Ibu ini dianiaya pria asal Medan karena tak bisa jelaskan alamat
Merdeka.com - Diduga kesal lantaran pertanyaannya perihal alamat rumah tak mendapatkan jawaban yang memuaskan, seorang kakek berinisial MR (65), malah memukul berkali-kali ke arah kepala seorang ibu rumah tangga (IRT), Teti Susriana (37) menggunakan kunci pipa. Korban harus mendapatkan belasan jahitan di lukanya.
Peristiwa itu terjadi saat keduanya berpapasan di Jalan RE Martadinata, Kecamatan Ilir Timur II, Palembang, Jumat (20/5), pukul 11.30 WIB. Pelaku pun menanyakan alamat keluarganya kepada korban.
Tak mendapat jawaban yang pasti, pelaku marah sehingga membuat keduanya terlibat selisih paham. Bukannya memilih kabur, pelaku yang tercatat sebagai warga Jalan Porta, Lorong Lapan, Kecamatan Pulu Berayan, Medan, Sumatera Utara, itu mengambil kunci pipa dan memukul kepala korban berulang kali.
-
Bagaimana pelaku melakukan penikaman? Korban sempat melihat pelaku mengambil senjata tajam jenis badik dari kamar kekasihnya. Kemudian terjadi perkelahian antara pelaku dan korban, namun pelaku berhasil mengambil senjata tajam miliknya dari saku jaketnya dan langsung menikam korban secara berulang kali yang mengakibatkan korban meninggal dunia,' kata mantan Kapolresta Palembang ini.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
-
Apa yang dilakukan pelaku pada korban? 'Korban meninggal akibat kekerasan. Ini peristiwa pembunuhan dengan tindak kekerasan, ditali, dicekik. Kami penyidik melakukan penyidikan pembunuhan, tidak soal lain,' kata Endriadi.
-
Apa yang dilakukan pelaku terhadap korban? Pelaku mengancam akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
-
Bagaimana pelaku merampok korban? Ngajib mengaku saat mengambil tas korban, pelaku mengancam dengan menggunakan senjata tajam.
-
Siapa yang melakukan penusukan? Informasi yang dihimpun menyebutkan, korban yang berusia 8 tahun itu mengalami kebutaan pernanen pada mata sebelah kanannya. Kejadian itu sendiri, terjadi pada 7 Agustus lalu.
Akibat penganiayaan itu, korban yang tinggal tak jauh dari lokasi kejadian jatuh pingsan akibat luka di kepalanya. Beberapa saat kemudian, korban melapor ke polisi.
"Saya kesal ditanya alamat kok membingungkan begitu," ungkap pelaku MR di Mapolresta Palembang, Sabtu (21/5).
Kabag Ops Polresta Palembang Kompol Andi Kumara mengatakan, pelaku diamankan berdasarkan laporan yang masuk ke meja polisi dengan nomor LPB/225/V/2016/IT.II tertanggal 20 Mei 2016. Pelaku kini masih menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
"Pelaku dan korban selisih paham ketika bertanya alamat. Kasus ini kita kenakan Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan," pung Andi.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Perkataan kasar korban memicu emosi tersangka sehingga tersangka membunuh korban,” kata Ruslan
Baca SelengkapnyaTersangka menganiaya istri karena tidak diberi uang dan tidak punya lauk saat mau makan
Baca SelengkapnyaKondisi A sempat lumayan parah sehingga tidak bisa bangun selama dua hingga tiga hari.
Baca SelengkapnyaPolisi telah memeriksa lima saksi dalam kasus pembacokan
Baca SelengkapnyaPeristiwa sadis terjadi di Kota Raja, Kota Kupang, Sabtu (30/3) pukul 19.00 Wita. Seorang warga setempat tega membunuh ibu kandungnya yang sudah berusia renta.
Baca SelengkapnyaKetika dikonfirmasi soal pelaku adalah orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), polisi masih melakukan pendalaman.
Baca SelengkapnyaSi Pria yang merupakan anak korban mengaku tega memukul sang Ayah yang sudah pikun karena kesal meninggalkan rumah.
Baca SelengkapnyaSaat melakukan tindakan tak terpujinya, F dalam keadaan mabuk.
Baca SelengkapnyaPelaku ditangkap pada Jumat (28/7) dini hari di sebuah rumah di kecamatan Batujaya setelah pelariannya selama 10 hari.
Baca SelengkapnyaDiketahui bahwa korban diketahui sudah meninggal sebelum dimutilasi oleh pelaku.
Baca SelengkapnyaPermintaan pisah itupun menyulut amarah dari terduga pelaku, sehingga terjadilah penganiayaan.
Baca SelengkapnyaDia menganiaya korban menggunakan tangan kosong dengan cara membenturkan kepala korban ke tembok hingga berdarah.
Baca Selengkapnya