Hujan Picu Banjir di Kaki Gunung Semeru, Puluhan Rumah Terendam Pasir
Merdeka.com - Puluhan rumah di Dusun Kamar Kajang, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang terendam pasir, lumpur, dan material vulkanik Gunung Semeru. Material dibawa banjir akibat hujan dengan intensitas tinggi di kawasan yang baru diterjang awan panas guguran itu.
Hujan deras melanda kawasan sekitar Gunung Semeru pada Rabu (7/12) dan Kamis (8/12) malam. Durasinya sekitar satu jam.
Kawasan Kamar Kajang merupakan daerah terdampak susulan akibat awan panas guguran Gunung Semeru. Sebelumnya, beberapa dusun lain yang berada di kaki Gunung Semeru lebih dahulu terendam pasir bercampur batu, seperti Kampung Renteng dan Curah Koboan.
-
Dimana erupsi Gunung Semeru terjadi? Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur mengalami erupsi dengan tinggi letusan teramati 600 meter di atas puncak atau 4.276 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada Rabu.
-
Apa yang terjadi pada Gunung Semeru? Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur mengalami erupsi dengan tinggi letusan teramati 600 meter di atas puncak atau 4.276 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada Rabu.
-
Dimana lokasi erupsi Semeru? Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur (Jatim), kembali erupsi disertai dengan letusan abu vulkanik.
-
Bagaimana erupsi Gunung Semeru terlihat? Menurutnya, kolom abu vulkanik teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya, dan saat laporan tersebut dibuat, erupsi masih berlangsung.
-
Apa yang terjadi pada Semeru? Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur (Jatim), kembali erupsi disertai dengan letusan abu vulkanik.
Jalan aspal selebar empat meter tertutupi abu bercampur lumpur. Sementara itu, air tetap mengalir di beberapa titik.
Puluhan warga setempat berdatangan melihat kondisi rumahnya yang terendam. Petugas dan relawan juga melakukan upaya pembersihan jalan menggunakan alat berat agar dapat dilalui, khususnya untuk kelancaran proses evakuasi warga.
Tak Sempat Selamatkan Barang
Sejumlah warga mengaku kaget rumahnya sudah tinggal atap. Sebagian di antara mereka tidak sempat menyelamatkan barang-barang berharga.
"Saya sejak peristiwa Sabtu (4/12) lalu sudah bersama keluarga mengungsi, karena rumah terdampak. Tapi ternyata sekarang rumah sudah tenggelam oleh pasir," ujar Yudi, warga Kamar Kajang.
Sambil menunjukkan rumahnya, pria 49 tahun tersebut tidak menyangka mengalami nasib serupa dengan warga di beberapa lokasi lain yang rumahnya terendam material bercampur pasir.
Bersedia Direlokasi
Yudi berharap mendapat bantuan dari pemerintah terkait tempat tinggal, termasuk upaya relokasi ke lokasi lain.
"Saya sebenarnya masih ingin tinggal di daerah ini. Tapi saya juga ikut kesepakatan warga di sini saja," kata dia.
Pada Sabtu (4/12) sore terjadi peningkatan aktivitas Gunung Semeru yang mengeluarkan awan panas guguran dan berdampak pada daerah di sekitar gunung setinggi 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl) itu.
Ratusan warga terpaksa mengungsi ke berbagai tempat aman untuk menghindari awan panas dari gunung api tertinggi di Pulau Jawa itu.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dasyatnya Banjir Lahar Semeru, Putus Jembatan Hingga buat Ratusan Warga Mengungsi
Baca SelengkapnyaBanjir lahar dingin Gunung Semeru menerjang Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Kamis (18/4) malam.
Baca SelengkapnyaBanjir lahar dingin Semeru terjadi sepekan terakhir. Ini fakta terbarunya.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem yang terjadi membuat ratusan rumah warga rusak.
Baca SelengkapnyaBanjir terjadi akibat jebolnya tanggul Sungai Wulan sehingga mengakibatkan jalan nasional jalur Demak-Semarang lumpuh total.
Baca SelengkapnyaAnak-anak terpaksa digendong warga agar sepatu dan baju mereka tidak basah saat melintasi sungai Regoyo.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta waspada karena potensi cuaca ekstrem merujuk keterangan BMKG berpotensi terjadi hingga 21 April 2024.
Baca SelengkapnyaHujan dengan intensitas tinggi menyebabkan banjir lahar Semeru. Akibatnya, jembatan di perbatasan putus.
Baca SelengkapnyaWarga yang berada di dua lokasi terisolir ini tidak bisa pergi ke mana-mana. Sebab, akses menuju lokasi tersebut terputus total dari dua arah sekaligus.
Baca SelengkapnyaBanjir di Kudus karena hujan lebat yang mengguyur sejak Sabtu (10/3) lalu.
Baca SelengkapnyaAkibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.
Baca SelengkapnyaHujan deras yang melanda Kota Bogor tadi malam telah menyebabkan banjir dan tanah longsor di beberapa lokasi.
Baca Selengkapnya