Istri muda penjual jamu gendong bantu suami bisnis ineks
Merdeka.com - Lantaran sudah mengetahui menjadi target operasi, Ariyanto (38) mengubah cara menjual ineks dengan menumbuk dan memasukkan dalam kapsul jamu. Kapsul tersebut didapatkannya dari istri mudanya yang bekerja sebagai penjual jamu gendong.
Belum sempat mengedarkan barang haram itu, pria beristri dua tersebut berhasil diamankan jajaran Polsek Ilir Barat II Palembang saat tidur di rumah istri mudanya di kawasan Pasar Atom, Kecamatan Ilir Barat II, Palembang, Selasa (5/1) pukul 22.00 WIB.
Kepada petugas, tersangka yang merupakan residivis kasus penggelapan mobil rental itu mengaku modus penjualan ineks dengan memasukkan dalam kapsul jamu didapat secara otodidak. Sebab, dia takut polisi menemukan barang bukti jika masih berbentuk asli.
-
Siapa yang membantu istri polisi ini? Kisah bisnis istri polisi ini seketika menuai beragam tanggapan dari publik. Banyak apresiasi hingga dukungan yang dilayangkan bagi keduanya.
-
Apa yang dilakukan istri? Dia memukul tangan suaminya yang sedang memegang mikrofon. Si suaminya akhirnya turun sambil menggandeng anaknya.Anaknya yang menyaksikan aksi sang ibu terlihat syok di bawah panggung.
-
Apa yang dijual oleh istri polisi ini? Banyak kisah kesuksesan yang berawal dari hal tak terduga. Seperti cerita bisnis milik pasangan suami istri berikut ini. Istri sang polisi secara tak sengaja mendapat resep pempek andalan hingga memberanikan diri melakukan produksi besar.
-
Bagaimana istri polisi ini bisa menjual pempek? 'Awalnya suami enggak kasih izin karena disuruh perhatian ke anak saja. Tapi saya kasih penjelasan kalau saya sedang membantu orang lain. Ya sudah akhirnya suami kasih izin,' terangnya.
-
Bagaimana polisi itu membantu ibu penjual jamu? 'Biar ibu sudah enggak usah jalan jauh lagi bu. Tadi aku lihat ibu, biar ibu cepat pulang ya,' timpal polisi tampan itu.
"Belajar sendiri, cuma iseng, lagian saya tahu kalau memang lagi diincar polisi. Saya tumbuk halus lalu dimasukkan dalam kapsul," ungkap tersangka Ariyanto di Mapolsek Ilir Barat II Palembang, Rabu (5/1).
Rencananya, kapsul berisi ineks tersebut akan diedarkan kepada pengunjung salah satu kafe yang menjadi tempat kerjanya. Satu kapsul berisi setengah butir ineks dan dijual seharga Rp 100 ribu.
"Kapsul itu dari istri saya, kebetulan dia jual jamu gendong," ujarnya.
Kapolsek Ilir Barat II Palembang Kompol Ahmad Firdaus mengatakan, dari hasil penggeledahan, ditemukan barang bukti berupa satu paket ineks yang sudah ditumbuk serta dua kapsul dari lemari dalam kamarnya.
"Terbilang modus baru karena selama ini baru pertama kali terjadi. Tersangka cukup lihai mau mengelabui petugas," tukasnya. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di sela kesibukannya, Ibnu Jamil datang ke warung nasi goreng miliknya yang berada di Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaSelain 20 varian jamu siap minum, Dapur Jamu Ibu ini juga menyediakan sirup dan jamu serbuk instan.
Baca SelengkapnyaSecara berkelompok Ibu-ibu di Banyuwangi bersama warga lingkungan sekitar ternak jangkrik yang hasilnya bisa menambah ekonomi keluarga.
Baca SelengkapnyaAksi nekat Eni, lantaran permintaan dari suaminya Farhan Ramadhan yang merupakan narapidana di lapas tersebut.
Baca SelengkapnyaTanpa basa-basi, perwira polisi itu mengajak tukang jamu ini mengobrol dan melakukan tindakan yang justru bikin kaget.
Baca SelengkapnyaKeduanya begitu kompak menjalankan usaha sampingan di bidang kuliner berjualan es di pinggiran jalan.
Baca SelengkapnyaIpda Purnomo berhasil bikin neneek tukang jamu sumringah waktu diberi hadiah. Berikut informasinya.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan seorang istri PNS yang memulai usaha dengan modal Rp40 ribu untung jutaan.
Baca SelengkapnyaTekad yang kuat dan kerja keras mampu membuat yang tak mungkin jadi mungkin.
Baca SelengkapnyaBRI berkomitmen untuk terus mendampingi dan memberdayakan pelaku UMKM melalui program Klasterku Hidupku.
Baca SelengkapnyaBisnis terang bulannya menjadi saksi kisah cinta abadi pasutri ini.
Baca SelengkapnyaResep jamu Kiringan sudah bertahan selama 74 tahun. Kini jadi aset budaya Khas Bantul
Baca Selengkapnya