Istri Meninggal dan Dinyatakan Positif Covid-19, Pria Boyolali Ancam Bunuh Nakes
Merdeka.com - Seorang pria asal Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, berinisial J mengancam akan membunuh tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas di RSUD Ngipang, Kadipiro Solo. Dia menyampaikan ancaman itu karena tidak terima istrinya yang meninggal dunia dinyatakan positif Covid-19.
J dengan tegas menolak jika istrinya berinisial K dinyatakan meninggal dunia akibat terpapar Covid-19. Dia tidak mau pemakaman dan pemulasaraan jenazah dilakukan dengan protokol kesehatan.
Plt Direktur Utama (Dirut) RSUD Ngipang, Kadipiro, Niken Yuliani Untari membenarkan peristiwa yang terjadi pada Kamis (22/7) pukul 07.30 WIB itu. Pihak manajemen rumah sakit telah menyerahkan kejadian itu ke Polresta Surakarta.
-
Kenapa pelaku mengancam korban? Isi pesannya berisi kalimat ancaman bahwa akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
-
Mengapa pelaku mengancam korban? Korban sebenarnya sempat kabur kembali ke Kota Salatiga. Namun korban tidak berdaya karena diancam pelaku akan menyebarkan video dan foto hasil hubungan intim mereka. Karena takut korban kembali ke Solo dan disekap hingga Januari 2023.
-
Siapa yang dituduh melakukan percobaan pembunuhan? Bertha Yalter, yang berusia 71 tahun dan berasal dari North Miami Beach, dihadapkan pada tuduhan percobaan pembunuhan dan serangan terhadap seseorang yang berusia di atas 65 tahun setelah diduga menyerang suaminya dalam keadaan marah.
-
Siapa yang diserang di rumah sakit? Serangan mematikan terhadap rumah sakit itu menewaskan empat orang termasuk seorang anak dan 32 orang lainnya luka-luka serta menghancurkan keseluruhan bangunan rumah sakit menyisakan puing-puing dan kemungkinan korban tertimpa runtuhan.
-
Siapa pelaku pembunuhan itu? 'Diduga korban ditusuk ketika dalam keadaan sedang tidur. Ini masih kita dalami,' ujar dia kepada wartawan, Sabtu (30/11).Gogo menjelaskan, terduga pelaku awalnya menikam ayahnya.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
"Dia itu (J) malah emosi dan mengeluarkan ancaman secara verbal kepada para nakes kami. Tidak sampai terjadi pemukulan, tapi intimidasi secara verbal," ujar Niken.
Menurut Niken, selama ini memang ada beberapa penolakan dari keluarga pasien. Namun dari sejumlah kejadian penolakan prosedur pemakaman prokes baru kali ini yang paling keras dialami nakes RSUD Ngipang.
"Sebelumnya juga pernah ada kejadian serupa, tapi ini paling parah," keluhnya.
"Ini kok sampai ada ancaman verbalnya. Jadi wajar kalau sempat syok, tapi saat ini sudah baik," katanya lagi.
Menurut Niken, ada 4 orang nakes yang mendapatkan ancaman, yakni dua dokter spesialis, seorang perawat, dan seorang bidan. Terkait status pasien Covid-19 yang meninggal, Niken menyatakan, dia sudah dirawat selama 4 hari di ruang ICU dan dinyatakan positif Covid-19.
"Setelah ada ancaman, kami akhirnya hanya mengantarkan jenazah ke rumah duka untuk dimakamkan," katanya.
Pihaknya menyerahkan tindak lanjut kasus ancaman itu kepada pihak Kepolisian.Polisi juga sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Kapolresta Surakarta Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak memastikan akan mengusut kasus pengancaman terhadap nakes RSUD Ngipang itu. Dia mengatakan, berdasarkan hasil olah TKP, ancaman itu sudah memenuhi unsur pidana.
"Ini sudah ada unsur pidananya dan kami telah meminta keterangan beberapa nakes yang ada, termasuk terhadap yang diduga melakukan pengancaman," jelasnya.
Mantan Kapolres Karanganyar itu menjamin keselamatan nakes. Pihaknya akan menindak tegas terhadap oknum yang mengancam nakes.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku bertindak normal setelah melakukan pembunuhan, sehingga warga tidak curiga.
Baca SelengkapnyaTersangka membiarkan korban dalam keadaan tak berdaya, malah mengadukan tindakan ke ayah kandungnya melalui sambungan telepon.
Baca SelengkapnyaAwalnya korban menghubungi kedua pelaku untuk meminta uang Rp3 juta dengan ancaman menyebarkan video syur itu.
Baca SelengkapnyaSuami di Cimahi tega membunuh istrinya di sebuah rumah, kemudian membiarkan membusuk selama 7 hari dengan terbungkus menggunakan plastik.
Baca Selengkapnya"Perkataan kasar korban memicu emosi tersangka sehingga tersangka membunuh korban,” kata Ruslan
Baca SelengkapnyaJoktan Bani (67) tewas mengenaskan setelah lehernya ditebas putra kandungnya YB alias Yosit (35). Sang anak juga tewas, diduga bunuh diri.
Baca SelengkapnyaSebelum terjadi pemukulan, korban dan pelaku diketahui sempat terlibat cekcok mulut
Baca SelengkapnyaKekerasan dalam rumah tangga (KDRT) itu pertama kali dilaporkan oleh anak korban pada keluarga besar.
Baca SelengkapnyaKorban merasa cemburu melihat tingkah laku suaminya belakangan ini.
Baca SelengkapnyaSeorang pria berinisial R (21) tega membunuh istrinya S (19) yang hamil 8 bulan. Aksinya terbongkar setelah keluarga curiga melihat kondisi jenazah korban.
Baca SelengkapnyaPelaku menyerahkan diri ke polisi setelah menghabisi korban.
Baca SelengkapnyaHasil keterangan sementara belum sampai pada kesimpulan motif dari terduga pelaku.
Baca Selengkapnya