Harimau melahirkan di perkebunan sawit, warga Bengkulu ketakutan
Merdeka.com - Seekor harimau Sumatera (Phantera tigris Sumatrae) betina melahirkan tiga ekor anak di perkebunan sawit, Desa Tunggang, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu. Akibatnya warga sekitar takut untuk pergi ke perkebunan kelapa sawit.
"Kami masih takut ke kebun sawit. Kami takut induk harimau dan anaknya masih berada di lokasi," kata Ardiansyah, warga Desa Tunggang, Kecamatan Pondok Suguh, di Mukomuko, Selasa (22/3).
Menurutnya, sebagaimana layaknya binatang yang baru melahirkan, harimau itu pasti sangat ganas karena tidak ingin anaknya diganggu.
-
Bagaimana cara melindungi Harimau Sumatera? Keberadaan harimau sumatera dilindungi berdasarkan UU Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Meski dilindungi, jika hutan terus berubah menjadi kebun, bukan tidak mungkin si raja hutan ini akan punah.
-
Mengapa Harimau Sumatera diburu? Diburu karena Mitos Kucing besar ini sangat dihormati masyarakat sejumlah daerah di Sumatera. Penghormatan terhadap si belang bagai pisau bermata dua. Ada yang melindungi, tapi banyak pula yang memburunya karena mitos ingin mendapatkan kekuatan mistis dari hampir semua bagian tubuhnya, mulai dahi, kumis, taring, kuku, kulit, dan lainnya.
-
Siapa yang mengancam kelangsungan hidup harimau? Permintaan tulang, kulit, dan bagian tubuh harimau lainnya menyebabkan meningkatnya kasus perburuan dan perdagangan manusia.
-
Kenapa Harimau Jawa diburu? Sayangnya, harimau menjadi perlambangan roh-roh jahat sehingga harus dibasmi dan diusir lewat pembantaian.
-
Apa ancaman utama bagi Harimau Sumatera? Rusaknya ekosistem hutan membuat konflik antara harimau dengan manusia tidak pernah berhenti. "Kerusakan ini karena pembalakan liar serta pembukaan hutan untuk lahan perkebunan," kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Aceh Kamarudzaman di Banda Aceh, Senin (27/3).
-
Di mana serangan harimau terjadi? Dalam pemberitaan surat kabar De Staandard edisi 13 Februari 1883, diberitakan tentang seorang warga yang diterkam harimau dan jasadnya ditemukan di hutan.
Apalagi, sambung Ardiansyah, warga yang melihat tiga ekor anak harimau itu masih sangat kecil, sebesar anak anjing.
"Dalam kondisi seperti itu, tidak mungkin anak harimau itu bisa pergi jauh. Kemungkinan harimau itu masih berada di kebun sawit," bebernya.
Untuk itu, Ardiansyah berharap, pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) mengevakuasi harimau tersebut agar warga setempat bisa pergi ke kebun kelapa sawit.
Kepala Resor BKSDA Kabupaten Mukomuko, Rasidin mengatakan pihak terus memantau keberadaan dua ekor induk harimau Sumatera melahirkan tiga ekor anak di lahan perkebunan kelapa sawit milik warga setempat.
"Kami akan terus memantaunya. Dan mengevakuasinya jika menemukan harimau tersebut," tegas Rasidin.
Rasidin menambahkan, dua orang petugas BKSDA Bengkulu dan tiga petugas Balai Besar Taman Nasional Kerinci Sebelat (BP TNKS), Sabtu (19/3) pagi, melakukan pengecekan untuk memastikan laporan warga Desa Tunggang menemukan lima ekor harimau Sumatera di perkebunan kelapa sawit.
Namun, masih kata Rasidin, pihaknya belum menemukan harimau Sumatera itu berkeliaran di lahan perkebunan kelapa sawit, hanya jejak harimau saja.
"Kami cek lokasi. Tidak ditemukan harimau di lokasi tersebut, hanya ada bekas harimau di perkebunan kelapa sawit," pungkasnya seperti dilansir dari Antara. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Momen itu terekam CCTV terjadi pada 30 Mei 2024 pukul 02.00 dini hari
Baca SelengkapnyaKejadian harimau masuk permukiman di Desa Sodong, Kabupaten Batang membuat resah warga.
Baca SelengkapnyaMasuknya dua ekor gajah jantan itu telah dipantau petugas BKSDA. Saat ini kawanan gajah liar masuk permukiman di SP 6.
Baca SelengkapnyaAtasi Konflik Harimau dengan Manusia, KLHK terjunkan penembak bius
Baca SelengkapnyaKemunculan gajah di Muratara pertama kali dilaporkan warga Kelurahan Karya Makmur.
Baca SelengkapnyaKehadiran ketiga ekor bayi harimau itu disambut dengan suka cita oleh pengelola Safari Solo dan juga masyarakat umum
Baca SelengkapnyaWarga sekitar mengaku masih menjumpai keberadaan satwa macan di hutan Blora. Apakah itu benar?
Baca SelengkapnyaSatwa dengan nama latin helarctos malayanus itu kini sudah diserahkan ke Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau.
Baca SelengkapnyaKejadian penyerangan harimau sumatera terhadap warga di Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung ini bukan yang pertama kalinya.
Baca SelengkapnyaMenurut Atep, turunnya ratusan monyet dari bukit Tawilis diduga tidak ada makanan di habitatnya sehingga kemudian turun menyerang dan menjarah lahan warga.
Baca SelengkapnyaIa lantas memilih untuk memberhentikan mobilnya dan membiarkan harimau untuk menyebrangi jalanan tersebut.
Baca SelengkapnyaJasad bayi itu sudah dimakamkan di pemakaman keluarga H. Uspu Dusun Kampung Beru.
Baca Selengkapnya