Ini pelanggaran yang dilakukan Kebun Binatang Bandung

Merdeka.com - Kebun Binatang Bandung disinyalir banyak melakukan pelanggaran selama beroperasi. Puncaknya ketika salah satu satwanya, Yani, Gajah Sumatera mati lemas. Hal itu didukungoleh banjirnya keluhan yang disampaikan warga kepada Wali Kota Bandung Ridwan Kamil terkait tidak terurusnya kebun binatang tersebut.

Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, melakukan rapat bersama Tim Hukum Pemkot Bandung yang berasal dari Unpad, di Pendopo, Kota Bandung. Dalam rapat tersebut pelbagai hal tentang wisata satwa itu dibahas.

Usai rapat pria berkaca mata tersebut menyampaikan ada dua pembahasan yang harus dilakukan. Pertama hubungan hukum tim Pemkot Bandung dengan yayasan, dan yang kedua hubungan hukum yayasan dengan pemberi izin dalam hal ini Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dari kaca mata publik.

"Dari sini intinya kita mencari solusi," terang Emil, Jumat (13/5).

Salah satu pelanggaran yang dibuat, lanjut Emil, yakni tidak membayar sewa sejak 2007 lalu.

"Ada dugaan retribusi tiket tidak dibayarkan. Sedang ditelusuri. Lainnya PBB yang tidak dibayarkan sebagaimana mestinya," ungkapnya.

Dia juga menduga Yayasan yang dikelola Margasatwa Tamansari Bandung tidak menyejahterakan karyawannya. "Yayasan juga tidak serta merta menjadi kekayaan pribadi pengurus. Itu satu urusan," ungkapnya.

Dia mengatakan, jika memang temuan pelanggaran itu benar adanya bukan tidak mungkin Pemkot Bandung akan melayangkan somasi. "Kalau banyak pelanggaran ini kami akan ada somasi juga untuk menyelesaikan urusan. Kalau tidak ada niat baik kita akan gugat ke pengadilan," ujarnya.

Dia tak menampik, Pemkot Bandung mengambil alih pengelolaan jika yayasan memang terbukti melakukan pelanggaran. "Kalau somasi tidak digubris. Kita akan ambil alih tanah kita," tandasnya.