ICW Pertanyakan Keseriusan Tim Gabungan Polri Ungkap Dalang Penyerangan Novel
Merdeka.com - Hari ini tepat batas akhir tugas Tim Gabungan Polri untuk penyelidikan kasus Novel Baswedan. Namun, sampai detik ini, belum ada tanda-tanda Polri mengungkap siapa dalang intelektual dari penyerangan kepada Novel.
Indonesia Corruption Watch (ICW) sudah jauh-jauh hari menduga hal itu. Rasa skeptis yang ditunjukkan oleh ICW bukan tanpa sebab. Menurut peneliti ICW, Wana Alamsyah, pihaknya mengaku pesimis kasus tersebut bisa terungkap.
Melihat tim tersebut didominasi oleh unsur Kepolisian. Padahal menurut Wana, dugaan aktor yang terlibat dalam penyerangan tersebut adalah kepolisian.
-
Siapa yang terlibat? Konflik pribadi adalah konflik yang melibatkan satu individu dengan individu lainnya.
-
Siapa yang terlibat dalam kasus ini? Terdakwa Fatia Maulidiyanti menjalani pemeriksaan dalam sidang kasus dugaan pencemaran nama baik Menko Luhut Binsar Pandjaitan pada hari ini, Senin (28/8).
-
Siapa yang bentuk tim investigasi? Kementerian Perhubungan membentuk tim investigasi internal, usai penganiayaan yang dilakukan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta.
-
Apa yang dilakukan polwan? Polisi wanita atau yang biasa disingkat polwan adalah salah satu profesi yang banyak dicita-citakan. Menjadi aparat penegak hukum artinya Anda akan berkontribusi terhadap keamanan dan kenyamanan masyarakat, khususnya dalam menumpas tindak kejahatan.
-
Bagaimana Kejaksaan Agung berperan dalam kerja sama ini? “Dalam usaha untuk membesarkan perusahaan dan berperan membangun perekonomian Indonesia perlu adanya bimbingan agar IDSurvey dapat melakukan aktivitas perusahaan sesuai dengan koridor-koridor regulasi yang berlaku. Tentunya IDSurvey berharap agar semua yang dikerjakan tidak menyimpang dari peraturan-peraturan yang berlaku sehingga aktivitas bisnis dapat berjalan lancar,“
-
Siapa yang terlibat dalam misi ini? 'Apabila kita menemukan kehidupan sejauh ini dari Matahari, itu akan menunjukkan bahwa kehidupan dapat berasal dari tempat lain selain Bumi,' ujar Mark Fox-Powell, seorang mikrobiolog planet dari Open University.
"Bagaimana mungkin tim tersebut dapat bekerja secara independen, sedangkan di lain sisi dugaan aktor yang terlibat adalah dari unsur kepolisian," kata Wana kala dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Sabtu (6/7).
Wana menuturkan hal ini jelas mengindikasikan tim tersebut tidak bekerja secara sungguh-sungguh. Menurutnya, jika benar-benar serius menangani kasus ini, maka aparat akan dengan mudah mengungkap aktor intelektual dari penyerang tersebut melalui informasi dari aktor lapangan.
"Jika mereka sungguh-sungguh, setidaknya aktor lapangan yang menyerang NB dapat membongkar aktor intelektualnya," ujar Wana.
Selain itu, kata dia, ketidakseriusan juga terlihat dari daftar pertanyaan saat pemeriksaan Novel pada 20 Juni lalu, yang ternyata sama dengan pemeriksaan sebelumnya.
"Pada saat proses pemeriksaan NB tanggal 20 Juni kemarin kalau tidak salah, pertanyaannya pun template dari yang sebelum-sebelumnya," ungkapnya.
Bukan hanya mempertanyakan keseriusan tim investigasi kasus Novel tersebut, Wana juga mempertanyakan sikap pemerintah yang seakan tidak mendukung partisipasi masyarakat dalam pemberantasan korupsi.
"Kalau kasus-kasus tersebut tidak dapat diungkap, negara gagal dalam melindungi warganya untuk berpatisipasi dalam pemberantasan korupsi. Padahal kita telah memiliki aturan mengenai peran serta masyarakat dalam pemberantasan korupsi," paparnya.
Oleh sebab itu, menurut Wana, negara perlu hadir menangani hal ini. Dia menyebut presiden sebagai panglima tertinggi jangan seolah-olah melepas tanggung jawab terhadap keamanan warganya.
"Presiden harus bertanggung jawab menuntaskan kasus tersebut dengan membentuk tim independen agar kasus ini terkuak hingga aktor intelektualnya," tegas Wana.
Wana melanjutkan, ICW juga meminta anggaran tim gabungan Polri atas kasus Novel dibuka ke publik. Tujuannya mengetahui transparansi anggaran yang dipakai.
"Anggaran yang diberikan ke Kepolisian pun juga perlu dibuka ke publik sebagai upaya transparansi dan akuntabilitas terhadap segala proses yang telah dilakukan selama 6 bulan terakhir," pintanya.
Selain itu, kata Wana, transparansi anggaran juga dibutuhkan guna mengetahui efektivitas kinerja tim tersebut.
"Agar masyarakat pun dapat melihat bagaimana efektifitas kinerjanya mereka dengan anggaran yang diberikan," ujarnya.
Reporter: Yopi Makdori
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Alexander mengatakan, saat melakukan tangkap tangan, tim dari KPK sudah mendapatkan setidaknya dua alat bukti.
Baca SelengkapnyaGanjar menyebut pihaknya akan memberikan pendampingan hukum kepada Aiman.
Baca SelengkapnyaAiman tidak menyerang institusi atau individu Polri.
Baca SelengkapnyaMabes Polri membantah pernyataan Wakil Ketua KPK Alexander Marwata yang menyebut ada masalah koordinasi dan supervisi antara KPK dengan Kejaksaan dan Polri.
Baca SelengkapnyaAlasan tetap melekat status sebagai jurnalis, kata Aiman, karena posisinya masih sebagai wartawan dengan status cuti.
Baca SelengkapnyaKejagung dan Polri Bantah Tutup Pintu Koordinasi, Ini Respons KPK
Baca SelengkapnyaPolisi menjadwalkan pemeriksaan Juru Bicara TPN Ganjar Pranowo-Mahfud Md, Aiman Witjaksono Selasa (5/12), atas pernyataan bahwa aparat tidak netral.
Baca SelengkapnyaAiman juga menyebut dalam video turut menyinggung masih banyak anggota polisi yang masih menjaga nuraninya untuk netralitas.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya menaikkan kasus Aiman Witjaksono terkait tudingan 'Polisi Tidak Netral' ke tahap penyidikan.
Baca SelengkapnyaTerkait waktu pelaksanaan sidang terhadap mereka yang diduga terlibat dalam perkara itu masih belum diketahui kapan akan digelarnya
Baca SelengkapnyaBerikut 2 sosok eks Kapolres Cirebon di awal kasus pembunuhan Vina yang belakangan disorot.
Baca SelengkapnyaPropam Polda Bali periksa 10 anggota polisi diduga melakukan penganiayaan dan penyekapan kepada seorang warga berinisial IWS
Baca Selengkapnya