Ini zat berbahaya di dalam beras plastik, biasanya buat bahan pipa
Merdeka.com - Dugaan beras palsu yang beredar di tengah masyarakat ternyata benar. Setelah melakukan penelitian, terdapat beras plastik.
Menurut Kepala Bagian Pengujian Laboratorium PT Sucofindo, Cibitung, Kabupaten Bekasi, Adisam ZN, beras palsu yang diuji positif mengandung bahan plastik. Dia menyebutkan, kandungan senyawa plastik di dalam beras palsu itu ada tiga jenis.
Ketiganya antara lain: BBP (Benzyil butyl phtalate ), DEHP (bis (2-ethylexyl phatalate)), DINP (Diisionyl Phatalate). Kandungan itu sama seperti bahan dasar untuk pembuatan pipa, kabel, dan lainnya.
-
Apa ciri beras pulen? Beras pulen memiliki butiran yang lebih pendek dan gemuk, sedangkan beras pera memiliki butiran yang lebih panjang dan langsing.
-
Gimana cara mencuci beras biar aman dari mikroplastik? Studi terbaru yang diterbitkan di Journal of Hazardous Materials pada tahun 2021 menunjukkan bahwa mencuci beras sebelum memasak bisa mengurangi kontaminasi plastik sebesar 20-40%.
-
Bagaimana cara agar beras jadi pulen? Untuk beberapa jenis hidangan lauk, nasi yang pulen lebih diunggulkan karena lebih mudah untuk dicampur dengan lauk dan tidak akan berserakan. Apabila Anda telah membeli beras pera tetapi tidak berencana untuk membuat nasi goreng atau nasi uduk, jangan khawatir, karena beras tersebut masih bisa diolah menjadi nasi yang pulen.
-
Bagaimana cara membedakan berlian asli dari berlian palsu dengan kaca? Jika ternyata berlian Anda rusak atau tergores setelah digoreskan ke kaca, maka kemungkinan besar berlian tersebut palsu.
-
Apa yang membuat beras pulen? Sifat-sifat pembengkakan volume, tekstur, dan kelembutan nasi dipengaruhi oleh kandungan amilosa. Kadar amilosa yang tinggi akan membuat nasi mengembang lebih besar, sementara kadar amilosa yang rendah akan menghasilkan nasi yang lebih lembut.
-
Bagaimana cara agar beras pera jadi pulen? Agar beras bisa lebih halus lagi, jangan lupa tambahkan 1/2 sdt bubuk agar-agar. Rendam Beras Hingga Bersih Beras harus direndam hingga bersih agar bisa lembut Sebelum dimasukkan ke dalam campuran bahan lainnya, beras perlu direndam terlebih dahulu hingga bersih agar mencapai konsistensi yang baik.
"Biasa digunakan untuk kebutuhan industri," kata Adisam di Kantor Wali Kota Bekasi, Kamis (21/05).
Menurut dia, pengujian dilakukan dengan dua sampel beras. Beras itu diambil dari seorang warga bernama Dewi selaku konsumen, sedangkan sampel lain diambil dari pedagang beras di Pasar Mutiara Gading Timur, Kecamatan Mustikajaya. "Masing-masing 250 gram," kata dia.
Hasil pengujian, ditemukan suspek yang senyawa dengan plastik tersebut. Menurut dia, untuk memastikan pihaknya melakukan dua kali pengujian dengan dua alat berbeda.
"Pengujian menggunakan dua alat yang canggih dengan tingkat akurasi tinggi, hasilnya sama," kata dia.
Dia menambahkan, jika bahan itu dikonsumsi, maka dipastikan akan berdampak buruk bagi kesehatan. Misalnya, bisa menyebabkan kanker.
Cara membedakan
Tidak sulit membedakan beras asli dengan plastik."Letakkan beras itu di atas kertas atau meja, lalu pilah. Bila terdapat bentuk beras tanpa memiliki lengkungan di bagian ujung, lentur, tanpa ada titik putih di tengahnya, dan cenderung lebih bersih bisa dikategorikan sebagai beras palsu," kata Adisam.
Menurut Adisam, karakter fisik beras palsu memiliki perbedaan dengan yang alami. Beras sintetis bentuknya cenderung lurus sempurna tanpa ada titik putih. Dia menambahkan, beras asli memiliki bentuk sekam dan rupa mengapur.
Cara lain membedakan beras asli dan palsu, lanjut Adisam, juga bisa dilakukan dengan cara memasak serta pencucian dengan menggunakan air.
"Deteksi dini bagi masyarakat, kalau sudah sering masak kelarutannya berbeda. Dia cenderung menggumpal, meski telah lama dimasak," ujar Adisam.
Adisam meyakini, beras plastik dibuat dengan menggunakan bahan baku pembuatan kabel, keramik, dan pipa paralon. Setelah jadi, hasilnya dicampur dengan beras alami.
"Senyawa kimianya memiliki unsur BBP, DEHP, DIMP untuk pembuatan polyvinyl chloride, dan dicampur dengan senyawa kimia pelentur plastik," tutup Adisam.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Regulasi aturan pelabelan BPA harus dipatuhi oleh industri mengingat risikonya yang tak bisa diabaikan dari sisi kesehatan.
Baca SelengkapnyaPada 27 negara di Uni Eropa, penggunaan BPA pada kemasan makanan dan minuman sudah dilarang.
Baca SelengkapnyaDinas Pangan melakukan pemeriksaan setelah seorang warga sakit setelah mengonsumsi beras yang diduga sintesis.
Baca SelengkapnyaPerlu ketelitian yang tinggi saat akan membeli bahan makan terutama yang berbahan dasar segar seperti ayam, ikan, tahu dan beberapa bahan lain.
Baca SelengkapnyaPlastik sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, namun nyatanya ada bahaya mengintai di baliknya.
Baca SelengkapnyaSebelum beras dimasak, apakah lebih baik langsung memasaknya atau mencucinya terlebih dahulu?
Baca SelengkapnyaSaat membeli skincare dan kosmetik jangan lupa untuk selalu melihat kandungannya karena ada beberapa bahan yang bisa membahayakan kesehatan.
Baca SelengkapnyaNasi merupakan makanan pokok orang Indonesia. Ini dia jenis-jenis beras yang wajib diketahui.
Baca SelengkapnyaBPA adalah salah satu bahan baku pembentuk polikarbonat, jenis plastik keras yang di Indonesia masif digunakan industri air minum sebagai kemasan galon bermerek
Baca SelengkapnyaKebijakan ini resmi disahkan per 1 April 2024 yang tujuannya untuk melindungi masyarakat dari potensi bahaya BPA dalam jangka panjang.
Baca SelengkapnyaZat kimia seperti BPA ini nyatanya dapat memberikan berbagai bahaya bagi tumbuh dan kembangnya janin di dalam kandungan.
Baca SelengkapnyaKenali cara membedakan bakso berboraks dari yang aman dengan tips aroma, tekstur, dan rasa.
Baca Selengkapnya