Ini kronologis perkelahian TNI AU versus Kopassus di Sukoharjo
Merdeka.com - Komando Pasukan Khusus (Kopassus) telah menyampaikan permohonan maaf atas kasus yang melibatkan anggotanya dengan 17 personel Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU). Peristiwa itu telah menyebabkan satu dari empat anggota TNI AU yang terluka tewas.
"Betul, sudah ada pernyataan dari Kopassus yang meminta maaf," ujar Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadispenau) Marsma Dwi Badarmanto saat dihubungi wartawan, Selasa (02/6).
Saat ini, jenazah sudah dibawa pulang menuju rumah keluarganya di Jalan Nusa Dua RT12/4 Ciracas, Jakarta Timur. Korban bernama Serma Zulkifli meninggalkan istri dan anaknya.
-
Bagaimana Pangkoopsudnas sampaikan permohonan maaf? 'Dengan telah berakhirnya tugas saya di Koopsudnas, sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan, saya atas nama keluarga dan pribadi menyampaikan permohonan maaf. Saya berharap jalinan silaturahmi, tetap terpelihara. Saya juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya atas loyalitas, dedikasi dan kinerja baik dari seluruh anggota sekalian dalam membantu tugas saya selama di Koopsudnas,' ujar Tonny.
-
Siapa yang minta maaf? 'Saya ingin meminta maaf kepada Alex atas pernyataan saya yang terlalu 'kasar' dalam wawancara setelah balapan. Saat itu, emosi saya sangat tinggi karena situasi yang terjadi dan saya melihat data telemetri dari sudut pandang yang negatif. Namun, saya menyadari bahwa kata-kata saya terlalu 'kasar'. Saya tidak bermaksud menyatakan bahwa ia sengaja menyebabkan kecelakaan saya,' ujar Bagnaia.
-
Siapa saja yang perlu meminta maaf? Kesalahan bisa secara tak sengaja maupun sengaja kita lakukan kepada orang terdekat. Di antaranya yakni seperti orang tua, kakak, adik, kekasih, suami, istri, atau anak.
-
Siapa Komandan Kopassus ke-13? Agum menjadi Komandan Kopassus ke-13 menggantikan Brigjen Tarub. Dia dilantik oleh Kasad Jenderal Wismoyo Arismunandar tanggal 6 Juli 1993.
-
Siapa yang perlu meminta maaf? Ketika saya mengatakan, 'Maaf,' itu karena saya benar-benar menyesali sesuatu.
-
Siapa yang curhat kepada Kopassus? Panglima Perang Moro Kogoya Curhat ada Perang di Mulia, Melalui Video Call Kepada Prajurit Kopassus
"Jenazah sudah dibawa pulang ke rumah keluarganya di jalan Nusa Dua RT12/4 Ciracas, Jakarta Timur untuk dimakamkan, yang bersangkutan sudah berkeluarga dan punya anak," ucapnya.
Menurut Dwi, kasus perkelahian ini melibatkan belasan anggota Kopassus. Dia memastikan proses hukum tetap berjalan dan saat ini kasusnya dalam proses penyidikan oleh POM TNI AU dan Kopassus.
Kejadian bermula ketika 17 anggota TNI AU baru saja menggelar acara Semaba yakni, reuni bintara. Mereka kemudian melanjutkan ke Kafe Sukoharjo. Mereka melapor kepada keamanan setempat untuk bersantai. Saat masuk, di dalamnya terdapat sejumlah anggota Kopassus yang tiba terlebih dahulu.
"Biasa anak-anak muda habis reuni, izin security mau santai-santai. Di dalam ada anak-anak Kopassus, mungkin saling pandang dan salah paham," katanya.
Dwi menduga, insiden antara dua korps TNI ini terjadi akibat spirit de corps yang berlebihan. Tak hanya itu, para pelaku diketahui masih muda dan ego sentris yang tinggi dituding menjadi penyebab perkelahian keduanya.
"Kalau pendidikan bareng sudah, kegiatan bersama juga sering. Ini karena spirit de corps yang tinggi, tapi kami pimpinan siap melakukan pembinaan," tutupnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapolda telah menyampaikan permohonan maafnya kepada TNI
Baca SelengkapnyaAkibat bentrokan tersebut, setidaknya lima orang dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka-luka.
Baca SelengkapnyaKasad melalui Pangdam IV/Diponegoro, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Boyolali atas kejadian ini.
Baca SelengkapnyaJohnny berharap ke depan insiden seperti itu tidak terjadi lagi.
Baca SelengkapnyaKadispenad Brigjen TNI Kristomei Sianturi mengatakan kedepan Pomdam Brawijaya akan mendalami motif pelaku
Baca SelengkapnyaKalau kasus KPK menyangkut militer seharusnya diserahkan dan kerjasama dengan pihak Puspom TNI.
Baca SelengkapnyaIa memastikan, tidak ada pengeroyokan terhadap dalam kejadian tersebut dan lebih kepada perkelahian.
Baca SelengkapnyaPenetapan tersangka Kepala Basarnas menuai polemik.
Baca SelengkapnyaPermintaan maaf disampaikan usai Danpuspom TNI Marsda Agung Handoko mendatangi markas antirasuah.
Baca SelengkapnyaVideo penganiayaan itu viral di media sosial.Pemicunya penggunaan knalpot bising yang digeber sehingga diangggap mengganggu.
Baca SelengkapnyaProfil satuan elite TNI AD Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 300/Braja Wijaya yang sedang jadi sorotan.
Baca SelengkapnyaBelum lama ini, dua prajurit Komando Pasukan Katak alias Kopaska terlibat adu fisik.
Baca Selengkapnya