Hujan deras, ratusan rumah di Wonogiri terendam banjir
Merdeka.com - Cuaca buruk yang terjadi beberapa hari terakhir mengakibatkan bencana di sejumlah wilayah. Di Kabupaten Wonogiri, Jateng, ratusan rumah tergenang banjir dengan ketinggian antara 50 sentimeter hingga 1 meter. Genangan terjadi akibat hujan deras sejak Senin (27/11) hingga Selasa (28/11) sore.
Banjir parah melanda puluhan desa di Kecamatan Nguntoronadi, Tirtomoyo, Baturetno dan Pracimantoro. Hujan yang turun terus-menerus juga mengakibatkan tanah longsor di dua kecamatan. Yakni di Karang Tengah dan Pracimantoro. Beruntung tak ada korban jiwa, namun sejumlah rumah warga tertimbun tebing longsor.
Selain menggenangi ratusan rumah, banjir juga memutus jalan raya antar kecamatan. Luapan air menggenangi ruas jalan setinggi 1 meter sehingga tak bisa dilalui. Sejumlah kendaran seperti mobil pribadi dan mini bus tidak bisa melintas.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
-
Mengapa banjir terjadi di Pekalongan? Dilansir dari akun Instagram @pekalonganinfo, sepanjang hari Minggu (3/3), Desa Sidomulo, Kecamatan Lebakbarang, Pekalongan terus diguyur hujan deras. Akibatnya, banjir dan tanah longsor terjadi di beberapa titik.
Kepala BPBD Wonogiri Bambang Haryanto mengatakan, pihaknya sudah meminta bantuan tambahan perahu karet dari SAR dan PMI untuk evakuasi warga dan para siswa sekolah. Menurutnya, saat ini setidaknya ada dua ribu warga mulai mengungsi akibat banjir dan tanah longsor.
"Kami bersama rim relawan SAR, TNI dan Polri mengevakuasi warga untuk mengungsi di sejumlah balai desa dan sekolah. Kami juga sudah mendirikan empat dapur umum di tiga kecamatan, termasuk mengirimkan logistik. Saat ini tim relawan masih terus melakukan evakuasi warga," ujar Bambang, Selasa (28/11).
Bambang menambahkan, BPBD juga telah menetapkan Wonogiri darurat bencana mulai pertengahan November hingga Februari tahun depan.
Lebih lanjut Bambang menerangkan, hujan yang mengguyur sejak Senin sore mengakibatkan dua sungai besar meluap, yaitu Sungai Pakem di Kecamatan Baturetno dan Sungai Wiroko di Kecamatan Tirtomoyo. Sungai tersebut melintas dari Kecamatan Tirtomoyo hingga Nguntoronadi. Akibatnya akses jalan dari Karangturi, Nguntoronadi, menuju Kecamatan Tirtomoyo putus total.
"Di Karangturi, air meluap ke jalan hingga setinggi lebih dari satu meter. Sungai Wiroko mengalir di sepanjang sisi desa-desa di Tirtomoyo sehingga wilayah itu lumpuh," katanya.
Camat Nguntoronadi Sriyono mengemukakan saat ini Tim SAR kecamatan bersama BPBD masih melakukan proses evakuasi warga. Lokasi bencana yang berada di perbatasan antara Kecamatan Nguntoronadi dan Kecamatan Tirtomoyo sulit dijangkau petugas. Apalagi radius banjir cukup jauh dari tempat aman.
"Ada beberapa kendala untuk mengevakuasi warga, karena terbatasnya transportasi. Tidak semua kendaraan bisa melalui jalan yang tergenang," jelasnya. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BPBD DKI Jakarta masih mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah.
Baca SelengkapnyaHujan deras yang tak kunjung reda membuat sejumlah wilayah di Kota Padang terendam banjir.
Baca SelengkapnyaGenangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat
Baca SelengkapnyaCurah hujan yang tinggi menyebabkan debitnya yang masuk ke badan sungai menjadi lebih besar hingga akhirnya meluap.
Baca SelengkapnyaAkibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem di Semarang menyebabkan banjir, tanah longsor sampai angin kencang
Baca SelengkapnyaHujan deras yang melanda Kota Bogor tadi malam telah menyebabkan banjir dan tanah longsor di beberapa lokasi.
Baca SelengkapnyaBPBD Grobogan juga berkoordinasi dengan perangkat desa untuk melakukan assessment dan evakuasi warga
Baca SelengkapnyaBanjir di Kudus karena hujan lebat yang mengguyur sejak Sabtu (10/3) lalu.
Baca SelengkapnyaWilayah di DKI Jakarta tergenang karena hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang terjadi dari Rabu (29/11) malam hingga Kamis (30/11).
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta waspada karena potensi cuaca ekstrem merujuk keterangan BMKG berpotensi terjadi hingga 21 April 2024.
Baca SelengkapnyaBanjir disebabkan hujan deras yang mengguyur Bandung pada Kamis (11/1) lalu.
Baca Selengkapnya