan' tersebut.
-
Mengapa Harimau Sumatera diburu? Diburu karena Mitos Kucing besar ini sangat dihormati masyarakat sejumlah daerah di Sumatera. Penghormatan terhadap si belang bagai pisau bermata dua. Ada yang melindungi, tapi banyak pula yang memburunya karena mitos ingin mendapatkan kekuatan mistis dari hampir semua bagian tubuhnya, mulai dahi, kumis, taring, kuku, kulit, dan lainnya.
-
Di mana serangan harimau terjadi? Dalam pemberitaan surat kabar De Staandard edisi 13 Februari 1883, diberitakan tentang seorang warga yang diterkam harimau dan jasadnya ditemukan di hutan.
-
Bagaimana cara harimau Jawa mencari makan? Satwa liar ini biasa memangsa babi hutan, rusa jawa, banteng, reptil, hingga burung air. Harimau Jawa melakukan pembunuhan dalam jumlah besar seminggu sekali dan menghabiskan 2-3 hari untuk makan dalam jumlah besar.
-
Bagaimana cara melindungi Harimau Sumatera? Keberadaan harimau sumatera dilindungi berdasarkan UU Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Meski dilindungi, jika hutan terus berubah menjadi kebun, bukan tidak mungkin si raja hutan ini akan punah.
-
Bagaimana serangan harimau terjadi? Biasanya warga yang menjadi korban harimau akan diterkam tiba-iba, diseret ke hutan dan keesokan hari jasadnya sudah dalam bentuk tulang belulang.
-
Kenapa serangan harimau terjadi? Hewan besar itu langsung menerkam, mencabik dan mengigit seseorang yang kebetulan bersinggungan.
"Langkah antisipasi segera kami lakukan. Kami meminta masyarakat tidak mendekati lokasi kemunculan harimau, karena itu sangat riskan. Pergerakan harimau ini nggak bisa diduga-duga," katanya kepada merdeka.com, Kamis (21/10).
Agus menyebut, petugas BKSDA dan beberapa lembaga konservasi lingkungan, juga telah memasang kamera trap untuk memantau harimau.
Mereka ingin memastikan apakah harimau itu adalah individu yang sama, yang beberapa waktu lalu juga muncul di wilayah tersebut, namun berjarak sekitar 5 kilometer.
"Jika hasil kamera trap nantinya diperlukan penanganan terhadap harimau itu, kita akan selamatkan. Kita kembalikan ke habitatnya," ujarnya.
Agus mengimbau masyarakat jangan lagi melakukan aksi serupa dengan mengambil gambar, mendekati lokasi kemunculan harimau, dan tidak melakukan penanganan secara sendiri-sendiri yang dapat merugikan masyarakat maupun satwa itu sendiri.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Momen itu terekam CCTV terjadi pada 30 Mei 2024 pukul 02.00 dini hari
Baca SelengkapnyaKemunculan gajah di Muratara pertama kali dilaporkan warga Kelurahan Karya Makmur.
Baca SelengkapnyaKejadian harimau masuk permukiman di Desa Sodong, Kabupaten Batang membuat resah warga.
Baca SelengkapnyaIa lantas memilih untuk memberhentikan mobilnya dan membiarkan harimau untuk menyebrangi jalanan tersebut.
Baca SelengkapnyaKejadian penyerangan harimau sumatera terhadap warga di Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung ini bukan yang pertama kalinya.
Baca SelengkapnyaSebelum gajah menyerang, seorang warga melakukan pengusiran terhadap gajah tersebut.
Baca SelengkapnyaDiduga mereka kekurangan makanan di tempat asalnya.
Baca SelengkapnyaWarga sekitar mengaku masih menjumpai keberadaan satwa macan di hutan Blora. Apakah itu benar?
Baca SelengkapnyaSuara satwa liar itu terdengar di antara jalur pos 2 dan 3 ketika hari mulai gelap.
Baca SelengkapnyaSaat ini, buaya tersebut telah diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
Baca SelengkapnyaMasuknya dua ekor gajah jantan itu telah dipantau petugas BKSDA. Saat ini kawanan gajah liar masuk permukiman di SP 6.
Baca Selengkapnya