Iis Nurhayani, TKW Asal Karawang Hilang Kontak 11 Tahun di Malaysia
Merdeka.com - Seorang Tenaga Kerja Indonesia Iis Nurhayani asal Kampung Sengon, Desa Pangulah Baru, Kecamatan Kotabaru, Karawang, tidak ada kabar dan putus komunikasi selama 11 tahun setelah berangkat menjadi Buruh Migran ke Malaysia.
"Sejak berangkat menjadi buruh migran ke Negara Malaysia hilang kontak selama 11 tahun, " kata keponakan Iis, Teti Hayati, Sabtu (7/9) di rumahnya.
Dia menjelaskan Iis menjadi Tenaga Kerja Indonesia melalui Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia ( PJTKI) Yayasan Genta Bina Karya Welas di bilangan Kalideres, Jakarta, berangkat pada tahun 2008, pada awalnya ada komunikasi namun sejak komunikasi terakhir pada akhir Desember 2008 sudah tidak ada kotak hingga 11 tahun lamanya.
-
Kapan mantan TKW ini pulang ke kampung halaman? 'Tahun 2001 itu saya pulang, ketika itu bekerja di Malaysia untuk membantu perekonomian keluarga. Jadinya setiap bulan uangnya saya kirim, dan saya tidak memiliki tabungan,' katanya, mengutip program Berani Berubah di Youtube Fokus Indosiar.
-
Siapa nama mantan TKW penjual basreng? Mengawali usahanya dengan berjualan basreng di pinggir jalan, ia kini meraih sukses besar. Penasaran bagaimana kisah suksesnya? Berikut ulasan selengkapnya.
-
Di mana Rizki Natakusumah bekerja? Potret Tampan dan Berkarismanya Rizki Natakusumah, Suami Beby Tsabina Saat Bekerja di DPR
-
Di mana WNI dievakuasi ke? Pagi ini, saya menerima laporan bahwa mereka telah sampai di Suriah, melalui Damaskus dengan selamat.
-
Dari mana WNI dipulangkan? Empat di antaranya telah dipulangkan ke Indonesia.
-
Dimana mantan TKW itu jual basreng? Basreng tersebut ia jual di kawasa Pasar Sore, Karangmalang, Yogyakarta.
"Sempat ada komunikasi dan mencari tahu perusahaan yang memberangkatkan ke Malaysia namun tak pernah ada jawaban jelas," katanya.
Tety melanjutkan, saat berangkat dari data berangkat ke Negara Malaysia bekerja pada nama majikan Rafis bin Yusup beralamat Selangor, Malaysia. Berangkat pada usia 18 tahun seperti foto yang ada saat ia berangkat sambil memperlihatkan foto terakhir saat mau berangkat ke Malaysia.
"Dia (Iis) berangkat menjadi TKI masih muda," tandasnya.
Pihak keluarga berharap pemerintah daerah maupun Kementerian Tenaga Kerja ikut melacak keberadaan saudaranya yang hilang kontak selama 11 tahun dan memulangkan ke kampung halaman .
"Harapan keluarga untuk bisa kembali ke rumah," harapnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Politikus sekaligus anggota DPR RI Fraksi PAN Farah Puteri Nahlia bertemu mantan TKW.
Baca SelengkapnyaEkspresi sedih dan bingung terlihat jelas di wajah perempuan berjilbab kuning itu.
Baca Selengkapnyakeluarga besarnya berharap masyarakat bisa membantu menemukan ibunya.
Baca SelengkapnyaCerita korban TPPO Disekap Berbulan-Bulan dan Kerja Tanpa Digaji
Baca SelengkapnyaSeorang TKI asal Nusa Tenggara Timur (NTT) bernasib malang saat bekerja di Malaysia.
Baca SelengkapnyaMereka diduga berangkat dengan cara ilegal dan menjadi korban perdagangan manusia.
Baca SelengkapnyaSementara ketiga teman korban dibebaskan tanpa terluka di tengah jalan oleh para tersangka.
Baca SelengkapnyaLaporannya tak kunjung ditindaklanjuti, Herawati mengadu ke Kapolri melalui media sosial. Ternyata cara ini membuat sang pelaku tertangkap.
Baca SelengkapnyaKetiganya meninggal pada 31 Maret 2024 lalu usai diterjang luapan sungai saat mencari ikan
Baca SelengkapnyaPerempuan itu sempat menjadi korban penculikan selama 10 hari di Malaysia.
Baca SelengkapnyaKorban dikurung dan disiksa selama 10 hari di pelbagai tempat negara bagian Malaysia, termasuk Penang.
Baca SelengkapnyaJasadnya dijemput langsung oleh Kepala BP2MI, Benny Rhamdani di terminal kargo Bandara El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur, Senin (18/9).
Baca Selengkapnya