Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini alasan mereka tolak Gang Dolly ditutup

Ini alasan mereka tolak Gang Dolly ditutup Demo Gang Dolly. ©2014 merdeka.com/moch. andriansyah

Merdeka.com - Gelombang protes terhadap keputusan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang akan menutup Gang Dolly pada bulan depan mulai bermunculan. Tak tanggung-tanggung, 500 massa dan sejumlah Ormas menggelar long march menuju Kelurahan Putat Jaya, Jalan Duku Kupang.

Mereka menentang keras keputusan Risma. Bahkan, penolakan tersebut juga datang dari Whisnu Sakti Buana yang tak lain adalah Wakil Wali Kota Surabaya.

Aksi menentang penutupan Gang Dolly bukan tanpa alasan. Mereka menganggap, Gang Dolly adalah lokalisasi terbesar se-Asia Tenggara. Selain itu, masih ada sejumlah faktor lain yang memicu gelombang protes keras.

Orang lain juga bertanya?

Lalu apa saja dalih mereka yang ingin mempertahankan Gang Dolly? Berikut lima alasan mereka yang ingin prostitusi terbesar di Asia Tenggara itu tetap eksis:

Risma dianggap langgar aturan

Pokemon, sebut saja begitu, adalah salah seorang yang lantang menolak Gang Dolly ditutup. Dia yang menjadi perwakilan penghuni lokalisasi dalam Front Pekerja Lokalisasi (FPL) menilai keputusan Risma menutup Gang Dolly bisa berbuah pelanggaran. 'Singa betina' begitu julukan Risma, dianggap melanggar Pasal 20 Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004, tentang pemerintahan daerah, dan Pasal 22 tentang kewajiban pemerintah sebagai penyelenggara otonomi daerah. Tak hanya itu saja, Risma juga melanggar batang tubuh Pembukaan UUD 1945 yang merupakan konstitusi tertinggi NKRI. "Kemudian juga melanggar Undang Undang No 39 tahun 1999, tentang hak azasi manusia," terang Pokemon, salah seorang warga yang menolak penutupan Gang Dolly.

Prostitusi Dolly masih dibutuhkan warga

Ada sejumlah mucikari Gang Dolly yang menganggap, keberadaan lokalisasi terbesar di Asia Tenggara itu masih sangat dibutuhkan warga. Salah satunya adalah Ani, mucikari Gang Dolly yang mengatakan hal itu seusai bernegosiasi dengan pihak kelurahan dan kecamatan di Kantor Kelurahan Putat Jaya, Senin (19/5).Menurut Ani, kalau Pemerintah Kota Surabaya ingin menutup Gang Dolly dan Jarak, harus bisa mensejahterakan warga sekitar terlebih dahulu."Kami menggelar aksi ini, untuk menuntut dan menolak penutupan, karena kami merasa di sekeliling kami masih banyak yang membutuhkan, ada karyawan-karyawan yang membutuhkan kehidupan, banyak warga yang juga bergantung di situ (Dolly dan Jarak)," kata dia.

Sampah-sampah Dolly cemari Surabaya

Kekhawatiran lainnya apabila Gang Dolly ditutup pada bulan depan adalah bisa membuat 'sampah-sampah' yang dihasilkan lokalisasi itu mencemari jalanan Kota Surabaya. Sebab, para penghuni Dolly dan Jarak, Kelurahan Putat Jaya, tak menampik bahwa prostitusi itu adalah 'sampah'. Namun, jika tidak dikelola dan berada di tempatnya, sampah-sampah itu akan mencemari kota lebih luas. Terlebih lagi 'sampah' di lokalisasi terbesar se-Asia Tenggara ini, menjadi sumber penghidupan bagi warga sekitar.Padahal menurut mereka, hasil dari usaha lendir warga di sekitar lokalisasi itu telah sukses menyekolahkan anak-anak mereka.

Picu lonjakan kemiskinan

Wali Kota Surabaya, Jawa Timur, Tri Rismaharini sudah mulai merapatkan barisan untuk menggempur lokalisasi terbesar se-Asia Tenggara, Gang Dolly maksimal sebelum bulan Ramadhan 2014. Tapi hal itu dianggap segelintir orang bisa memicu peningkatan angka kemiskinan.Bahkan, masyarakat sekitar menilai penutupan lokalisasi Gang Dolly bisa berdampak pada persoalan sosial, termasuk berpotensi memunculkan konflik horizontal.Ketua Forum Masyarakat Komunikasi Lokalisasi (FMKL) Surabaya, Safik Mundahir menganggap penutupan Gang Dolly terlalu terburu-buru. Seharusnya lima atau sepuluh tahun lagi. Harus dipikirkan pula, langkah-langkah apa, termasuk soal perekonomian warga sekitar agar tidak terbengkalai.

Bisa hidupi banyak buruh cuci

Dan langkah penolakan yang terakhir ini mungkin agak mengagetkan. Ya, Wakil Wali Kota Whisnu Sakti Buana yang menjadi tandem Risma memimpin Surabaya juga lantang menentang rencana bosnya itu. Untuk yang satu ini, dia menilai bisa berdampak buruk pada persoalan ekonomi masyarakat setempat.Selama ini, kata Whisnu, banyak warga yang menggantungkan hidup dari riuh-nya sentra usaha lendir yang didirikan Nonik Belanda itu. Contohnya, banyak profesi di luar PSK yang ada di situ mulai buruh cuci, pemilik warung, pengayuh becak, sopir taksi, hingga juru parkir. Jadi, bila pada 19 Juni mendatang Pemkot Surabaya tetap melaksanakan niatnya maka akan merugikan warga sekitar.

(mdk/hhw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bacalon Wawali Solo Asal PDIP Laporkan FX Rudy ke Polisi
Bacalon Wawali Solo Asal PDIP Laporkan FX Rudy ke Polisi

Wawanto mengaku melaporkan koleganya di partai banteng moncong putih karena adanya ancaman kekerasan.

Baca Selengkapnya
Said Didu Demo RUU Pilkada Depan MK: Tahun '98 Konstitusi Dikuasai Lembaga Resmi, Sekarang Dikuasai Keluarga
Said Didu Demo RUU Pilkada Depan MK: Tahun '98 Konstitusi Dikuasai Lembaga Resmi, Sekarang Dikuasai Keluarga

Said menegaskan, masyarakat harus bergerak turun ke jalan dan jangan kembali sebelum kedaulatan rakyat berhasil diambil kembali.

Baca Selengkapnya
Tolak Wacana Penunjukkan Gubernur Jakarta oleh Presiden, Bamus Betawi: Hak Politik Warga Jangan Dikebiri
Tolak Wacana Penunjukkan Gubernur Jakarta oleh Presiden, Bamus Betawi: Hak Politik Warga Jangan Dikebiri

Menurutnya, jika nantinya usulan tersebut dilaksanakan akan berpotensi untuk mencederai cita cita reformasi dan bertentangan dengan sistem demokrasi.

Baca Selengkapnya
Reaksi PDIP Surakarta Usai FX Rudy Dituding Ancam Bunuh Kader
Reaksi PDIP Surakarta Usai FX Rudy Dituding Ancam Bunuh Kader

FX Rudy dilaporkan bakal calon wakil wali kota(bacalon wawali) Solo, Wawanto.

Baca Selengkapnya
Geram, Wali Kota Surabaya Minta Buruh Penganiayaan Satpol PP Ditangkap
Geram, Wali Kota Surabaya Minta Buruh Penganiayaan Satpol PP Ditangkap

Eri mempersilakan menggelar demonstrasi setiap saat karena itu bagian dari demokrasi.

Baca Selengkapnya
Walhi DKI Jakarta: RUU DKJ Sarat Muatan Nepotisme
Walhi DKI Jakarta: RUU DKJ Sarat Muatan Nepotisme

Walhi DKI Jakarta menyoroti adanya dewan kawasan aglomerasi dalam RUU DKJ

Baca Selengkapnya
Cegah Dualisme Kekuasaan, Kewenangan Wapres Sebagai Dewan Kawasan Aglomerasi Diminta DPD Dikaji Ulang
Cegah Dualisme Kekuasaan, Kewenangan Wapres Sebagai Dewan Kawasan Aglomerasi Diminta DPD Dikaji Ulang

DPD tidak ingin terjadi dualisme kekuasaan antara presiden dan wakil presiden yang dapat berpotensi menimbulkan pecah kongsi antara keduanya.

Baca Selengkapnya
Dipanggil Bawaslu Imbas Pernyataan Janda Kaya Nikahi Pengangguran, Suswono: Sudah Ditangani Tim Hukum
Dipanggil Bawaslu Imbas Pernyataan Janda Kaya Nikahi Pengangguran, Suswono: Sudah Ditangani Tim Hukum

Suswono dilaporkan ke Bawaslu oleh Organisasi Masyarakat Betawi Bangkit.

Baca Selengkapnya
Dendam Ambarwati, Melarang Pejabat Pemerintah TNI-Polri Masuk Wilayah Tales Kediri
Dendam Ambarwati, Melarang Pejabat Pemerintah TNI-Polri Masuk Wilayah Tales Kediri

Kepercayaan masyarakat itu ke bermula dari cerita seorang wanita nernama Ambarwati yang telah disakiti hatinya oleh pejabat tinggi Belanda di awal abad 19.

Baca Selengkapnya
Kecewa DPP Golkar Usung Politisi PAN di Pilkada Jambi, Kader Bakar Atribut Partai
Kecewa DPP Golkar Usung Politisi PAN di Pilkada Jambi, Kader Bakar Atribut Partai

Peserta aksi mengaku kecewa karena DPP Partai Golkar tidak mengusung kadernya pada Pilkada Jambi dan justru mendukung politisi dari partai lain.

Baca Selengkapnya
DPD Usul Ada Lembaga Adat Budaya Betawi dalam RUU DKJ
DPD Usul Ada Lembaga Adat Budaya Betawi dalam RUU DKJ

"Lembaga adat dan kebudayaan Betawi perlu dapat nomenklatur serta tugas dan wewenang jelas dalam UU ini." kata Sylviana

Baca Selengkapnya
Polemik Guyonan Janda Nikahi Pria Pengangguran, Suswono Diperiksa Bawaslu Malam Ini
Polemik Guyonan Janda Nikahi Pria Pengangguran, Suswono Diperiksa Bawaslu Malam Ini

Apabila Suswono tidak hadir, maka sesuai dengan prosedur dan mekanisme yang ada, Bawaslu DKI Jakarta akan melakukan pemanggilan kembali.

Baca Selengkapnya