Ini penjelasan lengkap Kostrad soal iringan mobil dituding arogan
Merdeka.com - Nova Ridho Sisprasojo mengeluhkan tindak arogansi yang dilakukan anggota Pomad saat berpapasan dengan kendaraan miliknya di jalan raya menuju Gresik, Jawa Timur. Mobilnya secara tiba-tiba disenggol hingga mengalami kerusakan para di bagian bumper depan kanannya.
Kepala Penerangan Divif 2 Kostrad, Kapten Inf Bonny Vidri Anggoro menyayangkan penulisan Nova yang dianggap memojokkan TNI. Bonny menuding Nova tidak benar-benar membeberkan kejadian sesungguhnya dari peristiwa senggolan antara korban dengan iringan TNI.
Berikut penjelasan lengkap Kostrad yang diterima merdeka.com, Selasa (12/4):
-
Apa yang dilakukan mobil dinas TNI itu? Selama perjalanan pula, mobil dinas TNI tersebut tidak terlihat menyalakan sirine dan rotator.
-
Bagaimana mobil dinas TNI itu di jalan? Hingga traffic light berubah hijau, mobil dinas TNI itu tetap dalam antrean mobil, dan tidak menyelak antrean.
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Apa yang diselamatkan oleh para perwira TNI? Semua kembali ke staf dengan membawa uang untuk pasukan-pasukan dan dinas-dinas untuk melaksanakan secara resmi timbang terima uang itu.
-
Bagaimana TNI membuktikan tekadnya? Sejak perang kemerdekaan, TNI membuktikan diri tetap teguh berjuang di tengah segala keterbatasan.
-
Siapa yang menerobos iring-iringan TNI? Tampak emak-emak ini menerobos iring-ringan TNI yang hendak mengantar Kapolda Aceh Irjen Ahmad Haydar yang akan purna tugas dari Makodam ke Mapolda Aceh.
"Selamat sore dan salam sejahtera bagi kita sekalian.
Sebelumnya saya mohon maaf untuk mengklarifikasi cerita yang di posting saudara Nova Ridho Sisprasojo di akun Facebooknya tentang Konvoi Polisi Militer Lawang. Menurut saya apa yang disampaikan oleh Sdr. Nova Ridho Sisprasojo terlalu berlebihan dan tidak sesuai dengan situasi dan fakta di lapangan. Sdr. Nova Ridho Sisprasojo tidak jujur dalam mengungkapkan ceritanya. Sepintas dengan gaya bahasa yang begitu meyakinkan, tentunya bisa membuat siapa saja yang membacanya akan menyalahkan petugas. Tapi di sisi lain kita pun tentunya harus bijak dan lebih pintar dalam menyikapi apa yang di kisahkan oleh Sdr. Nova Ridho Sisprasojo.
Menurut fakta dan data, sbb :
1. Bahwa Sdr. Nova Ridho Sisprasojo TIDAK MEMILIKI SIM A sebagai persyaratan utama bagi pengemudi kendaraan di jalan raya. Tentunya Sdr. Nova Ridho Sisprasojo harus bersyukur karena tidak sampai dilimpahkan ke unit Laka Lantas.
2. Sesuai pada undang-undang pengawalan, bahwa melakukan pengawalan di jalan dengan sendirinya disertai pengenaan kewajiban kepada pengguna jalan lain untuk memberikan prioritas kepada kendaraan yang dikawal.
3. Dalam Peraturan pemerintah disebutkan, bahwa pemakai jalan wajib mendahulukan sesuai urutan prioritas sebagai berikut :
a. Kendaraan pemadam kebakaran yang sedang melaksanakan tugas.
b. Ambulans yang mengangkut orang sakit.
c. Kendaraan untuk memberi pertolongan pada kecelakaan lalu lintas.
d. Kendaraan Kepala Negara (Presiden dan Wakil Presiden) atau Pemerintah asing yang menjadi tamu negara.
e. Iring-iringan pengantar jenazah.
f. Konvoi, pawai atau kendaraan orang cacat.
g. Kendaraan yang penggunaannya untuk keperluan khusus atau mengangkut barang-barang khusus.
4. Jika melihat dari kondisi kerusakan kendaraan Sdr. Nova Ridho Sisprasojo, terletak pada bagian bumper kanan depan. Sedangkan kendaraan Fortuner kerusakannya terletak pada bumper kiri belakang (bukan bagian tengah). Sehingga bisa disimpulkan bahwa Sdr. Nova Ridho Sisprasojo kemungkinan tidak mau memberikan kesempatan bagi kendaraan yang dikawal, ATAU dia berusaha untuk masuk ke dalam konvoi.
5. Menurut saksi mata (Masyarakat) yang berada di TKP, bahwa Sdr. Nova Ridho Sisprasojo berusaha menghentikan konvoi dengan cara terus menerus membunyikan klakson sambil terus mengikuti konvoi.
6. Menurut saksi mata (Masyarakat) yang berada di TKP, bahwa Sdr. Nova Ridho Sisprasojo telah bersikap arogan dengan berkacak pinggang, menunjuk-nunjuk dan membentak-bentak petugas serta memaki petugas dengan kata-kata tidak pantas. Wajar saja apabila dia harus dikatakan Monyet (maaf).
7. Masalah telah diselesaikan secara baik dan kekeluargaan, serta dengan sikap saling memaafkan oleh kedua belah pihak. Namun yang disayangkan ternyata Sdr. Nova Ridho Sisprasojo tidak berjiwa ksatria dengan cara memposting cerita di Media Sosial dengan tidak jujur.
8. Ruangan 3 x 3 yang diceritakan Sdr. Nova Ridho Sisprasojo adalah ruang tamu yang memang diperuntukkan bagi tamu. Sdr. Nova Ridho Sisprasojo diperlakukan dengan baik layaknya seorang tamu. Dan petugas saat itu hanya berjumlah 5 orang. Bukan 10 orang seperti yang di ceritakan Sdr. Nova Ridho Sisprasojo.
Demikian klarifikasi yang saya buat, semoga dapat menjadikan kita untuk lebih mawas diri dalam menilai dan menyikapi setiap bentuk informasi negatif yang dapat memecah belah keutuhan, persatuan dan kesatuan kita semua. Terimakasih."
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mabes Polri angkat suara terkait insiden pengeroyokan yang dilakukan sejumlah anggota Brimob terhadap seorang anggota TNI di Sumut.
Baca SelengkapnyaDalam video itu, dinarasikan truk TNI menyerempet mobil dan dimintai pertanggungjawaban hingga berujung cekcok.
Baca SelengkapnyaKetegangan semakin meningkat ketika anggota TNI yang disebut Pratu Marpaung tiba di lokasi dengan beberapa rekannya.
Baca SelengkapnyaKolonel Inf Rico Siagian membenarkan adanya insiden pengeroyokan tersebut.
Baca SelengkapnyaKejadian itu dikabarkan terjadi sekira pukul 10.00 WIT, Sabtu (20/1).
Baca SelengkapnyaMotor Bripda Novandro yang rusak dipakai mengganjal bus diganti oleh Kapolri, sempat bercanda tidak dikasih karena Novandro sudah dapat bocoran.
Baca SelengkapnyaDengan suara knalpot bising menyulut emosi masyarakat sekitar, termasuk prajurit TNI.
Baca SelengkapnyaPolda Papua Barat memastikan kondisi Pelabuhan Sorong telah kondusif pascabentrok antara prajurit TNI AL dengan personel Brimob Batalyon B, Minggu (14/4).
Baca SelengkapnyaKapolda telah menyampaikan permohonan maafnya kepada TNI
Baca SelengkapnyaAnggota TNI yang dikeroyok kelompok pemusik tong-tong pada Minggu (24/3) dimediasi Polres Pamekasan.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan video CCTV insiden tersebut murni tindakan kekerasan.
Baca SelengkapnyaPrada Nurrahman menegur pengemudi mobil yang lantas menghubungi Danki Brimob Polda Sumut.
Baca Selengkapnya