Hasil Investigasi KNKT Sebab Pencemaran Minyak Tumpah di Teluk Balikpapan
Merdeka.com - Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengumumkan hasil investigasi terkait pencemaran minyak di Teluk Balikpapan dampak patahan pipa minyak mentah Pertamina terkena jangkar MV Ever Judger. Salah satunya, terjadi miskomunikasi awak kapal dengan pemandu KSOP Balikpapan.
MV Ever Judger berbendera Panama pada 30 Maret 2019 seharusnya berangkat meninggalkan Balikpapan. Namun karena ada kerusakan kapal mesti diperbaiki, keberangkatan batal.
Awak kapal kemudian berkomunikasi dengan pemandu KSOP Balikpapan. Ada pemahaman berbeda antara awak kapal dan pemandu, perihal lokasi dan kedalaman penurunan jangkar di Teluk Balikpapan.
-
Kenapa kapal itu tenggelam? Namun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk. 'Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Di mana kapal tenggelam itu ditemukan? Pada 2018, Departemen Penelitian Bawah Air Universitas Antalya menemukan bangkai kapal yang diperkirakan berasal dari tahun 1600 SM tersebut di lepas pantai barat Provinsi Antalya.
-
Kenapa kapal terbakar di Cilacap? Ia mengatakan bahwa penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan.
-
Kenapa kapal Kanaan itu tenggelam? 'Kapal tersebut tampaknya tenggelam dalam kondisi kritis. Kemungkinan karena badai atau upaya serangan pembajakan di Akhir Zaman Perunggu.'
-
Kenapa banyak kapal karam di Karimunjawa? Perairan Karimunjawa juga terkenal karena keangkerannya. Sudah banyak kapal yang karam atau tenggelam tanpa sebab yang jelas.
"Pada jam 22.50 kapal labuh jangkar, di lokasi yang disepakati. Saat itu, belum terjadi bau minyak," kata Kepala KNKT Soerjanto Tjahjono, dalam keterangan resmi dia kepada wartawan di Balikpapan, Kamis (14/3).
Memasuki 31 Maret 2018 dini hari, terjadi masalah pada pompa minyak Pertamina, di Lawelawe, Penajam Paser Utara, berupa penurunan level minyak mentah.
"Sekitar jam 02.30 petugas Pertamina, menemukan ceceran minyak di sekitar area jeti, belum diketahui sumbernya, hingga pada pagi harinya ditemukan ceceran minyak dalam jumlah besar di Teluk Balikpapan," ujar Soerjanto.
Jelang tengah hari pada 31 Maret, muncul kobaran api di Teluk Balikpapan, sehingga menghasilkan kepulan asap hitam. "Pada hari itu, ada 5 orang meninggal dunia, kerusakan ekosistem laut yang parah di Teluk Balikpapan," ungkapnya.
KNKT menyoroti miskomunikasi awak kapal dengan petugas pandu. "Juga soal penanganan minyak tumpah, berdasarkan Perpres, dan soal proteksinya. Ini jadi PR bersama," sebut Soerjanto.
KNKT mengungkap kesimpulan investigasi mereka. "Terjadinya tumpahan karena kurangnya penerapan BRM (Bridge Resource Management atau pengetahuan navigasi bertujuan mencegah kecelakaan di laut yang disebabkan oleh kesalahan manusia) di atas Kapal MV Ever Judger disertai penanganan keadaan darurat yang tidak tepat," terangnya.
"Kondisi ini memberi andil terjadinya benturan jangkar dengan pipa penyalur minyak mentah 20 inci di dasar laut. Selain kesimpulan, kami juga identifikasi 2 faktor berkontribusi. Kontribusi langsung, soal komunikasi antar awak kapal dan pandu, yang berbeda bahasa, bahasa China dan Inggris. Yang satu bahasa China, satu (pandu) tidak mengerti. Kontribusi tidak langsung, soal tidak ada prosedur spesifik tentang pemanduan dalam kondisi darurat terkait tumpahan minyak," kata Soerjanto.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sementara terkait apakah ada korban jiwa atau tidak, belum mengetahui secara pasti karena masih dalam upaya proses penyelamatan.
Baca SelengkapnyaUntuk penyebab kebakaran, masih dilakukan penyelidikan oleh polisi.
Baca SelengkapnyaBeruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaSebuah kapal Speedboat KM. Pari Kudus terbalik di Kepulauan Seribu hari ini, Senin (11/3) sekitar pukul 15.30 WIB.
Baca SelengkapnyaDua kapal pengangkut BBM tujuan Mentawai terdampar di Pantai Padang setelah terseret ombak dari kawasan Batang Harau.
Baca SelengkapnyaListyo menekankan paling utama saat ini adalah mencegah agar ini tidak terulang lagi.
Baca SelengkapnyaKNKT akan memeriksa seluruh serpihan dan menganalisis percakapan pilot dengan petugas pengaturan lalu lintas udara untuk mengetahui penyebab jatuhnya pesawat.
Baca SelengkapnyaMaskapai perlu memperhatikan waktu dan kualitas istirahat pilot dan awak pesawat lainnya, yang mempengaruhi kewaspadaan dalam penerbangan.
Baca SelengkapnyaKapal pengangkut barang, KM Lintang Timur Selatan, karam di Selat Malaka, Senin (31/7) sekitar pukul 07.30 WIB. Sebelas awaknya pun hilang.
Baca SelengkapnyaKomite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengklasifikasikan hal tersebut dalam kategori 'serius'.
Baca SelengkapnyaTerdapat beberapa kemungkinan yang menyebabkan adu banteng dua kereta itu.
Baca SelengkapnyaNakhoda dan ABK langsung dibawa ke Polres Tapanuli Tengah untuk diminta keterangannya.
Baca Selengkapnya