Ini kronologi penggerebekan remaja mesum di ruang ganti pakaian mal
Merdeka.com - Hasil penyelidikan sementara kepolisian terkait video dua remaja kepergok mesum di kamar ganti atau fitting room, pihak Lotte Mart lantai B1 Pakuwon Mal Surabaya, Jawa Timur mengakui memang sengaja menyiapkan alat rekaman. Kemudian video ini dijadikan alat bukti oleh pihak mal, disebar ke media sosial dan menjadi viral.
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Shinto Silitonga mengatakan, dari hasil pendalaman polisi, dua remaja yang kepergok mesum di kamar ganti itu, yaitu WT (16) dan YW (15), sudah dua kali melakukan aktivitasnya itu di tempat yang sama. Ini merupakan pengakuan keduanya saat diperiksa penyidik Selasa kemarin (7/3).
"Karena pada aksinya yang pertama pada pertengahan Febuari lalu merasa aman, keduanya kembali melakukannya pada Sabtu (4/3) sekitar pukul 17.00 Wib," terang Shinto di Mapolrestabes Surabaya, Rabu (8/3).
-
Siapa pelaku pemerkosaan? 'Kejadian ini berawal dari kejadian longsor di daerah Padalarang Bandung Barat. Kebetulan keluarga korban ini rumahnya terdampak sehingga mereka mengungsi ke kerabatnya (AR) untuk sementara,' ucap Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, Selasa (3/9).
-
Kenapa muda-mudi terjaring razia? Petugas juga memergoki pemuda bersama 2 orang wanita dalam satu kamar.
-
Dimana kejadian ini berlangsung? Sebuah video memperlihatkan prajurit TNI yang memberi kejutan di HUT Bhayangkara. Sejumlah TNI tiba-tiba datang ke kantor Polisi Tuban dengan membawa massa yang cukup banyak.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Dimana penggerebekan terjadi? 'Bukan (prajurit TNI), sipil TO (Target Opetasi). (Lokasi) bukan di kompleks, bukan di asrama, cuma di jalannya, tapi memang jalan itu ke arah asrama, ada asrama Polisi, TNI,' kata Kabid Humas dihubungi, Kamis (2/5).
-
Dimana siswi SMP disekap? Dari 10 tersangka pelaku pemerkosaan, empat orang masih belum tertangkap. Polisi mendatangi rumah empat buronan penyekap dan pemerkosa secara bergilir siswi SMP selama tiga hari di Lampung Utara, Lampung, inisial NA.
Kemudian, dari hasil pemeriksaan empat karyawan Lotte Mart, polisi kembali mendapat keterangan tambahan. Empat orang yang dipanggil itu adalah Komandan Regu Sekuriti Lotte Mart, Sigit Setiawan (34), Devi Firdausita (23), selaku Pengawas Non Food, Muh Kusno (36), selaku Wadanru Sekuriti dan Terri Noris (25), selaku HRD Lotte Mart.
Selain memanggil keempat orang itu, dalam kapasitasnya sebagai saksi, polisi juga menyita tiga unit handphone (HP) yang digunakan untuk merekam kejadian dan menyebarkannya ke media sosial.
"Dari hasil pendalaman kami, yaitu dengan memanggil empat orang dari pihak Lotte Mart, diperoleh keterangan kalau sebenarnya pihak Lotte Mart sudah mencurigai aktivitas kedua remaja ini saat kali petama melakukannya di bulan Febuari," paparnya.
Pada aksi pertama, kedua remaja tanggung ini datang dengan berpura-pura membeli pakaian dan mencobanya di kamar ganti, yang tertutup rapat. Sehingga keduanya berpikir aman untuk melakukan aktivitas mesumnya.
Karena berada di dalam kamar ganti hingga 30 menitan, pegawai Lotte Mart curiga. Namun tidak mengambil tindakan. Ketika melihat keduanya kembali untuk melakukan kegiatan mesumnya yang kali kedua, yaitu pada hari Sabtu, tanggal 4 Maret, pegawai Lotte Mart menyiapkan alat rekam sebagai alat bukti yang akan dilaporkan ke manajemen mal.
"Sesuai keterangan mereka (pihak Lotte Mart) sesunguhnya sudah ada kecurigaan, karena pernah melakukan hal yang sama. Kemudian dilakukan penggerebekan pada aksi yang kedua," paparnya lagi.
Modus yang dilakukan kedua remaja itu sama, pura-pura mengambil baju dan dicobanya ke kamar ganti Lotte Mart. Setelah melihat keduanya masuk kamar, salah satu karyawan menyelidik. Dia juga mendengar ada desahan di balik pintu.
Setlah itu, bersama sekuriti mal, mereka mendobrak kamar dan memaksa keduanya keluar. "Kurang lebih dari 10 menit, langsung didobrak dan meminta keduanya keluar," lanjut dia.
Ironisnya, saat keduanya diminta keluar, diminta tetap dalam kondisi tanpa celana dalam (CD). Bahkan saat mengenakan celananya, mereka dibentak, disuruh melepas CD-nya kembali. Keduanya digiring dari titik fitting room ke kantor Lotte Mart, yang berjarak sekitar 70 meter dengan tetap tidak mengenakan celana dalam.
Pihak Lotte Mart juga merekam kejadian tersebut. "Memang sudah disiapkan rekaman agar bisa dilaporkan ke pimpinan, tapi faktanya tidak. Rekaman ini disebarkan ke grup (WhatsApp), kemudian ke media sosial dan viral."
Shinto juga mengungkap ada dua unit handphone yang digunakan sebagai alat perekam kejadian. Namun, hanya satu rekaman yang disebarkan. "Ada tiga unit HP yang kami sita. Ini akan kita jadikan sebagai sincetific evidence (alat bukti ilmiah). Untuk kemudian dilakukan uji lab. Yang jelas dari tiga unit HP ini, dua yang digunakan untuk merekam, dan salah satunya yang digunakan untuk menshare rekaman tersebut," sambung dia lagi.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beberapa teman mereka juga sempat menyaksikan adegan panas antara kedua pelajar tersebut.
Baca SelengkapnyaPuluhan Muda Mudi Terjaring Razia Sedang Berduaan di Penginapan
Baca SelengkapnyaPelaku adalah pacar korban. Modusnya tiap beraksi, siap bertanggung jawab jika korban hamil.
Baca SelengkapnyaBikin miris, sejumlah pasangan yang masih duduk di bangku sekolah digerebek warga dalam kamar kos.
Baca SelengkapnyaDua pasang remaja kalang kabut begitu dicegat Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumatera Selatan Kombes Pol Anwar Rekswidjojo
Baca SelengkapnyaKorban dalam keadaan mabuk sempat diinapkan di rumah salah satu pelaku.
Baca SelengkapnyaKorban diajak keliling lalu terduga pelaku kemudian membawa korban ke rumah salah satu pelaku.
Baca SelengkapnyaMobil berhasil dicegah keluar gedung parkir. Beberapa petugas pun menghampiri dan mengerubungi pengemudi.
Baca SelengkapnyaKomisi Etik Unand melakukan pemeriksaan untuk dapat mengungkapkan masalah tersebut secara objektif.
Baca SelengkapnyaMotif pelaku karena penasaran setelah beberapa kali melihat video porno dari media sosial.
Baca SelengkapnyaPelaku pengeroyokan berinisial F alias MFA (15) dan Z (15) mengeroyok korban D alias FSD (16) di gang sempit.
Baca SelengkapnyaNasib tragis dialami dua kakak beradik disabilitas di Purworejo. Keduanya jadi korban pencabulan oleh tiga pelaku.
Baca Selengkapnya