Imbas Kasus Omicron, Anggota DPR Minta Isolasi Terpusat di DKI Dilipatgandakan
Merdeka.com - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris meminta tempat isolasi terpusat di DKI Jakarta bisa dilipatgandakan untuk mengantisipasi kenaikan angka keterisian tempat tidur rumah sakit. Dia mengatakan angka keterisian tempat tidur rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) yang sudah mencapai 45 persen.
Hal ini diakibatkan varian Omicron di DKI Jakarta harus segera disikapi dengan memperbanyak tempat isolasi terpusat.
"Hal ini penting agar BOR faskes di ibu kota tetap terkendali. Sehingga faskes tetap bisa melakukan pelayanan kesehatan yang optimal, dan tidak menimbulkan kepanikan di masyarakat," kata dia dalam siaran persnya, Kamis (27/1).
-
Kenapa Covid Pirola dikhawatirkan? Varian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia. Varian BA.2.86, yang dijuluki 'Pirola', adalah varian baru Omicron yang bermutasi dan memicu lonjakan kasus baru. Pirola memiliki lebih dari 30 mutasi penting, menurut Scott Roberts, spesialis penyakit menular Yale Medicine dikutip dari Al-Jazeera.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Siapa yang paling terdampak oleh isolasi sosial? Sedikit orang yang bisa berkembang dalam isolasi. Penelitian menunjukkan peningkatan penyakit jantung, stroke, dan demensia pada pria yang kesepian.
-
Siapa yang terdampak isolasi sosial karena gangguan mental? Banyak orang dengan gangguan kesehatan mental mengalami isolasi sosial karena stigma atau karena gejala-gejalanya yang menghambat kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain.
-
Kenapa kasus ISPA meningkat di Jakarta? Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mencatat kasus infeksi saluran pernapasan (ISPA) di DKI Jakarta terus meningkat akibat polusi udara yang kian memburuk di Jabodetabek.
-
Apa saja gejala yang dialami pasien pertama Covid-19? Setelah kembali ke Depok, NT mulai merasakan gejala seperti batuk, sesak, dan demam selama 10 hari. Ia berobat ke RS Mitra Depok dan didiagnosis mengidap bronkopneumonia, salah satu jenis pneumonia yang menyebabkan peradangan pada paru-paru.
Menurut data terbaru yang dirinya dapatkan, pasien COVID-19 dirawat di RS wilayah DKI Jakarta mayoritas bergejala sedang (51 persen) dan ringan (38 persen). Selebihnya, pasien tidak bergejala/asimptomatis (7 persen), berat (3 persen), dan kritis (1 persen).
Dia mengatakan masih dominannya BOR faskes di Jakarta oleh pasien gejala sedang dan ringan bisa dipahami, mengingat banyak warga ibu kota yang tidak punya tempat isolasi mandiri di rumahnya.
"Dan juga banyak yang khawatir jika isolasi tidak diawasi tenaga medis bisa berakibat fatal," kata dia.
Oleh karena itu, isolasi terpusat di Jakarta penting diperbanyak untuk menampung pasien gejala sedang dan ringan yang tidak punya tempat isolasi mandiri, dan yang khawatir mengalami perburukan. Sebab, pasien di tempat isolasi terpusat akan dipantau secara intensif oleh tenaga medis.
"Dengan isolasi terpusat bagi pasien gejala sedang dan ringan, tempat tidur di faskes tetap tersedia bagi pasien gejala berat dan kritis," ujarnya lagi.
Menurutnya, melipatgandakan tempat isolasi terpusat tersebut mendesak dilakukan dalam waktu dekat, mengingat kenaikan angka penularan Omicron sekarang baru fase awal.
"Jika berkaca pada kasus di Amerika Serikat yang mengalami kenaikan penularan varian Omicron tiga kali lipat daripada Delta, kasus harian di Indonesia bisa mencapai ratusan ribu, dan DKI Jakarta bisa tembus puluhan ribu kasus harian," katanya.
Charles menyebutkan jika BOR tidak dikendalikan sejak awal dengan melipatgandakan tempat isolasi terpusat, dikhawatirkan layanan kesehatan faskes bisa saja kolaps ketika Omicron mencapai puncaknya.
Sekarang, kata dia lagi, belum terlambat untuk melipatgandakan tempat isolasi terpusat, sambil mempersiapkan segala skenario menghadapi puncak penularan Omicron.
"Skenario yang matang tentu akan membuat masyarakat tenang, tidak mudah panik, agar kita sama-sama bisa melewati badai Omicron yang diprediksi banyak ahli sebagai fase transisi pandemi menuju endemi COVID-19," ujarnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini tercatat ada 300 warga yang terpapar covid dari sebelumnya 100 kasus.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris menilai kualitas udara di Jakarta telah mencapai tingkat yang membahayakan.
Baca SelengkapnyaKasus ISPA di Jabodetabek meningkat drastis gara-gara polusi.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaDaniel mengatakan, kesehatan merupakan bagian dari hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan oleh negara.
Baca SelengkapnyaBerbagai fasilitas umum telah mengeluarkan imbauan untuk memakai masker.
Baca SelengkapnyaKasus pertama cacar monyet terjadi pada Agustus 2022 lalu. Pasien itu pun sudah dinyatakan sembuh.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaPolusi udara di Jakarta saat ini semakin memburuk.
Baca SelengkapnyaMasker dianggap bisa melindungi anak-anak dari bahaya polusi.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca Selengkapnya