Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Hutan suaka margasatwa di Muba dijualbelikan oleh aparat

Hutan suaka margasatwa di Muba dijualbelikan oleh aparat Ilustrasi hutan. ©2013 Merdeka.com/Shutterstock/Aleksander Bolbot

Merdeka.com - Hutan suaka margasatwa di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan, seluas 49 ribu hektar, diduga telah diperjual belikan oleh aparat kepolisian dan petugas Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumsel kepada pengusaha secara ilegal. Bahkan, perusahaan melakukan ilegal loging secara yang dibekingi aparat.

Robi Kurniawan (45), salah satu warga setempat mengungkapkan, selama ini pemerintah terutama Polda Sumsel tutup mata terkait jual beli hutan yang sudah terjadi sejak tahun 1980. Padahal, masyarakat adat setempat sudah berkali-kali melaporkan kasus itu.

"Kami prihatin, saat warga ada bercocok tanam untuk makan ditangkap, sedangkan aparat dan perusahaan yang merambah hutan itu dibiarkan saja menjual ratusan ribu ton kayu," ungkap Robi saat negosiasi dengan Kabid Humas Polda Sumsel saat gelar unjur rasa di Palembang, Senin (16/6).

Dikatakannya, dugaan jual beli hutan itu diketahui saat masyarakat adat setempat menanyakan langsung kepada perusahaan terkait hak guna usaha (HGU). Hasilnya, mereka tidak bisa menjelaskan izin dari pemerintah.

"Dan ternyata, mereka dibekingi aparat kepolisian dan petugas BKSDA Sumsel. Sekarang hutan itu sudah gundul. Bukan dilakukan masyarakat adat tetapi perusahaan ilegal," tegasnya.

Tak hanya itu, petugas BKSDA Sumsel juga melakukan pengrusakan hutan itu dengan melindungi perambahan liar dari masyarakat pendatang dengan memungut bayaran liar Rp 100 ribu hingga Rp 300 ribu per meter kubik.

"Jika tak percaya, mari kita investigasi bersama mengungkap kasus ini," tegasnya.

Hutan suaka margasatwa ini ditetapkan melalui surat keputusan Menteri Pertanian nomor 276/Kpts-UM/IV/1981 tanggal 8 April 1981 tentang penunjukan hutan Dangku dan sekitarnya seluas 29.080 hektar dan hutan Bentayan dan sekitarnya seluas 19.300 hektar.

Menanggapi temuan masyarakat tersebut, Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol R Djarod Padakova mengungkapkan, berjanji akan mengusut tuntas perambahan hutan yang dibekingi aparat dan petugas BKSDA Sumsel.

"Ya, kami berterima kasih sekali atas temuan warga ini. Kami malah tidak tahu ada aksi seperti itu dan akan kami usut," tukasnya. (mdk/hhw)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
PNS Kecamatan Berkomplot Bareng Petani Jual Kulit Harimau, Belum Dapat Pembeli Sudah Ditangkap Polisi
PNS Kecamatan Berkomplot Bareng Petani Jual Kulit Harimau, Belum Dapat Pembeli Sudah Ditangkap Polisi

Sebelum diciduk polisi, kedua tersangka saat itu masih mencari pembeli dengan harga tertinggi

Baca Selengkapnya
Kejati Sumut Tahan Mantan Bupati Samosir Mangindar Simbolon, Tersangka Korupsi Pembukaan Lahan Hutan
Kejati Sumut Tahan Mantan Bupati Samosir Mangindar Simbolon, Tersangka Korupsi Pembukaan Lahan Hutan

Kejati Sumut menahan mantan Bupati Samosir, Mangindar Simbolon, Jumat (18/8). Dia ditahan sebagai tersangka korupsi pembukaan lahan hutan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Buka-Bukaan Mahfud Berjibaku Setop Tambang Ilegal, Eh Kini Bisa Operasi Lagi
VIDEO: Buka-Bukaan Mahfud Berjibaku Setop Tambang Ilegal, Eh Kini Bisa Operasi Lagi

Mahfud mengaku sampai mengirim jenderal untuk menuntaskan persoalan tersebut.

Baca Selengkapnya
Mengintip Sepak Terjang Sindikat Penjualan Hewan Dilindungi yang Ditangkap di Garut
Mengintip Sepak Terjang Sindikat Penjualan Hewan Dilindungi yang Ditangkap di Garut

Hewan dilindungi yang ditemukan Owa Siamang jantan warna hitam, Kucing Kuwuk, anak Musang ekor putih, dan anak burung Kekep Babi.

Baca Selengkapnya
Masih dapat Ditemui walau Mulai Langka, Begini Kehidupan Satwa Macan di Hutan Blora
Masih dapat Ditemui walau Mulai Langka, Begini Kehidupan Satwa Macan di Hutan Blora

Warga sekitar mengaku masih menjumpai keberadaan satwa macan di hutan Blora. Apakah itu benar?

Baca Selengkapnya
VIDEO: Galak Mahfud Sikat Mafia Tambang Kirim Dua Jenderal Hingga Telepon Menteri Bahlil
VIDEO: Galak Mahfud Sikat Mafia Tambang Kirim Dua Jenderal Hingga Telepon Menteri Bahlil

Mantan Menko Polhukam Mahfud Md bercerita sepak terjang mafia pertambangan membuat aparat penegak hukum tak berdaya.

Baca Selengkapnya
Geledah Lima Lokasi Terkait Korupsi Eks Gubernur Malut, KPK Sita Dokumen Izin Tambang
Geledah Lima Lokasi Terkait Korupsi Eks Gubernur Malut, KPK Sita Dokumen Izin Tambang

Tessa melanjutkan barang bukti tersebut akan ditelaah oleh tim penyidik sekaligus akan memanggil saksi-saksi

Baca Selengkapnya
Melihat Hewan Langka di Kawasan Hutan Lereng Gunung Slamet, Rawan jadi Incaran Pemburu Liar
Melihat Hewan Langka di Kawasan Hutan Lereng Gunung Slamet, Rawan jadi Incaran Pemburu Liar

Hutan lereng Gunung Slamet merupakan rumah bagi banyak jenis satwa langka.

Baca Selengkapnya
Kepala Desa dan Tokoh Masyarakat  Rusak Hutan Demi Lahan Sawit
Kepala Desa dan Tokoh Masyarakat Rusak Hutan Demi Lahan Sawit

SR melakukan perambahan hutan konservasi guna menanam kelapa sawit. Untuk memuluskan aksinya tersebut, SR meminta persetujuan kepada tersangka AA.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Ini Kisah di Balik Tagar 'All Eyes on Papua' yang Menggema di Medsos
Terungkap, Ini Kisah di Balik Tagar 'All Eyes on Papua' yang Menggema di Medsos

Tagar 'All Eyes on Papua' menggema di media sosial setelah 'All Eyes on Rafah' digemakan oleh warganet untuk menyuarakan empati untuk warga Palestina.

Baca Selengkapnya
Aset Milik Tommy Soeharto Tak Kunjung Laku Dilelang, Kemenkeu: Dikira Barang Bermasalah
Aset Milik Tommy Soeharto Tak Kunjung Laku Dilelang, Kemenkeu: Dikira Barang Bermasalah

Meski begitu pemerintah telah mempertimbangkan agar aset Tommy itu bisa dibeli oleh institusi.

Baca Selengkapnya
Pernah Terkenal di Masa Presiden Soeharto, Taman Wisata di Tengah Hutan Jati Blora Kini Terbengkalai
Pernah Terkenal di Masa Presiden Soeharto, Taman Wisata di Tengah Hutan Jati Blora Kini Terbengkalai

Sebenarnya ada wacana bahwa tempat wisata ini akan dihidupkan lagi. Namun hingga sekarang wacana itu belum terealisasi.

Baca Selengkapnya