Ibu remaja diperkosa 13 sopir angkot: Hancur masa depan anak saya!
Merdeka.com - Ti (12), korban pemerkosaan 13 orang diduga sopir angkot di Samarinda, Kalimantan Timur, mengalami trauma berat. Pascapemerkosaan, keceriaannya hilang, dan menjadi sosok penakut saat melihat orang lain, bahkan ibunya sendiri.
Nining, ibu korban, tidak bisa menyembunyikan kesedihannya atas peristiwa yang dialami anaknya itu. Peristiwa itu, menjadikan masa depan anaknya hancur. Dia hanya bisa berulang kali menyuarakan permintaan tolong, kepolisian segera menangkap pelakunya, tanpa pandang bulu.
"Tolong Pak, tangkap segera pelakunya itu. Saya benar-benar minta tolong, segera ditangkap," kata Nining, saat berbincang di rumahnya, Jalan Cipto Mangukunsumo, Samarinda Seberang, Samarinda, Rabu (15/3).
-
Siapa pelaku pemerkosaan? 'Kejadian ini berawal dari kejadian longsor di daerah Padalarang Bandung Barat. Kebetulan keluarga korban ini rumahnya terdampak sehingga mereka mengungsi ke kerabatnya (AR) untuk sementara,' ucap Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, Selasa (3/9).
-
Siapa otak pemerkosaan siswi SMP? D diketahui sebagai otak kejahatan yang membawa korban ke TKP dan mengawali perkosaan disaksikan sembilan temannya.
-
Kenapa pelaku melakukan pemerkosaan? Tersangka melakukan kekerasan seksual di sekitar rumah dan di kebun. Modusnya, memanfaatkan kondisi korban yang rentan. Tersangka sebelumnya melakukan hal serupa pada korban lain. Sempat dinikahi namun kemudian bercerai.
-
Siapa yang memperkosa anak kandungnya? Ali Arwin, ayah kandung yang tega memperkosa putrinya hingga hamil dan melahirkan akhirnya dimunculkan ke publik.
-
Bagaimana pelaku memperkosa korban? Ketiganya dilakukan penahanan selama proses pemeriksaan berlangsung. Berkas perkara tiga tersangka anak di bawah umur dipercepat prosesnya guna mempercepat persidangan di peradilan.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
Nining bercerita, anaknya yang kini dalam penanganan pemulihan psikis dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) kota Samarinda, mengalami trauma berat. Dia kerap kali ketakutan, jika bertemu orang lain, terlebih lagi yang baru dia kenal.
"Sekarang bertemu saya saja dia sudah tidak mau, Pak. Dia seperti orang menggigil ketakutan," ujar Nining.
Peristiwa tragis itu benar-benar memukul kejiwaan korban, yang duduk di bangku kelas 1 SMP di Samarinda. Saat ini juga, lanjut Nining, anaknya tidak mau lagi bersekolah.
"Hancur masa depan anak saya, dia benar-benar seperti ketakutan ketemu orang lain. Dia tidak mau bersekolah lagi. Hancur masa depan anak saya, Pak," sebut Nining, yang tak kuasa menahan air matanya.
Selama dalam penanganan KPAI, Nining berharap kelak psikologis anaknya bisa pulih, tidak lagi ketakutan bertemu dia, yang melahirkan dan membesarkannya selama 12 tahun ini.
"Tolong ya Pak, Pak polisi bisa segera menangkap pelakunya," sebut Nining lagi.
Ayah korban, Aji Rusliansyah memastikan, dari penelusuran dia bersama keluarganya, para pemerkosa yang berjumlah 13 orang itu, hampir semuanya bekerja sebagai sopir angkot.
"Ya, hampir semuanya sopir angkot. Jadi mereka ini, diantaranya sering kumpul-kumpul di lokasi mangkal untuk mabuk-mabukan, dan narkoba. Tolong, ini harus segera diungkap kepolisian," sebut Aji.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rekaman itu sebagai ancaman terhadap korban agar tidak mengadu ke orangtuanya.
Baca SelengkapnyaAnak perempuan Cawagub Jawa Barat Gitalis Dwinatarina mendapatkan perilaku tidak menyenangkan dari kondektur angkutan perkotaan.
Baca SelengkapnyaPelaku telah ditahan oleh polisi. Korban saat ini masih trauma.
Baca SelengkapnyaKorban dalam keadaan mabuk sempat diinapkan di rumah salah satu pelaku.
Baca SelengkapnyaSelama disekap korban tidak diberi makan dan minum, hanya disuruh menenggak minuman keras
Baca SelengkapnyaMiris, Siswi SMA di Tapanuli Tengah jadi Korban Pemerkosaan 10 Laki-laki
Baca SelengkapnyaSeorang remaja perempuan berinisial N (12), warga Ciputat, Tangsel, viral mengalami tindak penganiayaan yang diduga pelaku anak-anak yang tidak dikenali.
Baca SelengkapnyaPrengki menyebut sebelumnya sudah dilakukan mediasi dengan beberapa terlapor.
Baca SelengkapnyaPelaku berusia 70 tahun itu sudah tetapkan sebagai tersangka
Baca SelengkapnyaWarga Surabaya RH (47) diringkus polisi karena diduga mencabuli anak-anak di Sidoarjo dan Surabaya.
Baca SelengkapnyaSejak ditemukan, korban menjalani pemulihan baik fisik maupun psikologinya.
Baca SelengkapnyaSaat melintas di jalanan sepi, muncul niat jahat pelaku. MS membelokkan motornya ke semak-semak dan terjadilah perkosaan.
Baca Selengkapnya