Hutan di Sulteng Rusak Akibat Marak Pembalakan dan Penambangan Liar
Merdeka.com - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Balai Taman Nasional Lore Lindu (BTNLL) Hasmuni Hasman menyatakan kerusakan hutan di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) akibat maraknya pembalakan dan penambangan liar serta akibat perubahan tata ruang pada kawasan hutan. Luas kawasan hutan di Sulteng yang masuk kategori kritis akibat rusak karena mengalami penggundulan hutan atau deforestasi mencapai 264.874 hektar (Ha).
Angka tersebut tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 306 Tahun 2018 tentang Penetapan Lahan Kritis Nasional.
"Kondisi tersebut terjadi baik hutan yang berada dalam kawasan Taman Nasional Lore Lindu maupun di luar kawasan Taman Nasional Lore Lindu," katanya dikutip Antara, Senin (21/3).
-
Kenapa penebangan hutan bahaya? Sebagaimana kita tahu, pohon atau tumbuhan berperan penting untuk meresap air yang jatuh ke tanah. Jika terjadi penebangan pohon besar-besaran, dapat berpotensi jadi penyebab terjadinya banjir dan tanah longsor.
-
Kenapa hutan di Klaten terbakar? AR berusaha melepas kail namun gagal. Ia pun kemudian membakar alang-alang di sekitar kail yang tersangkut agar kail mudah diambil. Namun pelaku lupa mematikan api sehingga api menyebar cepat dan menyebabkan hutan terbakar.
-
Kenapa kerusakan hutan menjadi penyebab menurunnya keanekaragaman hayati? Dampak lanjutan dari kerusakan hutan tersebut bisa menjadi penyebab menurunnya keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia. Bahkan tak hanya itu saja, banyak sekali alat komunikasi zaman sekarang menjadi informasi pengambilan flora dan fauna ilegal yang dijadikan sebagai barang jual beli membuat hewan dan tumbuhan Indonesia menjadi berkurang bahkan punah.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas pencemaran lingkungan akibat kebakaran hutan? Penyelidikan mengenai satu di antara faktor kebakaran hutan adalah membakar lahan secara langsung oleh pemilik perusahaan sawit dengan tujuan pembukaan lahan baru.
-
Dimana lokasi Hutan Pinus Kalilo? Hutan ini berada di Desa Tlogoguwo, Kecamatan Kaligesing, Purworejo.
-
Kenapa keberadaan satwa langka di hutan lereng Gunung Slamet terancam? Beberapa satwa langka itu masih dapat dijumpai walau keberadaan mereka terancam oleh para ulah pemburu liar.
Berdasarkan data tahun 2019-2020, angka deforestasi di wilayah Provinsi Sulteng tercatat tinggal seluas 44.523,9 hektar. Terus berkurang dari tahun 2018. Oleh sebab itu perlu keterlibatan semua pihak termasuk masyarakat untuk mengatasi persoalan tersebut.
"Hutan di kawasan Taman Nasion Lore Lindu ditetapkan sebagai cagar biosfer sejak tahun 1977 oleh Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk pendidikan, keilmuan dan kebudayaan atau United Nations Educational, Scientific and Cultural Organisation (UNESCO) dan menjadi paru-paru dunia. Ini harus menjadi perhatian kita semua untuk menjaga kelestarian hutan,"ujarnya.
Hasmuni menerangkan agar hutan-hutan di Sulteng yang masih dalam kondisi kritis dapat segera pulih, BTNLL bekerja sama dengan berbagai pihak dan masyarakat terus merupakan berbagai upaya seperti penanaman kembali berbagai jenis tanaman hutan di kawasan hutan yang gundul atau reboisasi.
Kemudian memberikan bantuan pendampingan kepada masyarakat yang tinggal di desa-desa penyangga atau di desa yang berbatasan langsung dengan Taman Nasional Lore Lindu agar dapat mengurangi ketergantungan terhadap hutan sebagai mata pencaharian utama.
"Agar mereka tidak menggantungkan hidupnya sepenuhnya dengan hutan maka kami bantu dengan program pendampingan berupa pelatihan dan bantuan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM),"ujarnya.
Selain itu, ia menambahkan pihaknya juga menjadikan masyarakat di desa penyangga dan masyarakat yang tinggal di kawasan Taman Nasional Lore Lindu sebagai subjek dalam menjaga hutan dari upaya-upaya perusakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
824 Ha hutan dan lahan terbakar, bahkan saat ini masih terjadi kebakaran di Kecamatan Uluere.
Baca SelengkapnyaKarhutla terparah terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Musi Rawas Utara, Ogan Komering Ulu Timur, Banyuasin, dan Musi Banyuasin.
Baca SelengkapnyaSebanyak 229,54 hektare hutan dan lahan di Jambi terbakar dalam delapan bulan terakhir. Kebakaran itu paling banyak dipicu ulah masyarakat.
Baca SelengkapnyaMeski penurunan sudah cukup signifikan, KLHK tidak memungkiri masih marak penebangan hutan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPara pelaku terlibat dalam 16 kasus kebakaran hutan dan lahan pada Januari-Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaTaman Hutan Raya yang identik dengan nama Presiden kedua RI ini memiliki sejarah panjang mulai dari digunakan oleh penjajah hingga perjalanan darat.
Baca SelengkapnyaKejati Sulsel menemukan dugaan mafia tanah dalam pembangunan Bendungan Passeloreng di Kabupaten Wajo yang merugikan negara hingga Rp75,6 miliar.
Baca SelengkapnyaDampak besar dari Karhutla pernah dialami Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2022.
Baca SelengkapnyaTotal sudah 32.496 hektare lahan yang terbakar sepanjang Januari hingga September 2023.
Baca SelengkapnyaRatusan hektare lahan di Sumatera Selatan terbakar sepanjang musim kemarau tahun ini. Kebakaran terparah terjadi di Ogan Ilir dan Ogan Komering Ilir (OKI).
Baca Selengkapnya“Maka dalam rencana jangka panjang kami merekomendasikan supaya masyarakat direlokasi ke tempat yang lebih aman," kata Abdul
Baca SelengkapnyaWilayah lereng yang paling banyak terbakar di Kecamatan Kubu, Karangasem Bali, dan untuk di Kecamatan Abang
Baca Selengkapnya