Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

'Intel' Kivlan Zen di seminar tragedi 1965 di YLBHI

'Intel' Kivlan Zen di seminar tragedi 1965 di YLBHI Kivlan Zein. ©2016 merdeka.com/budy susanto

Merdeka.com - Seminar 'Pengungkapan Kebenaran Sejarah 1965/1966' ditunda oleh panitia. Rencana awal acara akan berlangsung 16 dan 17 September. Selain penolakan dari berbagai kelompok, polisi juga melarang karena tak diberitahu sebelumnya.

Selang sehari pengepungan kembali terjadi. Minggu (17/9) malam massa kembali datang. Mereka minta acara dibubarkan. Pihak panitia menegaskan jika diskusi tidak ada kaitannya dengan komunisme. Materinya mengenai darurat demokrasi.

Kericuhan akhirnya tak dapat dihindarkan. Sejumlah pendemo dan aparat terluka. Polisi mengamankan beberapa orang. Nama Mayjen Purnawirawan Kivlan Zen disebut-sebut.

Ketua Bidang Advokasi YLBHI, Muhammad Isnur mengatakan, Kivlan berada di balik mobilisasi massa dan penyerangan. Aksi terjadi pada Minggu (17/9) malam hingga Senin (18/9) dini hari.

"Kami tulis dua nama, pertama itu Kivlan Zen dan yang kedua adalah Rahmat Himran yang merupakan anggota Presidium 313," katanya.

Tudingan yang dilayangkan kepada Kivlan karena pada hari Jumat (15/9), Isnur membaca berita di sebuah media online bahwa dia memimpin rapat di kawasan Menteng untuk membubarkan diskusi.

"Rapat koordinasi persiapan pembubaran seminar komunis, begitulah bahasanya. Itu (rapat) di Menteng 58. Saya enggak tahu itu hari Jumat atau Kamis (rapatnya) tapi beritanya diposting hari Jumat," jelasnya.

Kivlan akhirnya melaporkan Isnur ke Bareskrim Polri. Kivlan mengakui hadir di Menteng 58 karena diundang oleh anak-anak muda yang rapat di tempat tersebut. Dia mengaku datang bukan untuk memimpin rapat, tapi dimintai pendapat oleh pihak yang menggelar rapat.

"Saya datang untuk memberikan nasihat. Tapi nasihat saya jangan lakukan kerusuhan. Jangan masuk di halaman karena akan (kena) delik hukum," katanya ditemui di Bareskrim Polri di Gedung KKP, Selasa (19/9).

Kivlan mengungkapkan, diskusi yang dilaksanakan LBH Jakarta itu dapat berujung pada tuntutan pencabutan TAP MPRS Nomor 25 Tahun 1966, sehingga PKI hidup kembali. Para pemuda yang mengundangnya rapat ini disebut Kivlan ialah mereka yang sadar akan keselamatan bangsa dan negara.

"Mereka mau demo untuk menghalangi orang-orang yang mau melawan TAP MPRS," tegasnya.

Kivlan mengaku mendapat laporan dari orang yang berada di dalam LBH Jakarta saat acara berlangsung. "Melihat jadwal dan data-data yang saya terima melalui online. Sudah kelihatan ada rapatnya di sana. Ada orang saya di dalam yang ikut," tuturnya.

Orangnya ini, kata Kivlan, melaporkan bahwa diskusi tetap jalan walaupun acara telah ditutup. "Semuanya saya tahu tetap jalan," ujarnya.

Ia pun mendapat laporan saat itu ada peserta diskusi yang keluar dari kantor LBH Jakarta menggunakan kaos berlambang palu arit. "Saya dengar ada yang keluar pakai lambang palu arit, keluar dari kantor itu, LBH," ungkapnya.

Ia pun menuding saat acara berlangsung ada yang menyanyikan lagu genjer-genjer, lagu yang identik dengan PKI. "Lagu genjer-genjer adalah lagu perangnya PKI ketika menyerang pakai lagu genjer-genjer. Itu yang saya dengar," ungkapnya.

Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis mengaku belum mengetahui dalang pengepungan Kantor YLBHI. Idham menyarankan, LBH Jakarta melaporkan adanya aktor intelektual pengepungan kantor mereka kepada pihaknya.

"Belum dong (panggil atau periksa), kan kalau polisi tidak begitu cara kerjanya. Kalau orang LBH memang punya bukti-bukti kan dia lapor saja ke polisi," katanya di Polda Metro Jaya, Selasa (19/9).

Dia menambahkan, pihaknya pasti akan menindaklanjuti laporan dari masyarakat. Oleh karena itu, jenderal bintang dua ini menegaskan, kalau polisi tidak bisa sembarangan memanggil orang untuk diperiksa dalam kasus apabila tidak ada laporan terlebih dulu.

"Nanti dari laporannya baru kita tindaklanjuti. Standar kerja polisi tidak seperti itu," tandasnya.

(mdk/did)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Polisi soal Heboh Pertemuan LGBT se-ASEAN: Akunnya Sudah Ditutup Gara-Gara Gaduh
Polisi soal Heboh Pertemuan LGBT se-ASEAN: Akunnya Sudah Ditutup Gara-Gara Gaduh

"Tidak ada satupun dari agama-agama tersebut yang mentolerir praktik LGBT," tegas Anwar Abbas.

Baca Selengkapnya
Alasan Keamanan, Pertemuan LGBT se-ASEAN Batal Digelar di Jakarta
Alasan Keamanan, Pertemuan LGBT se-ASEAN Batal Digelar di Jakarta

Pertemuan LGBT bertajuk ASEAN Queer Advocacy Week ini nantinya akan digelar di luar Indonesia.

Baca Selengkapnya
Izin Desak Anies di Yogyakarta Dibatalkan Mendadak, Anies Singgung Perintah Jokowi
Izin Desak Anies di Yogyakarta Dibatalkan Mendadak, Anies Singgung Perintah Jokowi

Anies Baswedan merespons acara Desak Anies di Yogyakarta dibatalkan mendadak.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Sindiran Tajam Rocky Diskusi Dibubarkan
VIDEO: Sindiran Tajam Rocky Diskusi Dibubarkan "Di era Pak Jokowi Jasa Sewa Kekerasan Masih Laku Juga"

Pengamat Politik Rocky Gerung menilai kejadian itu sangat memalukan

Baca Selengkapnya
Sebelum Ricuh, Ustaz Syafiq Pernah 5 Kali Isi Pengajian di Masjid Assalam Purimas
Sebelum Ricuh, Ustaz Syafiq Pernah 5 Kali Isi Pengajian di Masjid Assalam Purimas

Kericuhan yang terjadi pada Kamis malam itu, sebelumnya tak pernah terjadi.

Baca Selengkapnya
Pengelola Masjid Istiqlal Jelaskan Soal Poster Seminar Tokoh Yahudi
Pengelola Masjid Istiqlal Jelaskan Soal Poster Seminar Tokoh Yahudi

Berdasarkan informasi yang dihimpun, seminar tersebut akhirnya batal digelar.

Baca Selengkapnya
Sudah Kantong Izin, Acara Desak Anies di Yogyakarta Diminta Pindah Lokasi
Sudah Kantong Izin, Acara Desak Anies di Yogyakarta Diminta Pindah Lokasi

Pemindahan lokasi ini karena pihak pengelola secara sepihak membatalkan izin penggunaan tempat.

Baca Selengkapnya
Kemenag Jateng Tolak Izin Acara Munas Pemuda Ahmadiyah, Ini Alasannya
Kemenag Jateng Tolak Izin Acara Munas Pemuda Ahmadiyah, Ini Alasannya

Acara Munas Ahmadiyah rencananya diadakan pertengahan November mendatang dengan mengundang ribuan peserta seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya
Izin Acara Dicabut H-1, Anies Baswedan: Kita Tetap Semangat, Namanya Juga 'Desak Anies', Nyari Tempatnya Didesak
Izin Acara Dicabut H-1, Anies Baswedan: Kita Tetap Semangat, Namanya Juga 'Desak Anies', Nyari Tempatnya Didesak

Sedianya akan digelar di Museum Diponegoro Sasana Wiratama, Jalan Hos Cokroaminoto Tegelrejo Yogyakarta

Baca Selengkapnya
VIDEO: Kronologi Lengkap Kelompok Misterius Bubarkan Diskusi Kebangsaan di Kemang, Brutal Rusak Barang
VIDEO: Kronologi Lengkap Kelompok Misterius Bubarkan Diskusi Kebangsaan di Kemang, Brutal Rusak Barang

Sebelum acara dimulai sejak pukul 09.00 WIB, puluhan orang sudah berorasi di depan hotel dan menuntut diskusi dibubarkan

Baca Selengkapnya
VIDEO: Kejutan Polisi Incar Penyebar Video Pembubaran Diskusi di Kemang, Segera Dipanggil
VIDEO: Kejutan Polisi Incar Penyebar Video Pembubaran Diskusi di Kemang, Segera Dipanggil

Pemanggilan itu dilakukan setelah viral vidro di media sosial terkait pembubaran diskusi dilakukan sekelompok orang diduga preman

Baca Selengkapnya
Kronologi GP Ansor Tolak Kedatangan Ustaz Syafiq Riza Basalamah di Surabaya
Kronologi GP Ansor Tolak Kedatangan Ustaz Syafiq Riza Basalamah di Surabaya

Pengurus Masjid Assalam Purimas pun membeberkan kronologi GP Ansor membubarkan jemaah di Masjid Assalam Purimas Kota Gunung Anyar.

Baca Selengkapnya