Hasil autopsi, tulang rusuk mantan Wakapolda Sumut patah karena benda tumpul
Merdeka.com - Dokter ahli didatangkan dalam olah TKP lanjutan kasus kematian Mantan Wakapolda Sumatera Utara (Sumut), Kombes Pol (Pur) Agus Samad. Polisi terus menganalisa segala kemungkinan guna mengungkap penyebab kematian korban, antara bunuh diri atau korban pembunuhan.
"Kita harus memproyeksikan, karena dokter adalah salah satu ahli yang mengetahui kondisi tubuh manusia dan kemungkinan-kemungkinannya bagaimana," kata Kasat Reskrim Polres Malang Kota AKP Ambuka Putra Yudha, Selasa (27/2).
Tim kembali ke TKP guna memproyeksikan dan meneliti setiap kemungkinan. Banyak hal yang harus diteliti kembali dan hingga kini belum bisa dimbil kesimpulan. Kemungkinan kematian Agus Samad masih 50:50 antara bunuh diri atau tidak pidana pembunuhan.
-
Kenapa polisi belum bisa pastikan motif pembunuhan? Awaluddin mengaku belum bisa memastikan kasus tersebut apakah pembunuhan atau perampokan. Ia menegaskan saat ini personel sedang melakukan penyelidikan.
-
Mengapa korban diduga meninggal? Diduga kuat, korban meninggal karena sakit karena tidak ditemukan luka akibat kekerasan.
-
Kenapa mayat diduga korban pembunuhan? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya.
-
Bagaimana mayat tersebut ditemukan? Awalnya pekerja bangunan yang sedang membongkar taman kosong di sebuah ruko menemukan karung goni yang sebagian tertanam di dalam tanah. Tetapi saat ditarik dari posisinya ternyata berisi tulang belulang diduga kepala manusia.
-
Bagaimana mayat itu ditemukan? 'Awalnya saksi melintas di jalan tersebut, saksi menemukan bungkusan kasur yang menghalangi jalan,' kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang.
-
Siapa yang menemukan mayat itu? 'Awalnya saksi melintas di jalan tersebut, saksi menemukan bungkusan kasur yang menghalangi jalan,' kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang.
"Kita selalu terus memproyeksikan kemungkinan-kemungkinan, kejanggalan-kejanggalan di TKP. Kami mohon doanya agar segera mendapatkan titik terang," terangnya.
Polisi juga terus melakukan pemeriksaan kepada saksi yang melihat dan mendengar kejadian. Diperlukan penggalian informasi dari mulai kebiasaan keseharian, orang yang diajak komunikasi dan lain-lain selama sekitar seminggu di rumah sendirian itu.
Ambuka juga mengatakan, hingga saat ini hasil autopsi belum keluar, namun beberapa sudah disampaikan oleh dokter. Hasil sementara di antaranya adanya 6 tulang rusuk kiri yang patah, luka baret di paha kanan.
Patahnya tulang rusuk kemungkinan karena benda tumpul, tetapi antara dihantam atau terhantam masih belum disimpulkan.
"Kami belum bisa menganalisasi secara pasti, yang jelas kami masih mengamati dan mengulang-ulangi kembali. Prarekonstrruksi dengan manekin, kami belum bisa menyimpulkan," jelasnya.
Begitu pula tentang kepindahan antara posisi jasad ditemukan dengan tempat darah berceceran. Segala kemungkinan masih didalami, termasuk terkait fungsi tali rafia yang mengikat kaki dan memanjang sampai lantai 2.
"Belum ada kesimpulan, ada yang mengangkat atau bagaimana. Ceceran darah ada, tapi alurnya seperti apa belum diketahui," terangnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
RN sudah tidak bernyawa dengan kondisi seutas tali tambang melilit di bagian leher korban
Baca SelengkapnyaHampir sebulan sejak ditemukan, penyebab kematian RF (47) yang tergantung dan berlumuran oli bekas belum terungkap.
Baca SelengkapnyaTemuan itu sejalan dengan kondisi hasil rontgen kepala korban yang tidak ditemukan anak peluru dalam rongga kepala.
Baca SelengkapnyaKapolres Sorong AKBP Edwin Parsaoran menyatakan jasad RN yang tewas tergantung ditemukan ketika kondisi rumah dalam keadaan sepi pada Senin (15/7) pukul 17.30
Baca SelengkapnyaEdwin menepis penyebab bunuh diri berkaitan dengan pinjaman online alias pinjol.
Baca SelengkapnyaCCTV yang di lokasi kejadian turut dimankan dan kemudian dilakukan analisis oleh ahli digital forensik.
Baca SelengkapnyaPolisi menutup kasus kematian Brigadir RAT sedangkan motif masih didalami.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap penyebab kematian anggota Polresta Manado Brigadir RA bunuh diri dengan menembak kepala di Jaksel.
Baca SelengkapnyaKorban ditemukan tewas bersimbah darah di depan rumahnya, pada Kamis (14/9) malam.
Baca SelengkapnyaInsiden perwira polisi menembak rekannya sendiri terjadi di Mapolres Solok Selatan, Sumatera Barat.
Baca SelengkapnyaJenazah diketahui berinisial S, usia 57 tahun asal Tambak Wedi Baru Barat, Surabaya.
Baca SelengkapnyaJenazah mantan bupati Jembrana dan istri pertama kali ditemukan oleh menantu korban.
Baca Selengkapnya