Heboh Rencana Bekasi Jadi Jakarta Tenggara dan Sejarahnya
Merdeka.com - Muncul rencana Kota Bekasi menjadi bagian dari Jakarta, yaitu Jakarta Tenggara. Namun tak semua wilayah di Kota Bekasi menjadi bagian dari Jakarta, hanya di wilayah tertentu saja. Rencana ini muncul setelah Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menanggapi rencana Wali Kota Bogor Bima Arya dan Bupati Bogor Ade Yasin untuk membuat Provinsi Bogor Raya.
Menanggapi hal itu, Rahmat Effendi menyebut bahwa Bekasi lebih cocok menjadi bagian Jakarta. Apalagi menurutnya, DKI Jakarta pernah menawarkan agar Bekasi menjadi bagian dari wilayahnya. "Kalau Bekasi mah sudah ditawarkan sama DKI," kata Effendi.
Berikut beberapa usulan terkait Kota Bekasi yang ingin menjadi Jakarta Tenggara:
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Mengutip dream.co.id, pihak yang menemukan cadangan minyak tersebut adalah PT Pertamina, yang merupakan perusahaan milik negara. Pertamina kemudian menetapkan sumur tersebut di wilayah Pondok Aren dengan nama 'East Pondok Aren (EPN-001)' dengan jumlah minyak mentah mencapai 92,79 juta barel.
-
Dari mana orang Bekasi diberangkatkan? Pemberangkatan orang-orang Bekasi ini dilakukan melalui beberapa gelombang antara tahun 1897 hingga 1929. Seluruhnya diseberangkan menggunakan kapal laut dari Pelabuhan Tanjung Priok maupun Semarang.
-
Dimana letak permukiman terbengkalai di Jakarta? Baru-baru ini sebuah kawasan di wilayah Jakarta Timur yang terbengkalai terungkap, dengan deretan rumah yang ditinggalkan oleh penghuninya.
-
Siapa saja orang Bekasi yang tercatat? Keenamnya diketahui berasal dari beberapa kampung, seperti Amat Bin Amat asal Gabus, Noran Bin Miet asal Tanah Doearatoes, Sani asal Lembur Pulo Panjang, Sajian asal Rawa Bamboe, Saderi asal Bekasi dan seorang perempuan, Nyi Isah bin Ning asal Teloek Poetjoeng.
-
Apa nama wilayah Jakarta di masa awal? Siapa sangka jika Ibu Kota Jakarta dulunya hanya sebuah wilayah pelabuhan kecil dengan luas wilayah sekitar 125 KM persegi.
-
Apa usulan Bamus Betawi tentang gubernur Jakarta? 'Kita sudah berembuk di dalam internal majelis adat, ada empat usulan itu. Yang pertama tentang susunan pemerintahan. Kita mengusulkan agar gubernur dan wakil gubernur ditunjuk oleh presiden,' kata Oding saat dihubungi merdeka.com, Kamis (7/12).
Wacana Menggelar Referendum
Anggota Komisi I DPRD Kota Bekasi, Ariyanto Hendrata mengatakan, gagasan Kota Bekasi bergabung dengan DKI Jakarta menjadi Jakarta Tenggara merupakan tawaran sangat strategis dan menggembirakan.
"Saya berharap Wali Kota Bekasi segera membentuk tim khusus untuk menggelar referendum kepada masyarakat Kota Bekasi. Karena semua akan berpulang kepada aspirasi atau jawaban dari warga itu sendiri," kata Ariyanto.
Dengan diawali referendum, Ariyanto menyakini lembaga-lembaga lain dan keputusan politik akan mengikuti jika memang semua warganya berkehendak untuk bergabung dengan DKI Jakarta menjadi Jakarta Tenggara.
Terkait dengan Bantargebang
Salah satu alasan mengapa Bekasi diusulkan menjadi bagian Jakarta Tenggara adalah masalah Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang di Kecamatan Bantargebang. Perlu diketahui, DKI Jakarta hingga saat ini masih membuang sampah-sampah di TPST Bantargebang.
"Karena kita semua tahu bahwa TPA nya warga DKI ada di wilayah administrasi Kota Bekasi yakni Bantargebang. Ini menjadi faktor penting untuk dikaji dalam prosesnya," kata Anggota Komisi I DPRD Kota Bekasi, Ariyanto Hendrata.
Selain itu, menurutnya Bekasi sudah memenuhi syarat-syarat dasar tentang penggabungan sebuah daerah, yaitu tercantum dalam UU 23 tahun 2014 dan PP 78 tahun 2007.
Klaim Mayoritas Warga Bekasi Setuju
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi meyakini sebagian besar warga Bekasi setuju jika Kota Bekasi bergabung dengan Provinsi DKI Jakarta. Menurutnya, sekitar 60 persen warga yang setuju Kota Bekasi menjadi bagian Jakarta.
"Kalau dijajak pendapat, pasti 60,70,80 persen lah, karena DKI kan punya support yang luar biasa," kata Wali Kota Rahmat effendi.
Bekasi Punya Akar Sejarah dengan Jakarta
Anggota Komisi I DPRD Kota Bekasi, Ariyanto Hendrata mengatakan bahwa Bekasi punya punya akar sejarah dengan DKI Jakarta. Pada masa revolusi, Bekasi merupakan kewedanaan dari Kabupaten Jatinegara, Karesidenan Jakarta, Provinsi Jawa Barat. Kewedanaan Bekasi membawahi Kecamatan Bekasi, Cibitung, dan Cilincing.
"Makanya di Jakarta bagian timur masih ada nama jalan Bekasi di sana, karena ada ikatan sejarah yang kuat," ucapnya.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Heru, Kota Metropolitan sekitar Jakarta juga harus tumbuh. Nantinya, ada pembentukan kawasan aglomerasi.
Baca SelengkapnyaMerunut sejarahnya, ternyata DKI Jakarta pernah mengalami setidaknya 13 kali pergantian nama.
Baca SelengkapnyaJakarta sudah beberapa kali mengalami perubahan nama.
Baca SelengkapnyaUU DKJ disahkan DPR dalam rapat paripurna ke-14 masa persidangan IV, Kamis (28/3).
Baca SelengkapnyaBekasi sudah dikenal sebagai kota industri sejak zaman kerajaan. Kini di sana juga ditemukan sumber minyak baru.
Baca SelengkapnyaKawasan aglomerasi itu termuat dalam Bab IX tentang kawasan regional.
Baca SelengkapnyaUrbanisasi besar-besaran di Jakarta dimulai pada tahun 1949, ketika Ibukota dipindahkan kembali ke Jakarta. Sebelumnya ibu kota berada di Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaJakarta sebagai kota global ini disiapkan setelah kota tersebut tak lagi menyandang ibu kota negara.
Baca SelengkapnyaPemrov rancang strategi saat Jakarta tak lagi jadi ibu kota negara.
Baca SelengkapnyaSejauh ini wilayah yang disetujui masuk dalam aglomerasi hanya Jabodetabek.
Baca SelengkapnyaDKI Jakarta akan berubah menjadi Daerah Khusus Jakarta (DKJ).
Baca SelengkapnyaHeru Budi berujar, terdapat dua nama yang masih didiskusikan di pemerintah pusat.
Baca Selengkapnya