Jaga Perbatasan, Polda Jateng akan Tahan Mobil Asal Luar Daerah

Merdeka.com - Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jawa Tengah bakal menggeledah semua kendaraan berpelat luar provinsi yang masuk ke wilayahnya selama arus mudik Lebaran 2021. Personelnya akan dikerahkan untuk mencegat pemudik yang nekat melintas di perbatasan Cilacap, Karanganyar, Wonogiri, Banyumas, Rembang dan Sragen.

"Semua kendaraan luar Jateng terutama minibus seperti Suzuki Carry akan kita cek dalamnya. Kita kategorikan dari orang-orang yang mau mudik. Kalau sedan, jeep kemungkinan kecil, cuma penduduk lokal yang sedang jalan," kata Direktur Lalu Lintas Polda Jateng, Kombes Pol Rudy Syafirudin usai apel kebangsaan di Polda Jateng, Jumat (30/4).

Polisi akan tegas jika menemukan kendaraan travel yang nekat beroperasi mengangkut penumpang pada tanggal 6 sampai 17 Mei. Sanksi yang bakal diterapkan yakni menyita armada sampai kegiatan operasi ketupat Candi selesai.

"Kita langsung tahan armadanya, sedangkan untuk penumpangnya kita sediakan armada sendiri untuk dikembalikan ke daerah asalnya," jelasnya.

Hingga saat ini arus pergerakan kendaraan justru banyak yang keluar Jateng, lantaran sejumlah warga ada yang berdomisili di Surabaya, Cirebon dan wilayah lainnya di Jawa Barat.

"Per hari kemarin orang yang masuk Jateng dan yang keluar, banyak yang orang keluar. Karena mungkin ada orang Jateng yang domisilinya di Surabaya, Cirebon, Jabar. Maka kejadian seperti itu sangat aneh pergerakan kendaraannya," terangnya.

SemuaSelain itu proses penyekatan akan dilakukan secara ketat kecuali untuk pintu masuk dari Kota Solo menuju Yogyakarta maupun sebaliknya.

"Kecuali dari Yogyakarta menuju Solo atau sebaliknya, kita batasi khusus warga yang masih kerja. Mereka wajib punya surat-surat protokol kesehatan lengkap. Jadi supaya ketika kembali pulang ke daerah asalnya tetap pegang surat protokol kesehatannya," ungkapnya.

Polisi juga telah mendapat kiriman 2.500 alat swab antigen untuk ditempatkan di delapan titik rest area. Masing-masing lokasi rest area mendapat pasokan 300 alat swab antigen.

"Kita baru dapat kiriman 2.500 dan sudah dikirim ke rest area. Masing rest area dijatah 300 swab antigen. Sementara ini belum banyak dipakai," tutup Rudy.