Hendak bersandar, kapal Pelni tabrak pesiar & kapal ikan di Denpasar
Merdeka.com - Tabrakan beruntun terjadi di Pelabuhan Benoa, Denpasar, sekira pukul 12.25 WITA, tepatnya di dermaga timur pelabuhan saat akan sandar, Jumat (21/4).
Kecelakaan itu bermula dari kapal penumpang KM. Wilis milik PT. Pelni dinakhodai oleh Benia Andrian akan bersandar menurunkan penumpang menabrak kapal Sea Safari VII yang sedang bersandar di posisi 230 meter hingga terdorong mencapai pasisi 340 meter. Kemudian kapal Sea Safari yang terdorong menabrak kapal ikan Ryoyoshimaru 8 yang sandar di depannya.
Kapolsek Benoa, Kompol I Nyoman Gatra mengatakan, peristiwa itu terjadi bermula kapal penumpang Wilis datang dari arah selatan dengan kecepatan cukup kencang. Di mana kapal tersebut menabrak dermaga selanjutnya menabrak kapal Cruise Sea Safari VII yang sedang bersandar.
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
KA Putri Deli tabrak apa? Insiden kecelakaan antara KA Putri Deli dengan truk tronton pada Selasa (19/3) malam itu diduga akibat sang sopir truk nekat terobos palang pintu di perlintasan terjaga (JPL Nomor 31) Km. 44+300 antara Stasiun Perbaungan dan Stasiun Lidah Tanah.
-
Dimana kecelakaan terjadi? Kecelakaan terjadi pada pukul 16.40 WIB di KM 55 Tol Pandaan-Pasuruan, yang melibatkan sebuah bus pariwisata yang mengangkut rombongan pelajar dari Bogor.
-
Bagaimana KA Putri Deli tabrak truk? Alhasil, tabrakan antar keduanya tidak bisa terhindarkan, bodi truk terseret hingga mengenai sebuah warung.
-
Di mana kecelakaan terjadi? Kecelakaan beruntun terjadi di Gerbang Tol (GT) Halim Utama pada Rabu (27/3).
"Tabrakan beruntun, Kapal Sea Safari yang ditabrak ini kemudian menabrak lagi kapal ikan Jepang Ryoyoshimaru Nomor 08 yang juga bersandar pada posisi 280," kata Nyoman Gatra.
Dia menjelaskan, keterangan dari pihak KM Wilid posisinya kapal saat akan sandar mengalami mati mesin bagian kanan sehingga tidak bisa di kendalikan.
"Ada dua kapal yang mengalami kerusakan cukup parah," imbuhnya.
Dia menjelaskan, Kapal Creuise Sea Safary VII mengalami kerusakan di bagian belakang kanan dan kiri dan bagian haluan bagian kanan.
Sementara itu kapal ikan Jepang Ryoyoshimaru Nomor 08 hanya mengalami kerusakan pada bagian relling haluan kanan. "Saat peristiwa terjadi mereka sempat bersitegang. Namun akhirnya mereka akhirnya berdamai," paparnya.
Dia melanjutkan, dari penjelasan para nahkhoda nantinya kapal KM Willis ini yang menanggung semua kerusakan kapal ikan Jepang dan Cruise Sea Safary VII.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebuah kapal Speedboat KM. Pari Kudus terbalik di Kepulauan Seribu hari ini, Senin (11/3) sekitar pukul 15.30 WIB.
Baca SelengkapnyaKapal nelayan pencari teripang asal Sulawesi Tenggara, terombang-ambing dua hari akibat patah kemudi di dekat perbatasan Indonesia-Australia.
Baca SelengkapnyaArif menuturkan, usai dievakuasi di dermaga setempat, beberapa korban yang membutuhkan perawatan medis dibawa ke rumah sakit dan dijemput keluarga.
Baca SelengkapnyaAda dua penumpang atas nama Hasmira dan Mariana meninggal dunia akibat tidak bisa berenang.
Baca SelengkapnyaAkibat kebakaran tersebut penumpang panik dan turun dari kapal.
Baca SelengkapnyaKapal KM Parikudus yang membawa sekitar 30 penumpang terbalik di Perairan Pulau Rambut, Kelurahan Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu
Baca SelengkapnyaBelum diketahui penyebab kemunculan asap di dalam KM Umsini.
Baca SelengkapnyaNamun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.
Baca SelengkapnyaAda 33 orang yang berada di KM Parikudus terdiri dari 3 Anak Buah Kapal (ABK) dan 30 penumpang.
Baca Selengkapnya"Astagfirullohalazim," demikian pekik si perekam video dikutip merdeka.com, Sabtu (14/12).
Baca SelengkapnyaPT Pelni Kotabaru Batulicin juga menyiapkan dua armada tambahan terutama rute Batulicin-Surabaya.
Baca SelengkapnyaKapal pengangkut barang, KM Lintang Timur Selatan, karam di Selat Malaka, Senin (31/7) sekitar pukul 07.30 WIB. Sebelas awaknya pun hilang.
Baca Selengkapnya