Hendi Sebut Hasil Penelitian Tanah di Semarang Turun 10 sampai 20 Cm per Tahun
Merdeka.com - Sejumlah daerah, termasuk Semarang, diproyeksikan bakal tenggelam sebagai dampak perubahan iklim. Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menyatakan, berdasarkan penelitian terdahulu memang terjadi penurunan tanah berkisar 10 sampai dengan 20 sentimeter (Cm).
Untuk mencegah dampak yang semakin meluas, pihaknya melakukan penanaman bakau di garis pantau dan mengurangi pemakaian air tanah.
"Kebijakan itu yang sudah kita lakukan dengan menanam bakau, mengurangi pemakaian air tanah, mengurangi abrasi dengan membuat tanggul laut," kata pria yang akrab disapa Hendi di Semarang, Jumat (6/8).
-
Apa saja dampak banjir Semarang? Banjir yang menggenangi Stasiun Semarang Tawang membuat perjalanan kereta api terganggu
-
Dimana banjir Semarang terjadi? Sejumlah wilayah yang terdampak banjir antara lain Jalan Kaligawe di Kelurahan Muktoharjo, Kelurahan Tambakrejo, Kelurahan Sambirejo, Kelurahan Krobokan, dan Kelurahan Kudu.
-
Kenapa Semarang banjir? Curah hujan tinggi yang mengguyur Semarang pada Rabu (13/3) hingga Kamis dini hari menyebabkan sejumlah daerah dilanda banjir dan tanah longsor.
-
Bagaimana Semarang jadi daratan? Akibat pengendapan, gugusan pulau itu menyatu membentuk daratan.
-
Dimana Kota Semarang berada? Kota Semarang terletak berbatasan dengan Laut Jawa di bagian utara, Kabupaten Demak di bagian timur, Kabupaten Semarang di bagian selatan, dan Kabupaten Kendal pada bagian barat.
-
Bagaimana dampak banjir terhadap kereta api di Semarang? 'Dengan demikian, tidak memungkinkan untuk dilewati perjalanan kereta api,' katanya.
Terkait pernyataan pakar geodesi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Heri Andreas, mengenai daerah-daerah yang berpotensi tenggelam, Hendi menuturkan bahwa setiap orang boleh menyampaikan hasil penelitian.
"Setiap orang maupun lembaga bebas memberikan statement terkait penelitiannya. Tapi kita sebagai manusia tidak boleh diam. Ketika adanya penurunan tanah, sudah ada kebijakan kebijakan yang sudah jalan," terangnya.
Dia pun meminta masyarakat tidak panik terhadap penelitian itu. "Tidak perlu panik. Ikuti aja penelitian yang ada. Yang namanya penelitian ya sah sah saja," tandas Hendi.
Sebelumnya, Kepala Laboratorium Geodesi Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB, Heri Andreas mengungkap kajian, bukan hanya Jakarta yang diproyeksikan bakal tenggelam. Dalam data penelitiannya, banjir rob yang perlahan-lahan menenggelamkan wilayah pesisir akibat efek global warming, sea level rise dan land subsidence telah terjadi di banyak tempat di wilayah pesisir Nusantara, ada 112 kabupaten kota yang terancam tenggelam akibat perubahan iklim.
"Penurunan tanah di sana lebih cepat dan besar. Wilayah-wilayah di bawah lautnya juga bisa lebih besar dari Jakarta serta masih ada 112 kabupaten kota yang berpotensi untuk tenggelam mulai dari Pantai Timur Sumatera, Pesisir Kalimantan, Pantura Jawa, sedikit di Sulawesi dan Papua," kata Heri Andreas kepada merdeka.com, Senin (2/8).
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mencatat penurunan muka tanah atau land subsidence di pesisir Kota Semarang berkisar 7-13 cm per tahun.
Baca SelengkapnyaTren penurunan muka tanah di wilayah DKI Jakarta tersebut terus mengalami perbaikan dibandingkan tahun 1997 hingga 2005.
Baca SelengkapnyaSetiap tahunnya, penurunan tanah mencapai 10 cm terjadi di Kendal dan Demak.
Baca SelengkapnyaSelain banjir, Kota Semarang, Jawa Tengah juga dilanda tanah longsor.
Baca SelengkapnyaCurah hujan yang tinggi menyebabkan debitnya yang masuk ke badan sungai menjadi lebih besar hingga akhirnya meluap.
Baca SelengkapnyaPerubahan iklim juga berpengaruh terhadap ketahanan air di sebagian besar wilayah Indonesia yang diperkirakan akan mengalami penurunan tingkat curah hujan.
Baca SelengkapnyaIni daftar 11 kota yang diperkirakan akan tenggelam pada 2100.
Baca SelengkapnyaMbak Ita membawa sejumlah logistik bantuan berupa air bersih, sembako, selimut yang akan dibagikan kepada warga terdampak.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem di Semarang menyebabkan banjir, tanah longsor sampai angin kencang
Baca SelengkapnyaSri Mulyani bilang, kehilangan 10 persen PDB akan memberikan konsekuensi yang tidak hanya mempengaruhi ekonomi.
Baca SelengkapnyaPenurunan muka tanah di selatan Jakarta ini karena penggunaan air tanah.
Baca SelengkapnyaPemerintah Kota Semarang terus berupaya untuk menanggulangi bencana tersebut.
Baca Selengkapnya