Hercules kecelakaan, pemerintah baru peduli dengan alutsista TNI
Merdeka.com - Pesawat Hercules C-130 milik TNI AU jatuh di Jl Jamin Ginting, Medan, Selasa (30/6) lalu. Seratusan lebih prajurit dan keluarga tewas dalam insiden itu.
Banyak pihak menyebut kecelakaan itu faktor usia pesawat yang sudah uzur. Pesawat tersebut dibuat pada tahun 1964.
Kesimpulan sementara, Kepala Dinas Penerbangan TNI Angkatan Udara, Marsama Dwi Badarmanto menyatakan pesawat Hercules mengalami masalah mesin.
-
Kapan kecelakaan pesawat terjadi? De Havilland Comet merupakan desain jet komersial awal yang memiliki jendela persegi. Namun, dalam waktu lima tahun setelah diperkenalkan, tiga Komet mengalami serangkaian kecelakaan tragis dan menewaskan semua penumpang di dalamnya. Melansir IFLScience & Daily Mail, Senin (13/5), setelah kecelakaan ketiga di 1954, penyelidikan menemukan bahwa retaknya kusen jendela menjadi penyebabnya.
-
Apa yang terjadi pada pesawat Pelita Air? Pesawat sudah di runway siap take off tetapi nggak jalan-jalan. Menurut info sementara ada penumpang yang berencana masukin bom ke kabin pesawat. Ini masih subject to confirmation,' katanya lewat akun X @GerryS.
-
Bagaimana helikopter jatuh? Dalam foto yang dirilis Press TV, helikopter berwarna biru itu terlihat jatuh menghantam gunung dan tergelincir dari gunung yang curam dan dipenuhi vegetasi.
-
Di mana lokasi kecelakaan helikopter? Kecelakaan ini terjadi di hutan Dizmar, yang berada di antara kota Varzaqan dan Jolva di Provinsi Azerbaijan Timur.
-
Mengapa kecelakaan maut itu terjadi? Insiden ini berawal dari mobil yang digunakan keluarga tersebut melambat karena adanya perbaikan jalan. Sayangnya, truk pasir yang ada di belakangnya tidak dapat mengerem dengan tepat sehingga menyebabkan tabrakan.
-
Apa penyebab kecelakaan bus Hanura? Diduga karena kurang konsentrasi, bus pun menabrak median jalan hingga terguling, terseret, dan menghantam pagar pembatas jalan.
"Diperkirakan ada masalah di mesin nomor empat paling kanan paling luar. Yang sebenarnya hal itu dapat diperbaiki," kata Dwi Bandarwanto, di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta pada Kamis (2/7).
Namun, Dwi juga menambahkan kondisi bandara yang tak sesuai standar operasional, yang berakibat dapat mengganggu penerbangan. "Ada permasalahan lingkungan bandara karena ada orang bangun antena seenaknya. Berdiri antena tinggi yang bisa menabrak pesawat," ujarnya.
Usai pesawat jatuh, pemerintah ramai-ramai meminta TNI berhenti menerima barang hibah. Selain itu, mereka juga meminta alutsista TNI diperbaharui dan setop beli barang bekas.
Berikut kepedulian pemerintah terhadap alutsista TNI usai Hercules kecelakaan seperti dihimpun merdeka.com:
Pemerintah minta landasan pacu tak boleh dekat dengan pemukiman
Pasca musibah jatuhnya pesawat Hercules C-130 yang di sekitar permukiman warga di Jl Jamin Ginting, Medan, Selasa (30/6) lalu, Komisi I DPR berencana akan memanggil Kasau Marsekal Agus Supriatna untuk dimintai keterangannya. "Pemanggilan akan membahas masalah evaluasi," kata Wakil Ketua Komisi I DPR Tantowi Yahya di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (2/7). Selain itu, Tantowi menyarankan ke Agus bahwa landasan pacu tidak boleh terletak dekat dengan pemukiman warga seperti Lanud Soewondo, Medan. "Agar saat gagal landas atau mendarat tidak jadi korban dari warga atau masyarakat," katanya. Adapun, kata dia, pihaknya akan menyarankan bahwa pesawat TNI sebaiknya maksimal hanya berusia 30 tahun. "Kalau bekas seperti tank atau mobil itu kan hanya mogok, tetapi kalau pesawat bekas, ya pasti berhenti di udara kan," tukasnya.
Menteri Pertahanan audit alutsista TNI
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengaku sedang melakukan audit alutsista kesatuan TNI. Hal ini menindaklanjuti perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) pasca terjadinya insiden jatuhnya pesawat Hercules di Medan, Sumatera Utara."Iya ini sedang diaudit. Masih proses," kata dia kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (2/7).Ryamizard belum bisa membeberkan soal audit alutsista. Sebab, kata dia, sekarang ini sedang dalam proses.Sedangkan terkait modernisasi alutsista TNI, tegas dia, sejak dulu TNI melakukan pengadaan barang selalu baru."Sebenarnya dari dulu kita beli baru kok, sudah dimodernisasi," tandasnya.
JK: Pemerintah akan tambah anggaran alutsista
Kecelakaan pesawat milik Tentara Nasional Indonesia (TNI) kembali terjadi. Pesawat jenis Hercules C130 jatuh di Medan, Sumatera Utara, menewaskan hingga lebih dari 100 orang. Kecelakaan ini disinyalir akibat usia pesawat yang sudah masuk masa uzur.Alutsista TNI, utamanya pesawat, dinilai sudah banyak yang terlalu tua. Oleh sebab itu, peremajaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) dinilai sudah mendesak.Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyampaikan, pemerintah akan segera menambah anggaran untuk memperkuat alutsista TNI. Rencananya, penambahan anggaran tersebut akan dimasukan dalam RAPBN 2016."Iya tentu, sesuai anggaran. Kan kalau kita tidak bisa langsung kasih, itu harus, nanti lagi kita tambah di anggaran 2016," kata JK di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Kamis (2/7).Namun, JK belum menyebut besaran nilai anggaran yang akan ditambahkan. Menurutnya, pemerintah akan menyesuaikan dengan kemampuan finansial negara.
Calon Panglima TNI sesumbar perbaharui alutsista
Dalam fit and proper test calon Panglima TNI di DPR, kemarin, Jenderal Gatot Nurmantyo berjanji bakal memodernisasi Alutsista TNI jika menjabat sebagai Panglima TNI. Menurutnya, hal itu sejalan dengan keinginan pemerintah yang juga sudah gerah dengan Alutsista TNI yang memang dikenal sudah uzur dan tak layak pakai."Ini sudah sejalan dengan Kabinet Kerja yang akan meningkatkan anggaran 1,5 persen dari PDB (produk domestik bruto)," kata Gatot saat memaparkan gagasannya dalam fit and proper test di Komisi I DPR, Jakarta, Rabu (1/7).Jenderal Gatot yang saat ini menjabat sebagai Kasad berjanji akan menghentikan penambahan Alutsista TNI yang berasal dari hibah. Sebab, Alutsista yang berasal dari hibah kerap menimbulkan masalah seperti jet tempur F-16."Saya akan memastikan semua Alutsista siap dioperasikan," katanya.Mantan Pangkostrad ini juga berjanji akan mengutamakan Alutsista produksi dalam negeri. Menurutnya, pembelian Alutsista produk luar negeri bakal terpaksa dilakukan jika produksi dalam negeri sudah tak mampu memproduksi Alutsista yang dibutuhkan oleh TNI.
Komisi I janji pemerintah perkuat pembaruan alutsista
Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq menegaskan, banyak pesawat militer yang dimiliki TNI sudah tak layak pakai. Salah satunya termasuk pesawat hibah yang baru diterima Indonesia."Kita harus menyadari memang kondisi pesawat angkut sudah tua, termasuk pesawat hibah yang baru datang pun pesawat lama. Yang kemarin jatuh jauh lebih lama," kata Mahfudz di Kompleks Parlemen DPR, Rabu (1/7).Mahfudz berjanji akan mendorong pemerintah memperkuat pembaruan Alat Utama Sistem Pertahanan (Alutsista). Dia berharap, peristiwa jatuhnya Pesawat Hercules tipe C-130 di sekitar pemukiman warga di Jl Jamin Ginting, Medan, kemarin, berakibat pada diperbaruinya penyediaan pesawat bagi TNI. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pascainsiden pesawat jatuh, Prabowo memastikan, evaluasi alutsista terus dilakukan secara rutin.
Baca SelengkapnyaMarsma Agung mengaku belum dapat memastikan penyebab pastinya.
Baca SelengkapnyaSyarif mengatakan, alutsista memang menjadi perhatian Komisi I DPR.
Baca SelengkapnyaMasa bakti pesawat Hercules C-130 dengan nomor registrasi A-1312 akan digantikan pesawat super jet Hercues C-130J dengan nomor registrasi A-1340.
Baca SelengkapnyaTim investigasi KNKT akan menganalisa percakapan pilot dengan petugas pengaturan lalu lintas udara.
Baca SelengkapnyaMenteri Pertahanan Prabowo Subianto kembali naik Pesawat Hercules. Pada momen tersebut, ia menanggapi wartawan yang merasa mual setelah terbang.
Baca SelengkapnyaSelain pesawat Super Hercules, dalam waktu dekat juga akan datang dua pesanan pesawat Airbus A400M multirole tanker dan transport (MRTT).
Baca SelengkapnyaPesawat Super Hercules tersebut memiliki peranan yang sangat penting dalam berbagai operasi yang dilakukan oleh TNI.
Baca SelengkapnyaKasau telah mengeluarkan surat perintah penyelidikan. Sehingga penyebab jatuhnya pesawat masih diselidiki.
Baca SelengkapnyaIdentitas dua korban meninggal dunia belum bisa diungkap BPBD Pasuruan.
Baca SelengkapnyaPesawat milik TNI bernomor ekor TT 3103 ditemukan warga terjatuh di Pasuruan Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaEMB-314 Super Tucano sejatinya merupakan pesawat latih lanjut yang berkemampuan anti perang gerilya.
Baca Selengkapnya